Kamis, 12 November 2009

Engine Brake Tepat Bikin Hemat BBM

Dalam berkendara roda empat terkadang kita sering melakukan pengereman dengan memanfaatkan kekuatan mesin atau disebut dengan engine braking, dengan dalih untuk menghemat kanvas rem.

Namun, apakah akibat pada mesin bila pengendara sering melakukan engine braking dan bagaimana dengan kabar borosnya bahan bakar jika sering melakukan engine braking .

Untuk diketahui, dalam pengoperasian engine braking tidak boleh sembarangan.

Oleh karena itu perlu dipahami cara-cara yang benar agar pengereman menggunakan engine braking berlangsung dengan sempurna dan tidak merusak mesin kendaraan serta menghemat bahan bakar.

"Untuk penggunaan engine braking sebenarnya dalam jangka waktu lama tidak akan merusak mesin, dan bila tahu caranya maka akan menghemat BBM," kata Mekanik OtoRoda Rudi Suryadi ketika dihubungi detikOto, Selasa (5/5/09).

Menurutnya, penggunaan engine braking tidak masalah asal diimbangi cara yang baik dan dengan teknik serta didukung perawatan yang berkala.

Manfaat engine braking juga sangat berguna bagi pengendalian saat kendaraan mengalami slip, karena mobil menjadi lebih gampang dikendalikan. Hasilnya, gerak kendaraan yang melambat tentu lebih mudah dikontrol atau dikendalikan melalui lingkar kemudi. "Tetapi itu butuh teknik dan perawatan," tegasnya.

Untuk itu, Rudi dari OtoRoda yang terletak di jalan IR. H Juanda No. 84 Ciputat, Tangerang ingin berbagi tips kepada pembaca detikOto.

Misalnya pada mobil bertransmisi manual. Bila tuas transmisi sedang berada pada posisi gear lima janganlah langsung memindahkannya ke posisi gear tiga.

Sebaiknya perpindahan gear dilakukan secara teratur, misalnya dari posisi kelima lalu keempat kemudian ketiga dan seterusnya.

Hal ini juga bisa menghemat bahan bakar. Untuk itu, jaga agar RPM berada di bawah 3.000 RPM. Apabila jarum RPM akan melewati 4.000 RPM, segeralah pindahkan tuas gear ke posisi bawah.

Perhatikan saat melakukan engine braking adalah menyeimbangkan penekanan pada pedal rem. Jangan menginjak pedal rem terlalu keras atau terlampau lembut. Intinya, kombinasi saat engine braking dengan pengereman.

Periksa kampas rem mobil. Kebanyakan pengguna tidak sadar jika kampas rem kendaraannya habis. Padahal, kampas yang membantu kerja engine braking juga turut tergerus disc, bukannya tidak.

Untuk mobil bertransmisi otomatis, engine brake juga dapat dilakukan. Terutama ketika melewati jalanan menurun. Caranya, pindahkan tuas transmisi dari posisi "D" ke posisi "2".

Jika masih kurang terasa efek pengeremannya, pindahkan tuas transmisi ke angka "1". Namun hati-hati, bila salah penerapannya pedal rem akan terasa bergetar. Hal ini terjadi akibat fungsi cakram pada roda depan bekerja tidak merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar