Kamis, 21 Januari 2010

Menambal ban bocor bermodalkan LEM

Bagi rekan-rekan yang menyukai berkendara (khususnya untuk kendaraan mobil), masalah ban tentu sering ditemui dan harus diwaspadai. Meskipun ban masih baru, tapi jika sedang apes, bisa terjadi seperti ban kempes karena tertusuk benda lancip seperti paku dan semacamnya. Lalu ban tersebut digantikan ban serep dan dibawa ke tukang tambal ban. Apa yang dilakukan tukang tambal? Kiamatlah sudah ban baru kita. Ban yang tadinya utuh sekarang ditusuk dengan alat tusuk yang sebesar kelingking. Ban yang tadinya bocor hanya seujung jarum dibikin bolong seperti mulut pipa. Setelah dibuat bolong, tali serabut disumbatkan ke bolongan ban dengan regangan yang cukup potensial untuk semakin merusak ban. Mulai dari bahan karetnya, anyaman benangnya sampai anyaman kawatnya dibuat sobek dan putus berantakan, sehingga ban kita menjadi semakin lemah.

Inilah bentuk kiamat dari ban kita setelah membayar ongkos tambal 8 - 10 ribu perak. Untuk pertama kalinya tambalan mungkin masih bisa bertahan selama beberapa minggu atau bulan.. Tapi jika bocor lagi dititik yang sama dan tidak bisa lagi disumbat dengan tali serabut itu. Tapi harus menambal dengan menggunakan ban dalam!

Inginkah kita seperti itu?

Inilah cara yang jauh lebih unggul dalam hal kekuatan, tidak merusak sama sekali), hemat waktu, biaya dantenaga, dan dapat dikerjakan sendiri tanpa melepas roda.

Dongkraklah roda yang bannya bocor, tidak perlu dilepas. Lalu putar setir agar ban mengarah keluar spakboard. Pompa sampai penuh lalu putar perlahan sambil disirami air Setelah tampak gelembung udara pertanda bocornya, tandai daerah bocor (sebaiknya lingkari pakai penanda yang terang seperti tipe-ex). Cucilah hingga bersih di sekitar daerah bocor itu lalu dilap dengan lap kering. Setelah kering tetesi dengan lem perekat super sehingga lem meresap ke dalam lubang. Cukup dengan lem power yang harganya Rp.3000 saja. Bantulah dengan menusuk-nusukkan benda lancip seperti paku yang bersih ke lubang agar lem lebih lancar masuk. Lalu tunggu kering selama beberapa menit.

Lalu pompa lagi
Ok! Pekerjaan menambal selesai.

Apa keunggulannya?
(1) Kuat dan anti gagal. Daya adesi lem power lebih tinggi dibanding daya kohesi karet sendiri. So, titik ini menjadi lebih kuat daripada bagian yang lain. Tidak ada bagian yang mungkin copot atau terpental, karena hanya menggunakan lem..
Life time guarantee!
(2) Tidak terjadi pelemahan sedikitpun pada jaringan ban.
(3) Tidak menambah massa yang mempengaruhi balancing.
(4) Tidak akan pernah membutuhkan ban dalam sepanjang umur ban.
Menggunakan ban dalam menambah biaya, menambah rumit setting roda, keandalan yang lebih rendah dan risiko kegagalan yang jauh lebih tinggi.
(5) Tidak tergantung pada orang lain dan tukang tambal ban maupun alat-alat yang lebih
rumit. Dapat dilakukan sendiri dengan mudah, cukup bermodalkan sebuah lem power glue Rp.3000 saja, satu pompa sepeda anak-anak di rumah, dan dongkrak yang sudah ada. Biaya yang jauh lebih rendah. Satu tabung kecil lem power dapat menambal puluhan titik bocor.
(6) Kondisi ban tetap utuh, seolah-olah ban tidak pernah mengalami bocor. Tidak merusak jaringan karet, benang dan kawat ban..

Selamat mencoba.

Selasa, 12 Januari 2010

Jenis-jenis kaca Mobil

Ada dua jenis kaca yang umumnya dipakai pada mobil. Yakni, tempered dan laminated, keduanya memiliki tingkat perlindungan yang lebih baik dari kaca biasa.

Lantas, apa kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis kaca tersebut?

Laminated
Perpaduan 2 kaca setebal 2 mm yang mengapit PVB (plyvinyl buthyral) film dengan ketebalan 0,76 mm. Perlu diketahui, bila tanpa PVB film, kekuatan masing-masing lapisan tak lebih baik dari kaca biasa.

PVB itu sendiri merupakan lapisan film berbahan dasar campuran resin dan plastik yang memiliki sifat lengket (adhesive). Ketika masih berupa materi mentah, bentuk fisiknya seperti lembaran plastik baru. Proses pembuatan laminated glass menggunakan tekanan dan pemanasan, membuat PVB berubah menjadi jernih dan melekatkan lembaran kaca yang mengapitnya.

Jadi, berhati-hatilah jika terjadi keretakan pada kaca depan karena akan menjalar. Inilah kelemahan jenis laminated.

Tempered
Biasa dipakai pada kedua sisi dan kaca belakang. Kekuatannya 5 kali dibanding dengan laminated. Namun jika sampai luka sedalam 1/6 dari ketebalannya bisa pecah akibat getaran dan resonansi di mobil.

Kelemahan lain, tidak mampu menahan jika ada hantaman benda pada kecepatan tinggi. Termasuk mencegah penumpang terlempar ke luar.

Minggu, 10 Januari 2010

Tips Mencuci Ban Mobil Anda

Rem cakram pada ke empat roda memang terbukti berhasil meningkatkan keamanan mobil. Namun di sisi lain, rem pakem ini memproduksi lapisan yang korosif, tidak tampak, dan susah dihilangkan pada alloy wheel mobil.

Penyebabnya debu akibat gesekan rotor/cakram dengan brake pad. Ketika mengerem, compound brake pad yang lebih lunak terlepas dan berakhir sebagai lapisan tipis pada permukaan wheel. Debu itu terdiri serat-serat karbon, metal filing, dan perekat polymer.

Sisa perekat ini menempel disekujur wheel. Sisa perekat ini kemudian berubah jadi asam dan menggores permukaan wheel. Ini menimbulkan kerusakan serius pada wheel, dan bukan sekedar persoalan penampilan/kosmetik saja.

Metal filing juga bisa jadi masalah. Selama pengereman, metal filing membara dan saat terlepas dan ketika mendarat cenderung membakar permukaan wheel hingga membuat lobang mikro. Perekat polimer juga bisa mengalami re-polimerisasi membentuk gumpalan-gumpalan kecil menempel di permukaan.

Ada tiga cara untuk mengontrol debu ini. Pertama, membersihkan wheel secara berkala dan terus menerus. Kedua, memasang brake dust shield dan ketiga mengganti brake pad.

Ada beberapa cara membersihkan wheel. Mulai cuci dengan shampoo mobil biasa, kalau tidak berhasil bisa dicoba dengan pembersih wheel khusus seperti P21S atau Sonax yang banyak direkomendasikan produsen mobil.

Hati-hati bila memilih pembersih wheel. Karena ada yang mengadung asam yang justru merusak permukaan wheel. P21S dan Sonak mempunyai pH netral, mungkin kalah garang dibandingkan merk lain, tapi pasti tidak merusak permukaan.

Kebanyakan pembersih wheel berkerja efektif pada kondisi wheel kering. Semprotkan pembersih pada seluruh bagian wheel dan usap dengan lap lembut. Diamkan beberapa menit. Gosok lagi dengan lembut seluruh bagian. Beberapa bagian mungkin perlu digosok berulang-ulang. Pastikan dilakukan dengan lembut bila tidak ingin permukaan tergores. Bila kotorannya mulai lepas, bilas dengan air dan keringkan.

Bila ada bagian yang kotorannya masih bandel, bisa digunakan larutan lebih kuat. Gunakan hanya pada lokasi si bandel saja. Sebelum menggunakannya, tes dulu dibagian wheel yang tersembunyi untuk memastikan tidak ada efek buruk. Bila kotoran lepas, siram dengan air.

Setelah dicuci, lapisi dengan wax, yang berfungsi sebagai pelindung garis depan terhadap serbuan brake dust.

Cara kedua, adalah memasang pelindung dari bahan aluminum alloy. Ada banyak model dan ukuran untuk aneka jenis mobil. Pelindung ini dirancang agar angin tetap dapat leluasa mendinginkan rem. Ini cara yang efektif untuk menghindari dust brake.

Pelindung ini mudah memasangnya, cukup lepas ban, pasang pelindung dan pasang ban lagi. Bila ingin memasang, ada baiknya konsultasi dengan dealer, apakah akan mempengaruhi garansi mobil anda.Pelindung ini juga mungkin tidak cocok untuk mereka yang ingin menampilkan caliper indahnya.

Alternatif ketiga adalah mengganti brake pad. Bisa dari Kevlar atau Carbon Kevlar yang bisa mengurangi debu dan memperbaiki pengereman dan tidak berdecit. Bisa juga mengganti dengan brake pad keras, dimana kandungan logam lebih tinggi dan lebih sedikit karbon.

sumber : T.O.C.

Senin, 04 Januari 2010

Gejala "Understeer" dan "Oversteer" dan Cara Mengatasinya

Istilah "understeer" dan "oversteer" mungkin jarang anda dengar. Seperti apa gejalanya pada kendaraan, mungkin anda belum mengalaminya. Kalaupun pernah, mungkin anda tidak merasakannya karena tidak tahu yang mana over, yang mana under.
Sekedar informasi ulasan ini akan menjelaskan kepada anda supaya paham sekaligus tahu bagaimana cara mengatasinya.

Understeer ditandai dengan mobil yang cenderung lurus, meski setir sudah dibelokkan. Biasa disebut selip karena daya cengkeram depan hilang. Gejala ini menimbulkan kepanikan dari pengemudi dan bukan tidak mungkin berpotensi membuat kecelakaan karena mobil berjalan ke luar jalan.



Untuk mengatasinya, segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali. Anda tidak boleh menambah putaran setir atau mengerem. Kurangai menekan pedal gas secara gradual. Selain itu, kurangi putaran setir.

Sedangkan oversteer merupakan kebalikan dari understeer dimana ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir. Hal ini bisa disebabkan karena kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Memutar setir secara tiba-tiba juga berpotensi mengakibatkan oversteer. Problem ini cukup berbahaya karena mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Bagian samping mobil tidak diproteksi sebaik depan atau belakang.



Untuk mengatasinya, anda tidak boleh melakukan pengereman, Selanjutnya, jangan memindahkan posisi tangan di setir. Lakukan counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi jangan berlebihan. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang). Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan). Arahkan mata ke titik yang hendak dituju. Terakhir dan paling menentukan, bersiap untuk mengembalikan setir ke posisi awal.

Deteksi Kondisi Mesin Lewat Ujung Knalpot

Bepergian jarak jauh dengan mobil (bensin) pribadi untuk berlebaran dengan sanak saudara di kampung halaman, ada baiknya persiapkan kondisi mobil. Paling utama, mesin karena rewel di perjalanan bisa membatalkan acara mudik. Apalagi jalan yang dilalui beragam kondisi, di antaranya jalanan menanjak.

Nah, untuk mengetahui kondisi dapur pacu, tak perlu membuka kap mesin. Repot mencopot busi, terus teliti satu persatu kabel busi (untuk yang masih karburator) dan komponen lainnya. Tapi cukup dengan mencermati ujung knalpot.

Kerak Hitam

Di ujung knalpot banyak kerak menandakan terlalu banyak bensin yang terbuang lewat asap knalpot. Penyebabnya, biasanya konsumsi bensin sangat boros dan tenaga kurang, terutama pada akselerasi awal. Bisa disetel sistem karburasinya.

Kerak Abu-Abu

Kondisi ini menandakan pembakaran di mesin sempurna. Campuran udara, bensin dan pemantik api dalam kondisi ideal hingga pembakaran didapat.Dalam kondisi lalulintas padat (macet) sulit dirapat kerak abu-abu. Karena bensin mentah banyak terbuang melalui knalpot. Meski setelan mesin sudah ideal, kadang ujung knalpot berkerak hitam.
Untuk mengetahuinya, geber mobil pada rpm tinggi di jalan bebas hambatan. Tahan selama beberapa menit, selain untuk membuang sisa kerak di ruang bakar, juga efekttif mengetahui kondisi ujung pipa knalpot.

Percikan Air
Kejadian ini normal saat kondisi mesin masih dingin. Sumber air bukan dari mesin, namun efek kondensasi (embun) di saluran knalpot. Seiring dengan naiknya suhu di dalam pipa dan muffler, percikan air akan hilang. Kondisi ini sekaligus mengindikasikan saluran pipa yang bersih dari lelehan oli atau kerak yang menumpuk.

Serpihan Kotoran
Serpihan ini keluar saat mesin bekerja di rpm tinggi. Bentuknya bisa berupa besi karatan atau benda mirip kapas yang terbakar. Ini sekaligus menunjukkan kondisi saringan knalpot (muffler) yang keropos akibat karat. Serpihan karat dan peredasm glasswool di dalam muffler lepas, sehingga keluar bersamaan dengnan asap knalpot. Biasanya kondisi seperti ini disertai bunyi gemuruh dari knalpot yang bocor dan diikuti konsumsi bahan bakar boros.

Lelehan Oli
Kondisi ini mengisyaratkan adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar dalam kuantitas cukup banyak. Bersamaan dengnan sisa gas buang, oli akan terbuang melalui saluran pipa knalpot. Saat mesin dinyalakan, juga disertai munculnya asap putih yang tebal.
Penyebabnya, bisa karena kondisi ring piston yang aus atau longgar. Atau berasal dari rembesan oli akibat sil katup pecah. Perbaiki atau periksa kedua komponen ini sebelum kerusakan bertambah parah


untukku.com

Asap Putih dan Knalpot Basah Tidak Selalu Harus Turun Mesin

Seorang pengunjung blok menelepon saya, bertanya sebelumnya via SMS apakah saya bersedia menerima teleponnya. Tentu saya jawab boleh, bukankah nomer yang saya cantumkan untuk membantu anda menghubungi saya. Jadi silahkan saja, asal SMS dulu agar saya dalam posisi dan situasi menerima anda.

Ia bertanya tentang kondisi Corona Absolute yang sudah dipakai lebih dari 250.000 km. Akhir akhir ini sudah mengebulkan asap berwarna putih dari knalpot. Lalu saya tanya apakah sudah boros olinya? Katakan 1000 km harus nambah 1 liter? Jawabnya belum. Ia sekarang sedang di Pekalongan, ketika memasuki sebuah bengkel dan mencoba mau memeriksa tekanan kompresi bengkel tersebut tidak dilengkapi dengan alat tersebut, tetapi malah menyarankan agar turun mesin saja.

Karena kurang yakin, maka akhirnya ia membawa mobil ke Semarang untuk memeriksa tekanan kompresi, hasilnya masih 12 kg/cm2. Lalu saya katakan ini menunjukan bahwa ruang kompresi baik, klep tidak bocor dan ring piston masih baik. Maka tidak usah turun mesin



Lalu bagaimana dengan asap dan basahnya ujung knalpot? Saya menyarankan agar diperiksa saja selinder head. Buka dan bersihkan serta kemudian ganti seal klep. Kalau ruang kompresi sudah terbukti baik, maka yang menyebabkan asap tinggal bagian itu, seal klep dan bushing klep. Oli turun dari selinder head ketika langka isap ke exhaust manifold dan kemudian terdorong keluar ke knalpot.


Martin T Teiseran