Minggu, 30 Mei 2010

Spesifikasi Penting Memilih Kaca Film Mobil

Performa kaca film (windows tint) dapat di telaah berdasarkan spesifikasi kaca film tersebut.



Spesifikasi kaca film (windwos tint) umumnya dalam singkatan yg mungkin awam (tidak umum) diketahui oleh semua orang.
Untuk memudahkan membaca spesifikasi untuk kaca film untuk mobil maka dapat difokuskan pada 4 spesifikasi yang penting untuk diperhatikan, sbb:

UVT (Ultraviolet Transmittance), kebalikannya UVR (Ultraviolet Reflectance)
Ultraviolet adalah cahaya yg dapat membuat interior kulit retak / pecah2, warna interior mobil memudar (fading) dan yang paling berbahaya adalah dapat menyebabkan kanker kulit. Semakin kecil % UVT semakin baik, pada umumnya kaca film branded dapat menolak UV 99% (UVT = 1% atau UVR = 99%)

VLT (Visible Light Transmittance)
Persentase VLT menandakan besarnya cahaya yg lewat melalui kaca film.
VLT berhubungan dg persentase kegelapan kaca film, tp bukanlah sebagai ukuran % kegelapan kaca film, karena kegelapan kaca film juga dipengaruhi oleh bahan dasar kaca film tersebut. Pada umumnya kaca mobil sebelum terpasang kaca film dapat menolak cahaya 5% (VLR 5%), menyerap cahaya 5% (VLA 5%) dan tembus cahaya sebesar 90% (VLT 90%).

Sebagai acuan antara VLT dg tingkat kegelapan KF sbb:
VLT 70%, kegelapan kaca film 10-15%
VLT 60%, kegelapan kaca film 15-20%
VLT 35-40%, kegelapan kaca film 30-40%
VLT 20%, kegelapan kaca film 55-60%
VLT 10%, Kegelapan kaca film 70%
VLT 5%, kegelapan kaca film 80%
VLT bila sudah mencapai 5% (setara kegelapan KF 80%) maka saat parkir mundur pd malam hari dg kondisi penerangan yg kurang maka akan sulit melihat spion dg jelas/leluasa. Tp tentunya VLT 5% memberikan privacy yg lebih saat siang maupun malam hari, krn tidak dapat dg mudah orang diluar melihat ke dalam kabin.
IRR (Infra Red Reflectance/Rejected)



Infra-Red adalah radiasi panas yg dibawa oleh cahaya matahari, semakin besar spec % IRR semakin baik.

TSER (Total Solar Energy Rejected)
Persentase total solar energy (heat/panas) yg di tolak oleh kaca film. Semakin besar persentase TSER semakin baik, krn menandakan kemampuan kaca film u/ menolak panas yg masuk melalui kaca film secara total. TSER adalah akumulasi % dari berbagai variable penyumbang panas yg masuk melalui kaca, termasuk Infra-Red (IR) yg merupakan salah satu variable didalam TSER.

Terlampir adalah kumpulan spesifikasi kaca film sbg bahan perbandingan untuk mengetahui lebih jauh akan performa yg diberikan oleh berbagai merk kaca film.
Spesifikasi kaca film secara lengkap dapat dibaca pd artikel Windows Film Glossary



sumber: situs otomotif

NB :
Ingin KF dengan harga yg bersahabat?
Hubungi :
PANDU Film
Pusat Onderdil/Sparepart Mobil
Atrium Senen lt. 5 Blok E/141
Phone : 0813-16769163 (Harfin)
Password : "Unggul Karimun Club"

Kamis, 11 Februari 2010

How a car engine works

In this article we will discuss very briefly how a typical car engine works in terms of generating power required to move the vehicle.

The most common type of car engine is an internal combustion gasoline engine working on the principal of the Otto cycle. The simple animation below provides a rough illustration of what is happening in the 4 cylinders of a standard gas motor.



If you analyze the animation then you will see the basic principle of operation which consists of 4 steps performed in each of the cylinders. These are:

1. A fuel air mixture is pulled into a cylinder (where fuel usually enters through a special fuel injector). In the illustration above, the mixture enters through the blue intake valve.

2. The cylinder is then sealed off with both the intake and outlet valves closed and the piston moves upward to compress the mixture required for effective combustion.

3. A spark is then generated by a special spark plug and the mixture is ignited with the burning gas pressure pushing the piston down. This generates power to rotate the crankshaft inside the engine block.

4. Finally, the exhaust valve opens and the piston moves upward to release the exhaust gasses.

This process is continuously repeated in all 4 cylinders while the engine is running. The 4 stokes are also known as: 1. Intake stroke. 2. Compression stroke. 3. Power stroke. 4. Exhaust stroke.

Below is a more detailed animation of a cylinder/valve/piston operation:



Depending on the particular engine design there can be several cylinders-pistons in a car engine (usually there are 4-12). A special connecting rod links the pistons to a crankshaft which is rotated inside the engine block. The crank is used to convert the linear piston motion to rotation.

The following video provides a very good explanation to some of the basics behind the car engine operating principles:




http://www.carsensation.com

Selasa, 09 Februari 2010

Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna

Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Misalnya:

a. Pembakaran sempurna isooktana:

C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH = -5460 kJ

b. Pembakaran tak sempurna isooktana:

C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ

Dampak Pembakaran tak Sempurna

Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.


Bambang Sugianto

Sabtu, 06 Februari 2010

Nilai Panas Busi





• Nilai panas adalah kemampuan meradiasikan sejumlah panas oleh busi.
• Busi yang meradiasikan panas lebih banyak disebut "busi dingin". Sebaliknya yang meradiasikan panas sedikit disebut "busi panas".
• Busi akan maksimum bila elektroda tengahnya mempunyai temperatur antara 4500C dan 9500C.
• Batas operasional terendah dari husi disebut self cleaning temperatur. Sedangkan batas tertinggi disebut preignition temperatur.
• Untuk membedakan antara busi dingin dan busi panas dapat dilihat dari panjang ujung insulator.
• Busi dingin mempunyai ujung insulator yang lebih pendek sedangkan busi panas ujung insulatornya panjang.


Senin, 01 Februari 2010

Few basics of car care and maintenance...

Most of us know the agony of having your car break down in the middle of nowhere or on the way to work. You have gone through it and so have I, and let me tell you it was one painful and long day. However, an auto repair shop was nearby and that sort of came to the rescue. I say ’sort of’ because for basic auto repair they charged me a bundle. Not many will tell you this but as important as knowing a family doctor is, I feel it is equally important to know professional auto repair services.

Now, I am not suggesting you start building new relationships immediately, but you definitely need to know the basics on the mechanism, and working of your automobile. Listed below are necessary pointers, to give you an idea of the basics of car care and maintenance, that will boost and improve your auto repair IQ while also helping you make better choices about your car.


* Synthetic Oil is just a poorer alternative and not always better. If your car has been functioning smoothly with regular oil, and your car’s manual doesnt suggest a change, stick to regular oil for all your oil change requirements. The main reason why auto shops ask you to change is to only make quick money.

* Get a new timing belt on recommended intervals. A timing belt does not have warnings or symptoms but when it breaks, and depending on the kind of engine your car runs on, it can cause substantial internal wreckage. This results in your car’s pistons crashing into valves.

* While changing your timing belt, switch your serpentine belt or drive belts too as it can save all your future labor charges. Serpentine or drive belts should be taken out in order to complete the timing belt’s replacement.

* Want long lasting and long performing windshield wipers? Use alcohol and a soft rag while cleaning your windshield wipers to improve its performance and also to extend its life.

* Know how to check all the fluid levels in your car Engine coolant, engine oil, power steering fluid, transmission fluid, washer solvent and brake fluid, all show fluid levels. An indicator of forthcoming problems is dropping fluid levels.

* Regularly check your brake pad’s life. Switch the pads before they are exhausted and begin to grind into your vehicle’s brake rotors which will further increase price of brake repair.

* Always clean your car’s battery posts.

* Know that every different automobile has a different duration for the change of the cars spark plugs. Read your vehicles manual to know about your cars interval time. To make extra money, deceitful auto mechanics may suggest switching spark plugs after every 30,000 miles even if your car’s spark plugs’ life expectancy may be 100,000 miles.

* Check the pressure of your tires frequently. If your tyres are inflated to the right pressure, it saves fuel and also lengthens the tire longevity. On the other hand, lessening tyre air pressure means a leak that needs immediate repair.

* Regularly check your air filters. Filthy air filters reduce fuel economy and functioning. A high-pressure hose can be used to blow-out dirty air filters instead of getting new ones.

* Keep an eye on your engine oil. Check your engine oil regularly. Older automobiles may start to burn oil. Sometimes, cars can run dangerously low on engine oil and not show any warning of a leak.

To be realistic, many of us will never make efforts to learn how to work on our own cars. Most of the cars that came out within the last decade are run by a variety of electronic sensors and computers. The positive bit about this is that the auto industry is always making changes to improve fuel economy, lessen pollution, and provide optimum performance all by itself. On the other hand, vehicles need regular specialized training, and exorbitant testing equipments in order to flawlessly determine problems and repair cars.

Without this necessary training and contribution in specialized car tools, the DIY car owner, (and even smaller auto repair shops) has no other option but to throw parts at cars until the warning signs disappear. In some situations, auto shops replace a certain part, and later also suggest after the installation that another part too requires changing. If it was never mentioned in the beginning, this is an alarm bell that the mechanic isnt accomplished enough to recognize the problem effectively. With a bad mechanic, you might have just replaced parts that were working perfectly well.

This is the main reason we state that the most crucial choice you make in getting your car fixed is which auto repair shop you take your car to. As many honest and skilled mechanics there are, also present are deceptive and dishonest mechanics too. We suggest you ask your friends and neighbors to recommend you a mechanic, else use a 3rd party service like AAA, the Better Business Bureau, or CompareAutoCare.com to provide you with information on shops in your local area, so that you have an idea of what youre stepping into before you actually bring in your vehicle for service.

Mostly, enjoy your ride.

Author: Curry Jasper
Article Source: EzineArticles.com

Mesin Masih Hidup Walaupun Kunci Kontak sudah "OFF"

Mencegah dieseling pada mesin bensin Coba perhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan mesin mobil Anda untuk benar-benar mati? Mestinya, begitu kunci kontak kita putar ke posisi OFF, putaran mesin tak dengar lagi. Kalaupun berputar, cukup 1 sampai 2 putaran saja. Bila mesin masih berputar lebih lama dari itu, harap sedikit waspada. Barangkali mobil Anda mengalami dieseling.

Dieseling adalah masih berputarnya mesin secara berlebihan setelah kunci kontak diposisikan off. Kasus ini terjadi pada mesin berbahan bakar bensin. Gejala ini tergolong kondisi yang tidak normal. Secara teknis, mesin seharusnya langsung mati ketika kunci kontak kita posisikan OFF. Sebab, pada saat itu supply bensin terputus dan percikan api dari busi padam. Artinya, pembakaran di ruang bakar terhenti dan mesin tak mendapat energi untuk berputar.

Selama ini banyak pengendara yang menganggap ringan bila mendapati mesin bensin yang masih berputar meskipun telah dimatikan. Seolah, kasus semacam ini tidak terlalu berpengaruh pada kenyamanan dan keselamatan berkendara. Padahal, kalau kita perhatikan baik-baik, dampak-dampak dieseling sebenarnya sangat banyak.

Memperpendek usia busi. Ini akan terjadi karena busi mobil yang mengalami dieseling cenderung basah. Kondisi yang basah ini memudahkan terjadinya hubungan singkat (korsleting) pada busi. Bila sudah seperti ini, busi akan cepat panas yang kemudian akan mempercepat retaknya busi atau putusnya resistant (tahanan) pada busi.

Dieseling juga menunjukkan bahwa pembakaran tidak sempurna. Ini berarti dieseling akan dapat mempercepat timbulnya kerak karbon pada ruang bakar.

Efek berikutnya, mesin ngelitik dan mempercepat keausan pada mesin (piston, silinder mesin, ring piston). Mesin yang mengalami dieseling pada umumnya akan lebih susah dihidupkan. Sebab, pada ruang bakar biasanya terdapat terlalu banyak bahan bakar. Lama kelamaan ini akan membuat aki soak.

Berikutnya adalah efek pada engine mounting. Dieseling indentik dengan putaran mesin yang tidak stabil. Dengan ketidakstabilan putaran mesin maka mounting akan meredam getaran mesin secara tidak stabil pula. Ini yang akan mempercepat retak atau kerasnya mounting mesin.

Secara teknis, beberapa hal yang menjadi pemicu dieseling, diantaranya adalah: Pertama, sistem cut-off bahan bakar tidak berfungsi dengan baik; Kedua, kerak karbon pada ruang bakar yang berlebihan sehingga menimbulkan bara pada ruang mesin; dan Ketiga, (yang berasal dari unsur perilaku pengendara) dieseling muncul karena saat mematikan mesin pengendara terbiasa menginjak pedal gas.

Dari tiga penyebab itu, kita dapat mengetahui apa-apa saja yang dapat kita lakukan agar mesin mobil kita tidak mengalami dieseling. Hindari menginjak pedal gas saat mematikan mesin. Periksa sistem cut-off bahan bakar. Perbaiki bila masih terjadi kebocoran aliran bahan bakar. Bersihkan kerak ruang bakar mesin secara periodik, alangkah baik setiap 80.000 km atau dengan menggunakan bahan additive pembersih ruang bakar yang banyak dijual di bengkel-bengkel.

Sumber : Tabloid Otomotif

Kamis, 21 Januari 2010

Menambal ban bocor bermodalkan LEM

Bagi rekan-rekan yang menyukai berkendara (khususnya untuk kendaraan mobil), masalah ban tentu sering ditemui dan harus diwaspadai. Meskipun ban masih baru, tapi jika sedang apes, bisa terjadi seperti ban kempes karena tertusuk benda lancip seperti paku dan semacamnya. Lalu ban tersebut digantikan ban serep dan dibawa ke tukang tambal ban. Apa yang dilakukan tukang tambal? Kiamatlah sudah ban baru kita. Ban yang tadinya utuh sekarang ditusuk dengan alat tusuk yang sebesar kelingking. Ban yang tadinya bocor hanya seujung jarum dibikin bolong seperti mulut pipa. Setelah dibuat bolong, tali serabut disumbatkan ke bolongan ban dengan regangan yang cukup potensial untuk semakin merusak ban. Mulai dari bahan karetnya, anyaman benangnya sampai anyaman kawatnya dibuat sobek dan putus berantakan, sehingga ban kita menjadi semakin lemah.

Inilah bentuk kiamat dari ban kita setelah membayar ongkos tambal 8 - 10 ribu perak. Untuk pertama kalinya tambalan mungkin masih bisa bertahan selama beberapa minggu atau bulan.. Tapi jika bocor lagi dititik yang sama dan tidak bisa lagi disumbat dengan tali serabut itu. Tapi harus menambal dengan menggunakan ban dalam!

Inginkah kita seperti itu?

Inilah cara yang jauh lebih unggul dalam hal kekuatan, tidak merusak sama sekali), hemat waktu, biaya dantenaga, dan dapat dikerjakan sendiri tanpa melepas roda.

Dongkraklah roda yang bannya bocor, tidak perlu dilepas. Lalu putar setir agar ban mengarah keluar spakboard. Pompa sampai penuh lalu putar perlahan sambil disirami air Setelah tampak gelembung udara pertanda bocornya, tandai daerah bocor (sebaiknya lingkari pakai penanda yang terang seperti tipe-ex). Cucilah hingga bersih di sekitar daerah bocor itu lalu dilap dengan lap kering. Setelah kering tetesi dengan lem perekat super sehingga lem meresap ke dalam lubang. Cukup dengan lem power yang harganya Rp.3000 saja. Bantulah dengan menusuk-nusukkan benda lancip seperti paku yang bersih ke lubang agar lem lebih lancar masuk. Lalu tunggu kering selama beberapa menit.

Lalu pompa lagi
Ok! Pekerjaan menambal selesai.

Apa keunggulannya?
(1) Kuat dan anti gagal. Daya adesi lem power lebih tinggi dibanding daya kohesi karet sendiri. So, titik ini menjadi lebih kuat daripada bagian yang lain. Tidak ada bagian yang mungkin copot atau terpental, karena hanya menggunakan lem..
Life time guarantee!
(2) Tidak terjadi pelemahan sedikitpun pada jaringan ban.
(3) Tidak menambah massa yang mempengaruhi balancing.
(4) Tidak akan pernah membutuhkan ban dalam sepanjang umur ban.
Menggunakan ban dalam menambah biaya, menambah rumit setting roda, keandalan yang lebih rendah dan risiko kegagalan yang jauh lebih tinggi.
(5) Tidak tergantung pada orang lain dan tukang tambal ban maupun alat-alat yang lebih
rumit. Dapat dilakukan sendiri dengan mudah, cukup bermodalkan sebuah lem power glue Rp.3000 saja, satu pompa sepeda anak-anak di rumah, dan dongkrak yang sudah ada. Biaya yang jauh lebih rendah. Satu tabung kecil lem power dapat menambal puluhan titik bocor.
(6) Kondisi ban tetap utuh, seolah-olah ban tidak pernah mengalami bocor. Tidak merusak jaringan karet, benang dan kawat ban..

Selamat mencoba.

Selasa, 12 Januari 2010

Jenis-jenis kaca Mobil

Ada dua jenis kaca yang umumnya dipakai pada mobil. Yakni, tempered dan laminated, keduanya memiliki tingkat perlindungan yang lebih baik dari kaca biasa.

Lantas, apa kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis kaca tersebut?

Laminated
Perpaduan 2 kaca setebal 2 mm yang mengapit PVB (plyvinyl buthyral) film dengan ketebalan 0,76 mm. Perlu diketahui, bila tanpa PVB film, kekuatan masing-masing lapisan tak lebih baik dari kaca biasa.

PVB itu sendiri merupakan lapisan film berbahan dasar campuran resin dan plastik yang memiliki sifat lengket (adhesive). Ketika masih berupa materi mentah, bentuk fisiknya seperti lembaran plastik baru. Proses pembuatan laminated glass menggunakan tekanan dan pemanasan, membuat PVB berubah menjadi jernih dan melekatkan lembaran kaca yang mengapitnya.

Jadi, berhati-hatilah jika terjadi keretakan pada kaca depan karena akan menjalar. Inilah kelemahan jenis laminated.

Tempered
Biasa dipakai pada kedua sisi dan kaca belakang. Kekuatannya 5 kali dibanding dengan laminated. Namun jika sampai luka sedalam 1/6 dari ketebalannya bisa pecah akibat getaran dan resonansi di mobil.

Kelemahan lain, tidak mampu menahan jika ada hantaman benda pada kecepatan tinggi. Termasuk mencegah penumpang terlempar ke luar.

Minggu, 10 Januari 2010

Tips Mencuci Ban Mobil Anda

Rem cakram pada ke empat roda memang terbukti berhasil meningkatkan keamanan mobil. Namun di sisi lain, rem pakem ini memproduksi lapisan yang korosif, tidak tampak, dan susah dihilangkan pada alloy wheel mobil.

Penyebabnya debu akibat gesekan rotor/cakram dengan brake pad. Ketika mengerem, compound brake pad yang lebih lunak terlepas dan berakhir sebagai lapisan tipis pada permukaan wheel. Debu itu terdiri serat-serat karbon, metal filing, dan perekat polymer.

Sisa perekat ini menempel disekujur wheel. Sisa perekat ini kemudian berubah jadi asam dan menggores permukaan wheel. Ini menimbulkan kerusakan serius pada wheel, dan bukan sekedar persoalan penampilan/kosmetik saja.

Metal filing juga bisa jadi masalah. Selama pengereman, metal filing membara dan saat terlepas dan ketika mendarat cenderung membakar permukaan wheel hingga membuat lobang mikro. Perekat polimer juga bisa mengalami re-polimerisasi membentuk gumpalan-gumpalan kecil menempel di permukaan.

Ada tiga cara untuk mengontrol debu ini. Pertama, membersihkan wheel secara berkala dan terus menerus. Kedua, memasang brake dust shield dan ketiga mengganti brake pad.

Ada beberapa cara membersihkan wheel. Mulai cuci dengan shampoo mobil biasa, kalau tidak berhasil bisa dicoba dengan pembersih wheel khusus seperti P21S atau Sonax yang banyak direkomendasikan produsen mobil.

Hati-hati bila memilih pembersih wheel. Karena ada yang mengadung asam yang justru merusak permukaan wheel. P21S dan Sonak mempunyai pH netral, mungkin kalah garang dibandingkan merk lain, tapi pasti tidak merusak permukaan.

Kebanyakan pembersih wheel berkerja efektif pada kondisi wheel kering. Semprotkan pembersih pada seluruh bagian wheel dan usap dengan lap lembut. Diamkan beberapa menit. Gosok lagi dengan lembut seluruh bagian. Beberapa bagian mungkin perlu digosok berulang-ulang. Pastikan dilakukan dengan lembut bila tidak ingin permukaan tergores. Bila kotorannya mulai lepas, bilas dengan air dan keringkan.

Bila ada bagian yang kotorannya masih bandel, bisa digunakan larutan lebih kuat. Gunakan hanya pada lokasi si bandel saja. Sebelum menggunakannya, tes dulu dibagian wheel yang tersembunyi untuk memastikan tidak ada efek buruk. Bila kotoran lepas, siram dengan air.

Setelah dicuci, lapisi dengan wax, yang berfungsi sebagai pelindung garis depan terhadap serbuan brake dust.

Cara kedua, adalah memasang pelindung dari bahan aluminum alloy. Ada banyak model dan ukuran untuk aneka jenis mobil. Pelindung ini dirancang agar angin tetap dapat leluasa mendinginkan rem. Ini cara yang efektif untuk menghindari dust brake.

Pelindung ini mudah memasangnya, cukup lepas ban, pasang pelindung dan pasang ban lagi. Bila ingin memasang, ada baiknya konsultasi dengan dealer, apakah akan mempengaruhi garansi mobil anda.Pelindung ini juga mungkin tidak cocok untuk mereka yang ingin menampilkan caliper indahnya.

Alternatif ketiga adalah mengganti brake pad. Bisa dari Kevlar atau Carbon Kevlar yang bisa mengurangi debu dan memperbaiki pengereman dan tidak berdecit. Bisa juga mengganti dengan brake pad keras, dimana kandungan logam lebih tinggi dan lebih sedikit karbon.

sumber : T.O.C.

Senin, 04 Januari 2010

Gejala "Understeer" dan "Oversteer" dan Cara Mengatasinya

Istilah "understeer" dan "oversteer" mungkin jarang anda dengar. Seperti apa gejalanya pada kendaraan, mungkin anda belum mengalaminya. Kalaupun pernah, mungkin anda tidak merasakannya karena tidak tahu yang mana over, yang mana under.
Sekedar informasi ulasan ini akan menjelaskan kepada anda supaya paham sekaligus tahu bagaimana cara mengatasinya.

Understeer ditandai dengan mobil yang cenderung lurus, meski setir sudah dibelokkan. Biasa disebut selip karena daya cengkeram depan hilang. Gejala ini menimbulkan kepanikan dari pengemudi dan bukan tidak mungkin berpotensi membuat kecelakaan karena mobil berjalan ke luar jalan.



Untuk mengatasinya, segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali. Anda tidak boleh menambah putaran setir atau mengerem. Kurangai menekan pedal gas secara gradual. Selain itu, kurangi putaran setir.

Sedangkan oversteer merupakan kebalikan dari understeer dimana ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir. Hal ini bisa disebabkan karena kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Memutar setir secara tiba-tiba juga berpotensi mengakibatkan oversteer. Problem ini cukup berbahaya karena mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Bagian samping mobil tidak diproteksi sebaik depan atau belakang.



Untuk mengatasinya, anda tidak boleh melakukan pengereman, Selanjutnya, jangan memindahkan posisi tangan di setir. Lakukan counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi jangan berlebihan. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang). Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan). Arahkan mata ke titik yang hendak dituju. Terakhir dan paling menentukan, bersiap untuk mengembalikan setir ke posisi awal.

Deteksi Kondisi Mesin Lewat Ujung Knalpot

Bepergian jarak jauh dengan mobil (bensin) pribadi untuk berlebaran dengan sanak saudara di kampung halaman, ada baiknya persiapkan kondisi mobil. Paling utama, mesin karena rewel di perjalanan bisa membatalkan acara mudik. Apalagi jalan yang dilalui beragam kondisi, di antaranya jalanan menanjak.

Nah, untuk mengetahui kondisi dapur pacu, tak perlu membuka kap mesin. Repot mencopot busi, terus teliti satu persatu kabel busi (untuk yang masih karburator) dan komponen lainnya. Tapi cukup dengan mencermati ujung knalpot.

Kerak Hitam

Di ujung knalpot banyak kerak menandakan terlalu banyak bensin yang terbuang lewat asap knalpot. Penyebabnya, biasanya konsumsi bensin sangat boros dan tenaga kurang, terutama pada akselerasi awal. Bisa disetel sistem karburasinya.

Kerak Abu-Abu

Kondisi ini menandakan pembakaran di mesin sempurna. Campuran udara, bensin dan pemantik api dalam kondisi ideal hingga pembakaran didapat.Dalam kondisi lalulintas padat (macet) sulit dirapat kerak abu-abu. Karena bensin mentah banyak terbuang melalui knalpot. Meski setelan mesin sudah ideal, kadang ujung knalpot berkerak hitam.
Untuk mengetahuinya, geber mobil pada rpm tinggi di jalan bebas hambatan. Tahan selama beberapa menit, selain untuk membuang sisa kerak di ruang bakar, juga efekttif mengetahui kondisi ujung pipa knalpot.

Percikan Air
Kejadian ini normal saat kondisi mesin masih dingin. Sumber air bukan dari mesin, namun efek kondensasi (embun) di saluran knalpot. Seiring dengan naiknya suhu di dalam pipa dan muffler, percikan air akan hilang. Kondisi ini sekaligus mengindikasikan saluran pipa yang bersih dari lelehan oli atau kerak yang menumpuk.

Serpihan Kotoran
Serpihan ini keluar saat mesin bekerja di rpm tinggi. Bentuknya bisa berupa besi karatan atau benda mirip kapas yang terbakar. Ini sekaligus menunjukkan kondisi saringan knalpot (muffler) yang keropos akibat karat. Serpihan karat dan peredasm glasswool di dalam muffler lepas, sehingga keluar bersamaan dengnan asap knalpot. Biasanya kondisi seperti ini disertai bunyi gemuruh dari knalpot yang bocor dan diikuti konsumsi bahan bakar boros.

Lelehan Oli
Kondisi ini mengisyaratkan adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar dalam kuantitas cukup banyak. Bersamaan dengnan sisa gas buang, oli akan terbuang melalui saluran pipa knalpot. Saat mesin dinyalakan, juga disertai munculnya asap putih yang tebal.
Penyebabnya, bisa karena kondisi ring piston yang aus atau longgar. Atau berasal dari rembesan oli akibat sil katup pecah. Perbaiki atau periksa kedua komponen ini sebelum kerusakan bertambah parah


untukku.com

Asap Putih dan Knalpot Basah Tidak Selalu Harus Turun Mesin

Seorang pengunjung blok menelepon saya, bertanya sebelumnya via SMS apakah saya bersedia menerima teleponnya. Tentu saya jawab boleh, bukankah nomer yang saya cantumkan untuk membantu anda menghubungi saya. Jadi silahkan saja, asal SMS dulu agar saya dalam posisi dan situasi menerima anda.

Ia bertanya tentang kondisi Corona Absolute yang sudah dipakai lebih dari 250.000 km. Akhir akhir ini sudah mengebulkan asap berwarna putih dari knalpot. Lalu saya tanya apakah sudah boros olinya? Katakan 1000 km harus nambah 1 liter? Jawabnya belum. Ia sekarang sedang di Pekalongan, ketika memasuki sebuah bengkel dan mencoba mau memeriksa tekanan kompresi bengkel tersebut tidak dilengkapi dengan alat tersebut, tetapi malah menyarankan agar turun mesin saja.

Karena kurang yakin, maka akhirnya ia membawa mobil ke Semarang untuk memeriksa tekanan kompresi, hasilnya masih 12 kg/cm2. Lalu saya katakan ini menunjukan bahwa ruang kompresi baik, klep tidak bocor dan ring piston masih baik. Maka tidak usah turun mesin



Lalu bagaimana dengan asap dan basahnya ujung knalpot? Saya menyarankan agar diperiksa saja selinder head. Buka dan bersihkan serta kemudian ganti seal klep. Kalau ruang kompresi sudah terbukti baik, maka yang menyebabkan asap tinggal bagian itu, seal klep dan bushing klep. Oli turun dari selinder head ketika langka isap ke exhaust manifold dan kemudian terdorong keluar ke knalpot.


Martin T Teiseran