Sabtu, 26 Desember 2009

Kopling dan Cara kerjanya…



Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering.
Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.



Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan lainnya seperti bengkoknya plat kopling.

Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik plat tekan sehingga membebaskan kopling.



Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling

Jumat, 25 Desember 2009

Benarkah Mitos yg Kita Percayai Selama Ini?

1. Perlu memanaskan mesin mobil sebelum jalan
Mesin mobil modern sudah menganut sistem injeksi bahan bakar sehingga pasokan bahan bakar selalu tepat pada setiap kondisi. Termasuk ketika mesin baru dinyalakan. Tidak perlu menunggu lama, satu menit saja cukup kok untuk membuat oli bersirkulasi. Menunggu lebih lama sudah pasti akan memboroskan bahan bakar dan tidak ramah lingkungan. Mengingat, saat suhu dingin asap lebih kotor karena campuran bensin lebih kaya.

2. Tekan gas sebelum mematikan mesin
Mitos ini merupakan kebiasaan buat mobil jadul. Maksudnya buat mengisi aki biar tidak tekor. Jadi alternator diputar lebih kencang supaya mengisi aki sebelum mesin mati. Mesin masa kini sudah dilengkapi alternator dengan IC voltage regulator. Kebutuhan arus disuplai akurat. Malah aki mobil lebih kecil, karena suplai tegangan alternator sudah bagus.

3. Menyalakan AC bikin boros bensin
Untuk mitos ini ternyata tidak signifikan. Dari pengetesan yang dilakukan oleh pakar memang daya kuda mesin di roda turun saat menghidupkan AC. Namun perbedaan konsumsi bensin sangat kecil. Baik AC dinyalakan, dimatikan maupun disetel pada temperatur moderat.

4. Menghidupkan AC saat mobil berjalan bisa merusak
Kita sering mendengar mitos bahwa kompresor akan kaget ketika AC dinyalakan pada saat putaran mesin tinggi. Padahal kenyataannya, magnet pada puli kompresor tetap bisa nonaktif kalau thermostat mendeteksi suhu kabin sudah dingin. Begitu suhu naik, kompresor aktif lagi tanpa peduli mesin pada kondisi rpm berapa.

5. Mengangkat wiper saat parkir bisa mencegah karet mengeras

Dipicu kondisi cuaca tropis yang panas, disinyalir dapat mempengaruhi kualitas karet wiper (terutama ketika parkir). Meski terkena panas dan tertekan batang, karet wiper tetap punya kelenturan. Pabrikan pun punya hitungan sendiri. Maka, umumnya usia karet sekitar 2 tahun, tanpa perlu diangkat ketika parkir. Malah dengan mengangkat batang wiper, per di dalamnya akan tertarik. Jika terlalu sering, bisa menurunkan kekuatan pernya.

6. Menaruh aki di lantai bisa menghabiskan listriknya
Jawabannya tidak. Mitos ini merebak tahun 50-an. Kejadiannya pun bukan pada mobil. Tetapi pada jaringan telepon. Jika tidak dipakai, aki memang akan mengalami discharge. Akan tetapi, aki mobil modern cukup tangguh untuk bisa dipengaruhi lantai, bahkan lantai yang basah sekalipun

7. Kondisi knalpot kotor tanda oli terbakar
Bukan hanya sekedar melihat, bahkan pemilik cenderung mencolek ujung kenalpot buat mendeteksi kecurigaan oli terbakar di mesin. Tidak perlu repot berkotor ria, cukup perhatikan asap. Oli terbakar akan menghasilkan asap putih. Tinggal cek kapan terjadinya, apakah saat stasioner atau ketika mobil berjalan dan dapat beban. Kalau stasioner, kemungkinan sil klep rembes. Sedangkan jika putaran tinggi, masalah ada pada ring piston

8. Tekanan angin ban terlalu tinggi bikin ban mudah meletus
Kepercayaan ini tidak benar. Ban bukan balon yang mudah meletus kalau tekanan anginnya terlalu tinggi. Pengaruhnya palinghanya pada kenyamanan. Yang lebih berbahaya, justru kalau ban kurang angin. Dinding ban menjadi tertekuk dan beresiko terkoyak kalau terkena lubang.

9. Menyalakan hazard ketika hujan lebat
Ini adalah kebiasaan konyol. Alih-alih memberikan sinyal buat mobil sekeliling, malah bikin repot. Kenapa? Karena sein berfungsi sebagai sinyal untuk belok atau bermanuver. Kalau hazard hidup, tidak bisa lagi memberi sinyal belok bukan?

10. Parkir dengan roda dibelokkan bisa merusak power steering
Hal ini adalah benar dan bisa dijelaskan secara teknis. Dengan kondisi roda membelok, katup pada steering rack membuka. Padahal pada saat start, terjadi tekanan minyak power steering yang cukup tinggi. Tekanan mendadak ini bisa berpengaruh pada sil dan paking yang bisa menyebabkan kebocoran.

11. Melakukan charging ponsel di mobil tidak sebaik di rumah
Charger ponsel mempunyai tenggang tegangan yang bisa mentolerir perbedaan tegangan di mobil. Jadi, tidak masalah. Toh tegangan kelistrikan di mobil selalu terjaga karena alternator masa kini memakai IC sebagai penjaga tegangannya.

12. Mobil baru tidak boleh diajak melaju kencang
Pendapat ini berlaku pada mobil lawas. Mesin masa kini dibuat dengan tingkat presisi tinggi dan bisa langsung digeber sejak masihl nol kilometer.

13. Mobil bertransmisi otomatis tidak bisa didorong
Mendorong mobil ini dimaksudkan pada saat menghidupkan mobil dalam kondisi darurat. Mesin dengan transmisi otomatis jelas tidak bisa dihidupkan dengan cara ini. Tetapi mobil tetap bisa didorong untuk dipindahkan. Taruh tuas matik pada posisi ”N”. Jika ada shift lock, tekan dulu penguncinya untuk memindahkan dari ”P” ke ”N”.

14. Oli transmisi encer bisa menambah tarikan
Secara teori, pelumas dengan kekentalan rendah memang mampu mengurangi hambatan mekanis. Pembuktiannya sudah dilakukan oleh sejumlah tester. Dengan oli transmisi multigrade yang lebih encer terbukti tarikan lebih enak, namun girboks lebih berisik.

15. Kabel busi racing menambah tenaga mesin
Mitos ini tergantung dari jenis kabel businya. Pilih kabel busi yang jelas mereknya untuk mendapatkan kualitas lebih baik. Namun kenaikan performa tidak signifikan, jika sistem pengapiannya tidak ikut diupgrade.

16. Pakai pelek besar bikin boros bensin
Yang satu ini jawabnya adalah BENAR. Dari rangkaian percobaan tabloid Otomotif pada Suzuki APV dengan pelek standar 15 inci dan 17 inci. Lingkar luar ban sama. Sedangkan pelek besar punya tapak lebih lebar dan bobot 3 kg lebih berat per pelek. Hasilnya konsumsi bensin konstan 100 km/jam lebih boros dari 12.5km/liter menjadi 10km/liter.

17. Pasang alarm bisa buat aki tekor
Pertanyaan ini kerap terlontar kala pasang alarm. Padahal berdasarkan hitungan, alarm hanya butuh arus 0,06 ampere untuk stand by. Ditinggal seminggu pun tidak akan membuat aki tekor. Hanya saja, harap diingat kalau alarm menyala dan dibiarkan, sirine dan lampu yang aktiflah yang menghabiskan setrum.

18. Mematikan lampu saat macet bisa mengirit setrum
Salah besar kalau menganggap hal ini bisa mengirit setrumdan mencegah aki tekor. Pada saat mobil hidup, aki hanya bertindak sebagai penampung arus. Suplai arusnya disediakan oleh alternator. Sedangkan alternator punya IC regulator untuk membaca besarnya kebutuhan arus.


Bahan : OTOMOTIF

Rabu, 23 Desember 2009

Tips Mencegah Masalah Power Window

Perawatan pada pintu mobil terkadang luput dari perhatian, terutama pada bagian motor power window. Bila sudah mulai terjadi masalah seperti saat tombol power window ditekan namun naik atau turunnya kaca jendela sudah mulai tersendat-sendat atau bahkan macet, biasanya baru kita akan menyadarinya pentingnya merawat power window.

Penyebab Macetnya Power Window
Yang menyebabkan power window macet selain karena faktor elektrikal, biasanya karena sudah terdapat karat pada logam-logam regulator power window. Karat itu umumnya terjadi di gigi-gigi penggerak motor power window. Karat yang terbentuk pada motor penggerak power window itu terjadi akibat adanya air yang masuk lewat karet-karet (seal) pintu.

Kemacetan naik turunnya kaca yang menggunakan power window juga bisa terjadi karena kurang atau keringnya pelumas pada kawat baja penarik ulur kaca. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kawat baja tersebut akan putus sehingga kaca tidak dapat naik ataupun turun meskipun motor penggerak power window berputar.

Perawatan Sebagai Pencegah
Untuk mencegah terjadinya karat pada motor penggerak power window, sebaiknya segera mengganti karet list kaca apabila karet tersebut sudah mengeras dan rusak sehingga air tidak dapat menerobos masuk dan membuat karat. Akan lebih baik lagi jika diiringi dengan menjaga kebersihan karet kaca tersebut agar lebih awet.

Dalam perawatan power window juga diperlukan waktu untuk dapat menambahkan pelumas berbentuk Grease (Gemuk) agar kawat baja penarik naik turunnya kaca dapat bekerja lancar dan tidak putus atau patah. Ketika mengoles untuk menambahkan pelumas dibarengi juga dengan memainkan tombol power window naik turun, hal ini dilakukan agar seluruh kawat mendapatkan pelumasan yang merata.

Selain dari itu, sering mengoperasikan power window, baik pada kaca jendela pintu depan maupun belakang juga sangat baik untuk dapat meminimalisir proses korosi pada motor power window. Apabila perawatan dilakukan secara rutin sekurang-kurangnya enam bulan sekali, dijamin power window akan bekerja dengan baik sehingga faktor keamanan dan kenyamanan tetap terjaga.

sumber : situsotomotif.com

Mengenal Camshaft Hi-Performa



Salah satu bagian penting pada mesin kendaraan yang berpengaruh terhadap karakter dan power, terutama untuk mesin yang berjenis 4 stroke, adalah Camshaft (Kem).
Camshaft adalah salah satu komponen mesin yang memiliki tugas untuk mengatur open-close engine valve (buka-tutup katup) saluran masuk dan buang pada ruang bakar sebuah mesin kendaraan. Camshaft akan berputar didalam mesin secara terus menerus selama mesin mobil dalam keadaan hidup. Bentuk camshaft berupa batangan besi dengan panjang tertentu yang memiliki bentuk khusus dan terdapat beberapa tonjolan landai pada badannya yang disebut Lobe.

Bagian yang bernama lobe inilah yang akan bertugas menggerakkan katup mesin sehingga mampu membuka lubang masuk dan keluar ruang bakar mesin dan waktu buka-tutup inilah yang dapat mempengaruhi tenaga pada sebuah mesin. Tiap pabrikan mesin mobil membuat bentuk sebuah camshaft yang berbeda-beda, meskipun itu original, terutama pada bagian lobe-nya. Oleh karena itu setiap jenis mesin pada mobil dari berbagai merk, pastinya memiliki tenaga dan torsi yang berbeda-beda pula.

Camshaft Custom (Hi-Performa) dan penggunaanya.

Dalam arena modifikasi yang berkaitan dengan performa mesin, banyak pemilik mobil yang ingin mengaplikasikan sebuah camshaft custom aftermarket atau biasa disebut camshaft hi-performa, dengan harapan agar performa mesinnya meningkat. Karena biasanya camshaft seperti ini telah dibuat custom dengan desain lobe yang lebih tinggi dan besar dibandingkan camshaft orisinil bawaan pabrik. Banyak produsen parts racing yang memproduksi camshaft hi-performa yang didesain untuk mesin mobil merek dan tipe tertentu.

Dalam proses aplikasinya, camshaft hi-performa tidak serta-merta dapat dipasang pada mesin mobil secara langsung. Basic spesifikasi mesin harus mengalami perubahan dan disesuaikan lagi agar tetap mampu bekerja secara sempurna setelah menggunakan camshaft hi-performa tersebut. Karena dengan aplikasi part ini, otomatis akan membuat putaran mesin mampu lebih tinggi, sehingga harus didukung komponen mesin lainnya yang dapat bekerja maksimal dalam mesin dengan putaran yang lebih tinggi dari standarnya ini.

Perubahan / modifikasi spesifikasi mesin tersebut seperti misalnya, meninggikan perbandingan kompresi mesin, caranya seperti memendekkan / memapas silinder head ataupun mengganti piston yang kubahnya lebih menonjol. Sebenarnya modifikasi basic spesifikasi mesin akibat aplikasi camshaft hi-performa sangat kompleks, seperti misalnya harus diikuti dengan penggantian beberapa komponen yang berkaitan dengan katup / klep, kopling dan banyak lagi. Untuk efek dari penggunaan camshaft hi-performa, hasilnya sangat bervariatif, karena semua tergantung dari bentuk lobe dalam ukuran derajat pada badan camshaft tersebut.

Untuk anda yang ingin menggunakan camshaft hi-performa pada mesin mobilnya yang masih standar dan yang biasa digunakan untuk harian, sangat tidak direkomendasikan, karena putaran mesin mobil pada saat RPM rendah akan tidak nyaman untuk dijalani sehari-hari, putarannya mesin hanya cocok bermain pada putaran RPM tinggi dan akan lebih boros BBM. Sebenarnya mesin standar mobil harian masih dapat menggunakan camshaft hi-performa, akan tetapi modifikasi camshaft khususnya bagian lobe hanya boleh sedikit dirubah, yang otomatis efektifitasnya pun tidak akan optimal untuk dirasakan.

sumber : situsotomotif

Rabu, 09 Desember 2009

Rawat Transmisi Cegah Getar pada Tongkat Persneling

Gaya berkendara dan perawatan mobil yang dapat memperpanjang usia komponen-komponen sistem transmisi sebenarnya sangat sederhana. Pertama, lakukan perpindahan gigi ketika pedal kopling benar-benar telah diinjak penuh. Kedua, sesuaikan posisi gigi transmisi dengan beban, kecepatan kendaraan dan RPM. Dan yang ketiga, agar kerja komponen-komponen tersebut tidak terganggu, lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.

Jika poin-poin di atas yang sangat mudah dilakukan kurang kita perhatikan, biasanya muncul masalah di seputar sistem transmisi. Misalnya, gigi sulit dipindahkan, terdengar suara aneh saat mobil melaju pada kecepatan tinggi, bahkan ada yang efeknya sampai ke tongkat persneling. Salah satunya adalah getaran tongkat persneling terasa tidak normal.

Seperti kasus yang pernah dikeluhkan salah satu pengendara ke AstraWorld melalui email ke customerservice@astraworld.com. Mobilnya terasa kurang nyaman karena getaran tongkat persnelingnya lebih keras dari biasanya, bahkan diiringi dengan bunyi. Gangguan itu muncul saat-saat awal mobilnya bergerak. Tapi jika sudah melaju, getaran atau bunyi tersebut hilang dengan sendirinya.

Getar dan bunyi di tongkat persneling pada saat awal bergerak, pada umumnya terkait dengan bushing yang sudah aus. Komponen yang terbuat dari plastik ini terletak di ujung tongkat persneling bagian bawah. Tugasnya memang meredam getaran. Ia menjadi perantara persambungan ujung tongkat persneling dan pemindah gigi. Karena aus, maka tidak presisi lagi (ada celah). Itulah sebabnya getaran tongkat persneling terasa agak lebih keras. Apalagi pada saat mobil mulai bergerak, di mana saat itu beban mesin sangat besar sehingga getaran mesin pun lebih kuat.

Kasus seperti ini biasanya terjadi pada kendaraan yang menggunakan sistem penggerak roda belakang. Konstruksinya berbeda dengan sistem penggerak roda depan yang tidak menggunakan bushing. Getaran biasanya juga diiringi bunyi karena logam-logam tersebut (ujung tongkat persneling dan pemindah gigi) saling beradu. Semakin keras sentuhannya, semakin keras bunyinya.

Berhubung sumber masalahnya adalah bushing yang aus, maka solusinya adalah mengganti komponen yang terbuat dari plastik tersebut dengan yang baru. Memang, jika dibiarkan kerusakan ini tidak menjalar ke komponen yang lain. Hanya, bushing pada tongkat persneling yang aus dan terus dipaksakan bekerja akan membuat getar dan bunyinya semakin keras.

Keausan pada bushing umumnya memang karena faktor usia. Namun tidak hanya itu. Seperti disebutkan di atas, gaya berkendara juga turut mempengaruhi daya tahan komponen. Perpindahan gigi transmisi yang tidak tepat misalnya (tidak menginjak pedal kopling secara penuh), akan memberi pengaruh buruk pada komponen-komponen sistem transmisi. Karena itu, ikutilah gaya berkendara yang baik dan benar.

Astraworld.com

Menekan Emisi Gas Buang

Tingkat pencemaran udara sudah sangat mencemaskan. Data penelitian yang pernah dilakukan SwissContact untuk kasus udara Jakarta misalnya menyebutkan bahwa emisi gas buang kendaraan menyumbang 70% pencemaran udara. SwissContact adalah lembaga yang banyak mengkampanyekan udara bersih.

Dari sisi teknologi, pabrikan mobil sudah berusaha menekan efek buruk gas buang kendaraan. Sekarang dapat kita temui mobil-mobil yang dilengkapi dengan VVT-i, Catalytic Converter, atau Exhaust Gas Recirculation (EGR), bahkan sistem Electronic Fuel Injection. Semua diperuntukkan agar emisi gas buang jauh lebih ramah lingkungan.

Di samping kepedulian pabrikan, pemilik mobil yang tidak dilengkapi komponen-komponen seperti di atas pun sebetulnya tetap dapat membantu menekan tingkat pencemaran udara. Misalnya melalui penyetelan-penyetelan, perawatan kondisi komponen-komponen dan gaya berkendara.

Adapun penyetelan yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi adalah:

1. Emisi: Dapat dilakukan dengan mengatur campuran udara dan bahan bakar saat idle. Gunakan idle mixture adjusting screw pada sistem karburator atau dengan mengatur besarnya tahanan pada variable resistor untuk kendaraan sistem injeksi. Untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan catalytic tidak diperlukan penyetelan karena sudah secara otomatis diatur oleh komputer berdasarkan oksigen sensor.

2. Waktu pengapian: Dapat dilakukan dengan mengatur posisi rumah distributor (untuk kendaraan yang masih menggunakan distributor) dan untuk kendaraan yang tidak dilengkapi dengan distributor, atau kendaraan yang satu coil-satu silinder atau satu coil untuk dua busi, secara otomatis sudah diatur oleh komputer.

3. Celah katup: Celah katup yang tidak sesuai akan menyebabkan jumlah bahan bakar yang akan masuk ke mesin berlebihan atau malah berkurang. Akibatnya, ada sebagian bahan bakar yang terbuang ke udara luar. Untuk itu kami sarankan penyetelan setiap 10.000 km, atau untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan valve lifter hydraulic lakukan pemeriksaan lifter apabila timbul bunyi kasar.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah bahan bakar. Pakailah bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Pemakaian nilai oktan yang tidak sesuai akan menimbulkan knocking atau keterlambatan pembakaran yang akan mengakibatkan polusi udara.

Kondisi komponen-komponen yang aus atau kotor juga berpengaruh terhadap kandungan emisi gas buang. Komponen yang aus akan berakibat kerja komponen tersebut tidak maksimal. Contoh, busi yang aus akan menghasilkan bunga api yang kecil, sehingga bahan bakar tidak akan terbakar semua. Akibatnya sisa bahan bakar yang tidak terbakar terbuang ke udara luar dan jadilah polusi. Sedangkan komponen yang kotor akan menghambat aliran udara, aliran bensin, dll.

Pengaruh gaya berkendara dengan emisi gas buang juga jelas. Sebab, gaya berkendara menentukan boros tidaknya konsumsi bbm. Semakin boros konsumsi bbm berarti semakin banyak polutan yang dilepas lewat knalpot kendaraan.

Astraworld.com

4 Komponen Penting Sebelum Melakukan Spooring

Beberapa indikasi bahwa kaki-kaki mobil harus di-spooring dapat diketahui dari kestabilan kemudi. Jika kemudi cenderung “lari” ke satu sisi, itu pertanda bahwa kita harus segera melakukan penyelarasan (spooring). Tanda lainnya adalah keausan tapak ban yang tidak rata. Keausan yang tidak rata ini terjadi karena sisi-sisi permukaan ban tidak mendapat beban yang sama besar akibat kaki-kaki yang tidak selaras.

Diantara beberapa komponen yang paling vital dalam menentukan keselarasan roda dan kemudi ada empat, yaitu: tierod, end tierod, balljoint dan bushing.

Tierod dan end tierod bertugas dalam meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Komponen yang terbuat dari logam ini secara berkala dapat aus karena pemakaian. Begitu juga dengan balljoint, komponen dari logam yang bertugas menopang knuckle arm ini juga aus karena pemakaian. Sedangkan bushing yang berfungsi sebagai titik tumpu pergerakan suspensi sangat mungkin pecah karena terbuat dari karet.

Sebelum membawa mobil Anda ke bengkel untuk melakukan spooring, Anda dapat memerika kondisi keempat komponen ini terlebih dahulu. Caranya mudah sekali. Angkat mobil Anda dengan menggunakan dongkrak hingga ban menggantung. Lalu, pegang dua sisi ujung roda kemudian guncang-guncangkan roda tersebut. Jika terasa oblag, dapat dipastikan bahwa telah terjadi keausan pada tierod, end tierod, balljoint atau bushing pecah. Komponen-komponen ini harus diganti dengan yang baru jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisinya memang sudah aus.

Pemeriksaan ini penting untuk diketahui. Paling tidak, hasil pemeriksaan sederhana kita tersebut berguna sebagai informasi awal bahwa mekanik akan menyarankan penggantian komponen-komponen tadi sebelum mulai melakukan spooring. Sebab, spooring yang dilakukan tanpa memperhatikan keausan tierod, end tierod, balljoint maupun bushing, tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Bukan tak mungkin setelah jalan beberapa meter dari bengkel, gejala-gejala perlunya spooring tetap terasa.

Astraworld.com

Jumat, 04 Desember 2009

Mekanisme Katup Mesin 4 Langkah

Katup pada mesin 4 langkah berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup•katup.
Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.



Bagian-bagian mekanisme katup

1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)
5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katupyang poros noknya di blok silinder dan
katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup.
Beberapa model mekanisme katup
Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok,
antara lain:

1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyiyang berisik dibanding model Iain.



2) Model timing chain .
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).



3) Model timing belt
Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin

How To Choose Motor Oil

Many people don’t know how to select motor oil that will help them get optimum performance out of their car. People often just select the oil their father used, or they may take the suggestion of a counter person at an auto parts store who may not know any more about cars than they do. Things can get even more confusing because of ads that use slogans like “formulated for stop and go driving.”



One would certainly hope that the motor oil they chose could handle the rudimentary challenge of keeping a car running that had a tendency to stop and go. There are meaningful differences in motor oils and choosing the right one can have a major impact on how well your car runs. Selecting the right oil is often the quickest and cheapest way to improve your car’s performance and reliability.
Two components determine how well motor oil will perform in your car. One factor is the base oil, and the other is the combination of chemicals (additives) that are added to the base oil.

Base oils

The two primary types of base oils used are mineral and synthetic. Mineral oils are by-products of refined crude oil. Refining helps to reduce the impurities but leaves molecules of all shapes and sizes. Synthetic oils are manmade compounds whose molecules are all the same size and shape; consequently, synthetic oil has less friction and performs significantly better than mineral oils.

There’s been sizable growth in the use of synthetic oils over the years. In fact, synthetic oils are often what the factory uses in many new performance and luxury cars.

Additives

Regardless of the base oil used, chemicals must be added to give motor oil the characteristics needed to do its job. Typical additives that may be added to base oil include detergents to reduce the formation of residue, defoamants to deter absorption of air, anti-wear agents, antioxidants and others.

Although additives are typically only 15 to 25 percent of motor oil, they can impact a lubricant’s performance much more than the base oil. For instance, mineral based motor oil with a very good additive package can easily outperform synthetic motor oil with a mediocre additive package.

There is no easy way for a consumer to determine the quality of motor oil’s additive package. Price is often an indicator of quality since the more advanced additives cost more to produce. Performance is the ultimate measure of additive package quality.

Advances in lubrication
Some of the biggest technological advances in lubrication are now coming through advancements in chemical additives. These breakthroughs have been developed by a handful of companies that specialize in high-performance lubricants, as opposed to major oil companies whose primary focus is refining and selling crude oil by-products like gasoline and other fuels.

One high-performance lubricant company, Royal Purple, has developed lubricants that outperform both leading mineral oils and other synthetics. Their oil has been proven in numerous independent tests to dramatically reduce engine wear, increase horsepower and torque, and reduce fuel consumption and emissions. Cars using their oils can also go further between oil changes, saving the owner time and money, and reducing the impact on the environment.

Their oils are commonly used by professional racers. Additionally, in an annual competition among America’s top engine builders, seven out of eight chose Royal Purple for their engines. Their products are available exclusively through select auto parts stores and service centers.

What to choose
The easiest way to select motor oil is to follow the good, better, best model:

* Good -- Mineral-based (regular) motor oils. These are the cheapest and most widely available oils. They typically use standard additive packages that provide minimum levels of performance and protection.

* Better -- Synthetic motor oils. These man-made oils are more expensive that mineral-based oils but are still widely available. Their performance advantages come predominantly from the synthetic base oil used. They have a longer service life and offer some improvements in protection. They typically use the same additive packages found in mineral-based oils.

* Best -- High-performance synthetic motor oils. These motor oils are the most technologically advanced oils. Although they significantly outperform mineral based or synthetic motor oils, they are about the same price as standard synthetic motor oil. They are typically only available through auto parts stores and select oil change centers. These oils primarily differ in their use of more advanced, proprietary additive technologies.


Still confused? For a used car with little life left in it, stick with the cheap mineral-based motor oil. For a car you plan to keep for a few years and want to get a little better performance from, you should at least upgrade to synthetic motor oil. To get the most performance out of your car, truck or RV, or to protect a vehicle you really care about and want to last, upgrade to a high performance motor oil.

Think Again !

Let's assume you reside in Turkey. People in Turkey ask that question in tuning forums, too. But Turkey, at least has 4 different seasons at the same time. If we go a little bit further, some people swim under 45 degrees Celsius, while some other people are skiing on the mountains of Antalya. All these two happen in the came city!!! So, can we recommend only 1 kind of weight for a motor oil under that conditions? No.

The motor oil weight depends on the maximum and minimum temperatures and ONLY YOU know the maximum and the minimum temperatures in your area.

Choosing Motor Oil

The minimum and maximum temperatures in Istanbul-Turkey, the city where I reside are 0 degrees Celsius in winter (the minimum) and +30 degrees Celsius in the summer (the maximum). According to these data which look NORMAL, let's look at the above graph to find the right motor oil.
15 W40 in the NORMAL category looks like it suits best. the problem here is that the temperature data for Istanbul above are the average of the past years, so what if the minimum temp for this year is lower than the averages?
This year, a couple of days before I wrote this article the minimum temperatures were between -4 and -6, and it will be -8 degrees Celsius tonight. What I mean is, the viscosity you choose must include some tolerances to guarantee to include all possible temperatures. Even the minimum temperature is -8 degrees, it looks like 15W40 covers it, meaning it is safe to use 15W40 viscosity in Istanbul. Look at the graph:
• The minimum temp that a 15W40 weight oil covers is: -15 degrees Celsius
• The maximum temp that a 15W40 weight oil covers is: +40 degrees Celsius

So, what does using a 15W40 viscosity oil mean?

If the maximum temperature in your are is +30 degrees in summer and the minimum is -8 degrees in winter, it means that you have a 10 degree margin in summer and 7 degree margin in winter, which means it is safe to use 15W40 oil in your area.

What about 10W40?

In fact it is hard to find 15W40 nowadays in Istanbul, so I always purchase 10W40 instead. that means I will have protection down to -20 degrees Celsius in the winter.

Heard of 0W40 is the best???


The best according to what?? Do you really think that 0W40 is necessary in your area, or this is only "a friend's" recommendation? 0W40 looks like an "all in one" solution, but it doesn't seem like natural. 0W40 means an oil protects down to -35 degrees in winter and up to +40 degrees in summer. I don't remember such a city.
I reside in Central Europe
If you reside in Europe, in most areas 10W30 (-20 / +30) will be OK because in so many countries, the maximum temp in summer is no more than 20-22 degrees.

The 10W30 - 15W40 combination
If you are not sure about the maximum summer temperature or you think that the margin for the summer is too low, you can use 2 different viscosity for winter and summer. Let's say that
• the minimum temp for your area in winter is: -10 to -15 degrees Celsius and
• the maximum temp for your area in summer is: +26 to +28 degrees Celsius.

A 10W30 oil will be OK for winter because it will protect down to -20 degrees Celsius but you may find "protection up to +30 degrees" insufficient, an may want some extra protection in the summer. You have to use an oil with 40 weight at the summer part this time, not 30.
The difference between 10W30 and 10W40 weight oils is that they both protect same in the winter(down to -20 degrees), but the second one protects more in the summer (up to +40 degrees Celsius). But remember, you are now in summer and you don't need an oil which protects down to -20 degrees anymore. So, 15W40 will be OK, too.
The conclusion
In fact there's no conclusion, cause choosing the right motor oil depends on the climatic conditions in your area. The only conclusion that may be is: "only you know the right motor oil". After choosing the most suitable one, you can just try the closest choices.

Kamis, 03 Desember 2009

Pengaruh Pengisian Gas Nitrogen pada ban

Beberapa pengaruh pengisian gas Nitrogen pada ban.

1. Mengakibatkab bantingan ban terasa semakin empuk.

2. Dengan murni unsur N, maka didalam ban tidak akan terjadi proses oksidasi, oksidasi ini lama kelamaan bisa menimbulkan karat pada kawat baja yang mengikat karet ban. Jika kawat ini putus, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan ban pada bagian tersebut telah hilang. Oleh sebab itu biasanya yg lebih sering mengalami pecah ban adalah ban yang diisi oleh angin/udara biasa (bukan nitrogen), sementara pada pamakai nitrogen biasanya pecah saat terjadi kecelakaan.

3. Dengan tingkat pemuaian molekul yang rendah, perbedaan pengukuran pada saat dingin dan panas tidak akan berbeda jauh, hanya selisih sekitar 2 KPa.
Beberapa pengaruh pengisian tekanan angin ban menggunakan gas nitrogen.
Dengan sifat molekul yang kenyal daripada campuran unsur yang disebut udara / angin bahasa tukang ban ;
1. Mengakibatkab bantingan ban terasa semakin empuk.
2. Dengan murni unsur N, maka didalam ban tidak akan terjadi proses oksidasi, oksidasi ini lama kelamaan akan dapat menimbulkan karat pada kawat baja yang mengikat karet pada ban. Bila mana kawat ini putus, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan ban pada bagian tersebut telah hilang. Makanya yang biasanya ban pecah adalah pada ban dengan angin biasa, sementara pada pamakai nitrogen biasanya pecah saat terjadi kecelakaan. 3. Tingkat pemuaian molekul yang rendah, sehingga pengukuran pada saat dingin dan panas tidak akan berbeda jauh, hanya selisih sekitar 2 KPa.

Selasa, 01 Desember 2009

Electric Power Steering (EPS)

Teknologi memang memberi kemudahan bagi pengguna kendaraan. Termasuk fitur electric power steering (EPS) yang kian menggeser posisi jenis hidraulis. Di era 1990-an, fitur power steering hanya hadir pada mobil-mobil mewah yang beredar di Indonesia. Atau menjadi fitur tambahan pada mobil yang lebih terjangkau. Kala itu, sistem power steering yang digunakan adalah jenis hidraulis.



Namun beberapa tahun belakangan ini, produsen kendaraan melakukan pengembangan sistem yang membantu meringankan putaran kemudi itu. Honda Motor Co., menjadi pabrikan mobil pertama yang mengembangkan dan menggunakan Electric Power Steering (EPS) untuk mobil massalnya yakni pada Honda Acura NSX pada 1993.

Tujuannya meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke elektrik.
Alasannya sederhana. Sistem power steering hidraulis memperbesar konsumsi bbm kendaraan. Kebutuhan energi untuk sistem itu dalam beroperasi, lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak. Posisinya di bawah kerugian akibat hambatan udara dan gesekan dengan jalan.

Nah, power steering yang proses kerjanya dibantu arus listrik ini dapat mereduksi pemakaian energi kendaraan yang tidak perlu. Namun memang saat ini belum semua mobil baru yang beredar telah menggunakan power steering elektrik (EPS). Tapi teknologi ini akan menjadi tujuan untuk digunakan semua kendaraan yang beredar di masa datang.
Meningkatkan fungsi EPS dapat memberi nilai ekonomis lebih baik pada kendaraan dan efeknya selanjutnya adalah penghematan biaya operasional. Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 8%, konstruksi sistem kemudi juga menjadi lebih simpel, ringan dan mudah dipasang.
Dengan begitu dapat mereduksi penggunaan ruang. Pasalnya pompa hidraulis, puli, belt untuk menggerakan pompa, slang pompa ke rumah setir dan pelumas fluida beserta tabungnya seperti yang digunakan sistem power steering hidraulis bisa dieliminasi. EPS juga meminimalisasi perawatan dan potensi kerusakan.

Perputaran setir pun lebih presisi dan responsif karena sistem dapat mengatur besarnya bantuan yang diberikan dan tanpa bising. Terlebih sistem ini juga bisa dikoneksikan dengan fitur elektrik lainnya. Sehingga dapat memberi kesatuan fungsi yang lebih tinggi nilainya. Semisal untuk fungsi safety, performa maupun kenyamanan. Seperti Vehicle Stability Control (VSC), Park Assist, dan lainnya.
Apa saja komponennya?

Umumnya sistem Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik yang sama, seperti:

1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.

Bagaimana cara kerjanya?
Setelah kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by. Seketika itu pula, indikator EPS pada panel instrumen menyala. Begitu mesin hidup, maka Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.

Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya.
Dengan dua informasi itu, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.

Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module. Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.

Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan.
Selanjutnya ia juga menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.


sumber: SRIPOKU.com

Electric Power Steering (EPS)


Teknologi memang memberi kemudahan bagi pengguna kendaraan. Termasuk fitur electric power steering (EPS) yang kian menggeser posisi jenis hidraulis. Di era 1990-an, fitur power steering hanya hadir pada mobil-mobil mewah yang beredar di Indonesia. Atau menjadi fitur tambahan pada mobil yang lebih terjangkau. Kala itu, sistem power steering yang digunakan adalah jenis hidraulis.


Namun beberapa tahun belakangan ini, produsen kendaraan melakukan pengembangan sistem yang membantu meringankan putaran kemudi itu. Honda Motor Co., menjadi pabrikan mobil pertama yang mengembangkan dan menggunakan Electric Power Steering (EPS) untuk mobil massalnya yakni pada Honda Acura NSX pada 1993.
Tujuannya meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke elektrik.
Alasannya sederhana. Sistem power steering hidraulis memperbesar konsumsi bbm kendaraan. Kebutuhan energi untuk sistem itu dalam beroperasi, lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak. Posisinya di bawah kerugian akibat hambatan udara dan gesekan dengan jalan.
Nah, power steering yang proses kerjanya dibantu arus listrik ini dapat mereduksi pemakaian energi kendaraan yang tidak perlu. Namun memang saat ini belum semua mobil baru yang beredar telah menggunakan power steering elektrik (EPS). Tapi teknologi ini akan menjadi tujuan untuk digunakan semua kendaraan yang beredar di masa datang.
Meningkatkan fungsi
EPS dapat memberi nilai ekonomis lebih baik pada kendaraan dan efeknya selanjutnya adalah penghematan biaya operasional. Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 8%, konstruksi sistem kemudi juga menjadi lebih simpel, ringan dan mudah dipasang.
Dengan begitu dapat mereduksi penggunaan ruang. Pasalnya pompa hidraulis, puli, belt untuk menggerakan pompa, slang pompa ke rumah setir dan pelumas fluida beserta tabungnya seperti yang digunakan sistem power steering hidraulis bisa dieliminasi. EPS juga meminimalisasi perawatan dan potensi kerusakan.
Perputaran setir pun lebih presisi dan responsif karena sistem dapat mengatur besarnya bantuan yang diberikan dan tanpa bising. Terlebih sistem ini juga bisa dikoneksikan dengan fitur elektrik lainnya. Sehingga dapat memberi kesatuan fungsi yang lebih tinggi nilainya. Semisal untuk fungsi safety, performa maupun kenyamanan. Seperti Vehicle Stability Control (VSC), Park Assist, dan lainnya.
Apa saja komponennya?

Umumnya sistem Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik yang sama, seperti:
1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.


Bagaimana cara kerjanya?
Setelah kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by. Seketika itu pula, indikator EPS pada panel instrumen menyala. Begitu mesin hidup, maka Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.

Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya.
Dengan dua informasi itu, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.


Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module. Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.

Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan.
Selanjutnya ia juga menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.

sumber: SRIPOKU.com

Minggu, 29 November 2009

Jenis Stabilizer Mobil dan Fungsinya

Sebenarnya parts standar yang terdapat pada kaki-kaki mobil seperti sokbreaker, per dan sebagainya termasuk dalam golongan stabilizer, karena tugasnya memang untuk meredam getaran dari roda agar kendaraan lebih stabil saat melaju dan bermanuver.



Seiring trend piranti mobil balap telah banyak digunakan oleh pengguna mobil harian, akhirnya parts stabilizer tambahan juga banyak digunakan umum. Stabilizer tambahan ini menjadi salah satu cara untuk membuat handling kendaraan terasa lebih stabil dan tidak mudah lepas kontrol khususnya saat berjalan dalam kecepatan tinggi dan menikung secara tajam, traksi ban pun lebih meningkat.

Pemakaian Pada Mobil Harian
Biasanya stabilizer digunakan pada kendaraan yang biasanya lebih membutuhkan khususnya seperti kendaraan jenis MPV atau SUV. Berbeda pada saat penggunaan balapan, kendaraan jenis sedan juga membutuhkan stabilizer tambahan tentunya khusus untuk mendapatkan kestabilan yang lebih maksimal, karena kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi disertai manuver yang sangat ekstrim.

Di mobil yang terbaru (MPV) biasanya telah dipasangkan stabilizer tambahan seperti jenis swaybar sebagai bawaan standar pabrik. Sedangkan pada mobil lama biasanya tidak terdapat stabilizer tambahan dan perlu dipasang dengan produk aftermarket bila menginginkan kestabilan yang lebih, ujar salah satu mekanik di Benri Motor - Rawamangun.



Sway Bar
Sway Bar biasanya memakai besi panjang yang disesuaikan dengan jenis serta lebar mobil kemudian dipasang pada bagian bawah (dikaitkan pada sasis dan suspensi). Sway bar umum digunakan pada setiap kendaraan baik kendaraan harian atau kendaraan balap, bahkan produsen mobil saat ini telah menggunakannya sebagai part original.

Sway bar ini memiliki memiliki dua fungsi yaitu :
1.Memberikan sandaran / menstabilkan antara suspensi dengan sasis
2.Memberikan perlakuan lebih / meminimalisir gejala body terbuang terhadap understeer (pengereman yang menyimpang saat melintasi tikungan)

Penggunaan sway bar ditujukan untuk mengurangi gejala limbung atau body roll pada mobil karena besi yang dikaitkan antara suspensi dengan sasis memberikan penguatan lebih terhadap bodi kepada sasis atau sebaliknya, sehingga saat berjalan kencang mobil menjadi stabil dan pengendalian mobil terasa lebih mantap.

Strut Bar
Strut bar biasanya adalah produk after market yang biasa dijual terpisah dengan sway bar. Biasanya digunakan untuk balapan tetapi pada produk tertentu dibuat untuk kendaraan harian. Strut bar ini dipasang di atas melintasi mesin mobil yang tersambung pada kaki-kaki depan mobil (biasanya digunakan mobil yang memiliki mesin di depan).

Strut bar dapat meningkatkan kestabilan dan akurasi pengendalian kendaraan, karena dapat mengurangi gejala peregangan di badan mobil dan membuat daya cengkeram ban terasa berlimpah terutama pada saat menikung di kecepatan tinggi. Namun karena berkurangnya daya regang di badan mobil, faktor kenyamanan pun sedikit berkurang.

Bila Mobil Terendam Banjir

Bila mobil anda terendam air akibat banjir atau terperosok dalam sungai sehingga air masuk kedalam mesin, kini ada solusi yang murah tanpa perlu membongkar mesin.

Untuk Mobil Bensin dan Diesel

Langkah 1 :Periksa filter udara apakah kondisinya basah atau kering, bila kering berarti air yang masuk kedalam mesin relatif lebih sedikit daripada bila basah.

Langkah 2: Lepaskan filter udara dan sarangannya dan keringkan dengan lap.

Langkah 3: Keringkan koil dan distributor serta kabel busi dari air

Langkah 4: Kuras oli mesin sampai habis dan lepaskan filter oli, bila ada air dalam oli yang dikuras dan pada filter oli yang dilepas ,berarti banyak air yang masuk kedalam mesin yang harus dikeluarkan. Selanjutnya tutup lubang filter oli dengan baut penutupnya dan seal kantong plastik agar tidak bocor atau rembes bila mesin diisi oli pelarut air yang sangat encer.

Langkah 5 :Tiup dengan angin melalui lubang pengisian oli agar semua oli dan air yang ada dapat keluar dari mesin.

Langkah 6 : Buka “rocker cover” mesin anda dan bersihkan dan keringkan air yang ada disitu.

Langkah 7 : Isi mesin dengan ” Oli spesial yang larut dengan air” yaitu Shell Dromus B , Esso Kutwell 30, 40,45 atau 50 , Mobilmet 122/110. atau TOTAL Lactuca LT2 Bila isi oli normal 3 liter anda harus mengisi oli pelarut sekitar 3,5 liter dengan cara menuang melalui klep atau camshaft mesin secara merata agar air yang terperangkap disana dapat larut oleh oli. Dan biarkan kondisi ini selama 2 jam , setelah itu gerakkan mesin agar berputar dengan cara sedikit didorong dalam kondisi masuk gigi 2 atau langsung
distart, tetapi kabel koilnya dilepas, agar mesin tidak hidup tetapi hanya berputar sedikit saja supaya air yang terperangkap disitu dapat keluar dan bercampur dengan oli pelarut..

Langkah 8: Kuras oli pelarut tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih susu menandakan banyak air yang dilarutkannya, bila warnanya keruh berarti sedikit saja air yang
larut dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oli pelarut terkuras habis.

Langkah 9
: Pasang filter oli yang baru dan Isi mesin dengan Pertamina Prina XP 20W50 Fastron 20W50 10W/40 dan Mesran Super untuk mesin bensin dan Pertamina Meditran SC 15W/40 , Meditran SX 15W40 atau Meditran S 40 untuk mesin diesel. Setelah isi oli cukup hidupkan mesin dan jalankan mesin ssekitar 1 jam agar mesin cukup panas. Setelah itu kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah tidak ada air dan buka filter oli dan periksa apa ada air disitu, bila masih ada air yang terlihat gantilah filter oli itu dengan yang baru, setelah ini barulah mesin bebas dari air yang masuk kedalam mesin.

Langkah 10 : Bila tangki bahan bakar kemasukan air, prinsipnya bahan bakar bensin dan solar mempunyai berat jenis lebih kecil dari air ,jadi bila air masuk maka bahan bakar ada diatas .kalau cukup banyak dapat dikeluarkan menggunakan slang kecil yang dimasukkan ketangki sampai kedasar dan disedot maka air akan keluar melalui selang kecil tersebut sampai habis. Bagi mesin bensin dapat mengeluarkan air yang tersisa dari saluran filter bensin sebelum masuk kepompa injektor hisaplah air dari situ sampai selesai , atau membuka baut untuk mengeluarkan bensin dari floater dikarburator alirkan sampai air habis. Bagi mesin diesel lakukan pemompaan melalui pompa tangan ditempat biasanya mengeluarkan busa dari tangki solar dan lakukan pemompaan sampai air habis

Langkah 11 : Isi mesin dengan oli pada langkah IX dan jalankanlah sebagaimana biasa.

Masalah dan Solusi Mobil susah distarter (Tambahan)

Sebelum dijelaskan masalah dan solusinya, ada baiknya perhatikan gambar berikut :



Bagian starter yang penting antara lain :

1. Switch Starter (solenoid switch)
3. Bendix starter 5. Arang Starter (Carbon Brush)

Apa yang harus anda lakukan ?

yang harus anda lakukan adalah mempelajari gejala2 yang timbul saat starter tidak mau bekerja, dari gejala2 tersebut dapat di tebak kemungkinan sumber kerusakan.

Gejala2 gejala yang sering muncul pada saat kita start antara lain :

1. Lampu indikator battery dan Oli pada dashboard tidak menyala sama sekali. 75% fusiblelink (kabel lemas kecil dengan soket putih dekat dengan terminal aki +) kotor atau putus. kemungkinan lain adalah
kepala aki kotor dan atau aki anda terkuras total setrumnya (jarang sekali).

2. Lampu indikator battery dan oli pada dashboard (warna merah) nyala namun meredup ketika di starter, 90% aki anda rusak atau kurang setrum.

3. Tedengar suara “gemeretek “ berulang ulang 75% aki anda rusak atau kurang setrum. 20% kepala aki kotor atau kabel ground anda sudah korosi.

4. Terdengar suara mesin berputar tetapi lemah seperti “ngeek..ngek…ngek….”. 75% bushing starter aus
sehingga anker starter sudah tidak dapat berputar pada sumbunya maka perputarannya menjadi sangat berat. 10% ada kemungkinan mesin anda terlalu berat untuk diputar, misalnya terjadi kerusakan pada crank saft, sistem timing dll.

5. Terdengar suara “cek..” satu kali saja setiap kali memutar kunci kontak…50% switch starter atau yang
disebut solenoid switch (pada gambar no.6) sudah tidak berfungsi dengan baik. 40% kunci kontak
anda kotor atau sudah aus. untuk mobil yang menggunakan relay starter 40% itu ada pada kerusakan relay.

6. Starter terkadang dimulai dengan suaraberat lalu enteng dan mesin hidup. Biasanya hal ini terjadi karena kesalahan penyetelan Fur dan Na..delco.

7. Pagi hari tidak dapat starter, pada siang hari starter lancar. 80% aki sudah soak tidak dapat menyimpan setrum untuk waktu yang lama.

8. Saat pagi mudah starter, jika sudah dipakai agak lama (panas) susah starter. 50% Angker starter sudah tidak center lagi..50% lagi adalah bushing starter yang sudah aus

9. Saat distarter tidak ada reaksi sama sekali, tidak ada bunyi. 50% gulungan starter anda Hangus atau terbakar /korslet. 45% Relay starter atau kunci kontak anda bermasalah. 5% kabel ke switch starter lepas.

10. Saat distarter terdengar suara dynamo starter mutar mendesing kencang “ssing…” 80% bendix starter (no 25 pada gambar) anda dol.

11. Terkadang bisa starter terkadang tidak, baik dalam keadaan panas maupun dingin, pagi atau malam. 75% Carbon Brush starter anda sudah pendek.25% body atau bantalan starter sudah hangus.

Setelah mempelajari gejala2 yang timbul, agar lebih detail mengetahui penyakit mobil anda, yang harus dilakukan adalah :

1. Lakukan pengecekan Voltase battery
anda, Battery yang bagus biasanya voltasenya tidak dibawah 12.4V, jika dibawah itu mungkin bisa saja starter namun tidak untuk starter panjang dan berulang ulang.

2. Jika analisa dari gejala gejala yang timbul diatas menjadikan starter sebagai tersangka utama maka lakukan pengetesan starter secara langsung. Dengan cara menggabungkan sumber setrum pada switch starter(pada gambar no.8) biasanya baut 12 dengan kabel tembaga yang besar dengan terminal kunci kontak (no. 9 pada gambar) yang terletak di switch starter juga (disamping kiri yang terdapat satu kabel terpasang padanya. Cabut kabel tersebut maka akan terlihat sebuah terminal kecil). “SEBELUM MELAKUKAN HAL INI PASTIKAN POSISI GIGI TRANSMISI PADA POSISI NETRAL” Gabungkan
no 8 dan no 9 dengan kabel atau obeng logam. Pada kondisi normal maka starter akan memutar mesin. Jika iya berarti kunci kontak anda atau relay
anda bermasalah. Jika tidak coba lakukan pengetesan no 3.
3. Jika cara diatas belum dapat mempersempit permasalahan lakukan penggabungan terminal no 8 pada gambar dengan terminal no 7 pada gambar yaitu berupa dua terminal baut 12 yang terdapat pada switch starter. Pada kondisi normal seharusnya Starter akan memutar dengan kencang tanpa memutar mesin. (karena gigi bendix tidak
didorong oleh switch starter jadi tidak memutar flw wheel). jika tidak maka
permasalahan kemungkinan besar terdapat pada dinamo starter anda, bisa
karena gulungan yang terbakar atau brush starter yang habis. bisa pula
karena kabel penyampai strum anda dari aki ke starter (ke terminal no 8 pada
gambar ) tidak terhubung secara benar.

Jumat, 27 November 2009

Beberapa Penyebab Mobil Susah Di Starter



Memang sebuah hal yang sangat menyebalkan dan membuat pusing kepala ketika tiba-tiba mobil mogok dan susah di starter, padahal sebelumnya lancar-lancar saja saat mesin di starter dan tidak menunjukkan gejala yang aneh pada mobil. Ini sebenarnya bukan sebuah hal yang aneh, karena memang kelistrikan mobil dapat mengalami masalah secara tiba-tiba tanpa sebelumnya disertai dengan tanda-tanda akan mengalami kerusakan. Terlebih jika pemilik mobil tidak rajin merawat kondisi mobil..ya wajar saja bila tiba-tiba mobilnya mogok ditengah jalan.

Jika timbul pertanyaan, 'kenapa tiba-tiba mobil saya bisa sulit di starter ya?..', sebenarnya banyak faktor yang bisa menyebabkan hal itu terjadi, bisa karena faktor kerusakan dari sistem kelistrikan ataupun dari kerusakan komponen mesin yang sifatnya sangat kompleks. Mungkin juga SO mania pernah mengalami hal seperti ini, jadi disini SO akan membantu menjabarkan apa saja yang sebenarnya bisa membuat mobil mengalami hal seperti itu.

Kelistrikan
Untuk yang disebabkan karena adanya kerusakan pada sistem kelistrikan, dapat terdeteksi jika saat distarter tidak menunjukkan adanya arus listrik tersambung atau mengalir yang bisa terdengar dari bunyi starter dari dinamo, seperti terdengar suara dinamo starter lemah dan mengayun atau bahkan tidak ada respon suara dinamo sama sekali, namun biasanya bila mobil didorong, mesin masih dapat menyala. Akan tetapi perlu diingat juga tidak semua mobil diperbolehkan untuk didorong untuk mengatasi mogok.

Untuk masalah kelistrikan umumnya bisa dilihat atau di cek pada beberapa bagian, yaitu bagian :
Aki (Accu) : Karena merupakan sumber dari kelistrikan pada mobil yang sangat mempunyai pengaruh besar terhadap suplai arus listrik, bagian ini yang harus pertama kali di cek kondisinya jika mobil menunjukkan ada masalah suplai arus listrik. Kalau aki (accu) mobil sudah terlihat kurang cairan dan umur aki sudah lebih dari 2 tahun juga bisa menyebabkan aki tekor dan tidak kuat mengalirkan arus untuk starter mesin mobil. Periksa juga kabel kutub pada aki, jika kotor karena kerak ataupun jamur dan soket kepala aki kendor bisa membuat aliran listrik mobil terganggu.
Kabel Sikring Utama : Tentunya kerusakan bagian ini sangat berkaitan terhadap masalah starter mobil. Cek kondisi kabel sikring utama pada mobil yang terletak dekat accu pada kutub positifnya, jika putus ganti sikring dengan yang baru.
Socket dan Kunci Kontak : Kendornya socket yang menyambungkan kunci kontak bisa menjadi biang keladi mobil tidak bisa menyala, tandanya adalah jika kunci kontak diputar namun tidak terdengar adanya dynamo starter yang bergerak, cek terlebih dahulu socket kunci kontak sebelum melihat kondisi aki. Rusaknya kunci kontak juga bisa menyebabkan mobil tidak bisa di starter.
Dynamo Starter : Bila dynamo starter rusak biasanya saat kunci kontak diputar hanya terdengar bunyi ck..ck. Segera perbaiki atau diganti dengan yang baru. Kerusakan juga bisa terjadi pada gear dinamo starter yang rusak, tandanya jika terdengar suara dinamo berfungsi namun hanya terdengar lepas / los sehingga tidak dapat menghidupkan putaran mesin.
Alternator/Dynamo Ampere : Pengisian alternator yang sudah kurang baik juga dapat menjadi salah satu penyebab mobil jadi susah di starter, karena dapat menyebabkan aki cepat drop atau tekor. Terlebih buat yang banyak memakai aksesoris elektronik / audio yang sangat banyak memakan arus, kelayakan kerja alternator harus diperhatikan, jika memang tidak sesuai lagi segera ganti dengan yang berdaya lebih besar.
Cek Kondisi dan Jalur Kabel-Kabel : Keadaan atau kondisi kabel elektrikal pada mobil yang sudah mengeras memperbesar kemungkinan kabel ataupun serat kabel didalamnya mudah putus sehingga dapat menjadi penyebabnya mobil tidak bisa menyala. Membenahi jalur kabel-kabel pada mobil, terutama untuk mobil lawas yang kelistrikannya sering bermasalah dan sudah lebih dari 10 tahun sangat disarankan. Serahkan pengerjaan pada bengkel yang ahli dalam membenahi perkabelan / urut kabel.

Mesin
Sedangkan bila disebabkan oleh kerusakan pada salah satu komponen pada mesin, biasanya ditandai dengan starter dan arus kelistrikan yang sangat baik namun tetap tidak mampu menyalakan mesin, dan biasanya bila mobil didorong tetap saja mesin tidak dapat menyala.

Jika mengalami masalah susah starter mobil karena ada kerusakan bagian mesin, ini bisa disebabkan adanya kerusakan pada beberapa bagian mesin, yaitu :
Platina : Untuk mobil yang masih menggunakan platina, kerusakan atau setelan platina yang tidak tepat akan menyebabkan mobil susah menyala saat di starter.
Karburator : Jika mobil masih menggunakan karburator untuk menyuplai bensin ke ruang pembakaran, karburator yang kotor dan setingan angin yang tidak tepat akan membuat mobil mesin mobil sulit menyala. Karena ini akan membuat pembakaran tidak berjalan baik.
Pompa Bensin : Tidak berfungsinya pompa bensin sudah pasti akan menyebabkan mobil mogok dan mesin tidak dapat dihidupkan karena aliran bensin ke karburator tidak berjalan.
Busi, Kabel Busi, Koil : Ketiga komponen ini berhubungan dengan pengapian pada mesin, jadi jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan maka dapat dipastikan mesin akan sulit dinyalakan atau bahkan sama sekali tidak dapat menyala.
Bushing CDI : Bushing CDI adalah dudukan pulser atau magnet CDI. Kerusakan pada bagian ini juga salah satu penyebab susah starter, karena bila goyang dapat merubah posisi pulser yang berpengaruh pada timing pengapian dan putaran mesin dan memang harus dicek oleh bengkel yang ahli, karena jika tidak maka bisa-bisa salah mendeteksi sehingga yang dibilang rusak adalah CDI-nya itu sendiri.
CDI : CDI yang sudah mulai melemah komponennya pasti akan menyebabkan mobil tidak bisa di starter, karena tugasnya dalam mengatur pengapian dengan putaran mesin dapat terganggu. Faktor usia pemakaian juga bisa menjadi penyebab rusaknya CDI.
Sebenarnya diluar dari yang disebutkan dalam artikel ini, masih banyak faktor lainnya yang menyebabkan mobil mogok dan susah untuk di starter kembali. Untuk meminimalkan resiko mobil mogok sebenarnya bisa dilakukan dengan rajin melakukan perawatan berkala / tune up secara menyeluruh ke bengkel resmi dan memiliki kredibilitas baik.

(situsotomotif)

Selasa, 24 November 2009

Wheel Alignment (Keseimbangan Kaki-kaki Mobil)

Wheel Alignment ada tiga jenis istilah :

1. CAMBER

Camber adalah sudut kemiringan bidang ban dengan bidang vertikal. Disebut Positive Camber jika bagian atas ban menjorok keluar. Sedang bila bagian atas menjorok kedalam disebut dengan Negative Camber. Disebut Zero Camber jika bidang ban berimpit dengan bidang vertikal.



Tujuan Camber adalah supaya distribusi beban akan merata pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan. Terlalu positive atau terlalu negative akan menyebabkan keausan ban tidak merata (sisi samping saja). Disamping itu pengendalian/handling akan kurang baik.

2. TOE

TOE didefinisikan sebagai perbedaan jarak antara bagian depan roda depan (kiri kanan) dan bagian belakang roda depan (kiri kanan). Disebut TOE-IN jika jarak dua roda bagian depan lebih pendek. Jika lebih panjang disebut TOE-OUT.



Tujuannya agar pergerakan roda depan dan belakang paralel/sejajar relatif terhadap bidang pusat mobil (secara geometrik). Terlalu TOE-IN atau TOE-OUT, ban akan menjadi cepat aus, handling kurang baik. Belok sedikit saja udah bunyi cit ... cit ... cit ... kayak slip.

3. CASTER

Caster didefinisikan sebagai sudut yang terjadi antara sumbu vertikal splndle ban dengan sumbu steering. Sumbu Steering adalah garis yang menghubungkan antara BALL JOINT dengan dudukan shock breaker (bgian body) atau garis yang ditarik dari pusat lower arm dengan upper arm. Disebut CASTER POSITIVE jika titik pertemuan kedua sumbu itu berada di depan titik pertemuan roda dan jalan. Disebut CASTER NEGATIVE jika titik pertemuan kedua sumbu tersebut berada dibelakang titik pertemuan ban dan jalan.



Umumnya semua mobil dirancang untuk mempunyai POSITIVE CASTER. Ini bertujuan untuk mendapakan stabilitas handling, dalam arti kata roda depan akan berusaha memposisikan diri lurus dengan jalan (nggak oleng kekiri dan kekanan). Terlalu Positive akan berakibat pengendalian jadi susah dan berat serta bumpy.

Check kebocoran Radiator

Overheat karena masalah radiator sering dialami oleh rekan-rekan. Jika kebocoran bisa dideteksi secara visual/kasat mata akan lebih mudah mengetahui/mengatasinya, lain halnya jika terjadi kebocoran sangat halus pada radiator yg tidak mudah terlihat secara kasat mata.

Oleh karena itu jika air di reservoar radiator selalu berkurang dan tidak kelihatan jika terjadi kebocoran di radiator, sebaiknya segera ke bengkel untuk mengechecknya, karena jika dibiarkan berlarut-larut bisa dipastikan suatu saat kita mengalami overheat di jalan karena habisnya air radiator yg berfungsi sebagai pendingin mesin tersebut. Sebaiknya periksakan mobil rekan-rekan ke bengkel yg mempunyai alat untuk mendeteksi kebocoran halus pada radiator dan semua perangkat yang berhubungan dengan sirkulasi air pendingin tersebut, mis. : water pump, selang-selang, sedangkan penyebab lain kemungkinan ada kebocoran di water jacket sehinggar air bisa menerobos ke ruang bakar, dll.
Alat tersebut biasa disebut "Pressure Tester yang berbentuk seperti di di bawah ini :






Tekanan tutup radiator yg terdapat pada gambar diatas tertera 1.1 kg/cm2 tentunya setiap kendaraan kemungkinan mempunyai standard yg berbeda-beda, maka sebaiknya mengacu pada standard bawaan mobil masing-masing

Minggu, 22 November 2009

Sekelumit tentang Minyak Rem (Brake Fluid)



Minyak rem adalah suatu jenis fluida yang diberikan tekanan oleh master silinder, digunakan untuk mengirimkan tekanan yang diberikan pada pedal rem menuju ke keempat roda kendaraan.

Kualitas produk fluida minyak rem ini dibedakan dengan viskositasnya, daya tahannya terhadap temperatur tinggi, kemampuan pelumasannya dan kesesuaiannya (compatible) dengan komponen-komponen sistem pengereman.

Pada kondisi normal, minyak rem ini biasanya menyerap kelembaban dan setelah 2 tahun berisi sekitar 3% air.

Keberadaan air ini sangat berbahaya karena :
• menguap saat pengereman intensif, yang menyebabkan pengereman melemah dan rugi efisiensi.
• air tersebut juga menyebabkan oksidasi pada komponen-komponen sistem pengereman.

Jumat, 20 November 2009

Penyebab Mesin Panas

Panas mesin yang berlebihan (overheat) jelas membuat performa mobil terganggu dan bahkan bisa terancam kerusakan fatal. Namun, sebelum hal tersebut benar-benar terjadi, lonjakan suhu mesin sudah pasti membuat tak nyaman mengemudikannya. Pada umumnya mobil memiliki rata-rata suhu ideal mesin berkisar dari 80 hingga 90 derajat Celsius. Ini terasa mulai mengganggu, bila panas mesin terus meningkat hingga mendekati angka 100 derajat C.

Banyak penyebab yang mendorong meningkatnya suhu mesin. Tak baiknya kerja sirkulasi air, putaran kipas yang tak maksimal, radiator tersumbat, serta karburator kotor, dan kerusakan beberapa komponen lain, menjadi penyebab paling sering melejitnya suhu mesin. Maka bila mendapati suhu mesin mobil mulai tak wajar, segeralah perhatikan sejumlah kerja komponen berkait dengan sistem pendingin. Berikut urutan yang perlu mendapat prioritas ketika mencari penyebab naiknya suhu mesin.

Periksa kerja radiator
Radiator merupakan 'tandon' air dengan tugas mendinginkan sirkulasi air panas yang berputar di dalam mesin. Karena memutar air, maka kadang beberapa saluran dalam radiator mengalami sumbatan akibat kerak atau kotoran. Bila itu terjadi, maka mesin akan meningkat suhunya akibat sirkulasi air terganggu. Suhu mesin tetap akan tinggi walaupun mobil melaju kencang di jalan bebas hambatan.

Ini terjadi karena sumbatan tersebut membuat tak lancarnya putaran air. Sementara kalau radiator mengalami kerusakan lain, seperti misalnya bocor, suhu mesin akan kembali normal, setelah mobil melaju kencang. Radiator bocor, bisa menyebabkan panas tinggi bila jumlah air minimal dalam komponen itu tak terpenuhi. Tetapi, sejauh air terus ditambah, radiator yang mengalami kebocoran kecil tak bakal mengganggu suhu mesin. Segara bawa kepada motir radiator, bila diketahui kemungkinan pengerakan saluran hingga terjadi sumbatan tersebut.

Periksa kerja kipas dan ekstra fan. Kerja kipas di ujung mesin memang sering mengalami 'kelelahan'. Demikian pula yang terjadi pada ekstra fan yang terletak pada bagian (luar) paling depan dari mesin. Pemeriksaan dapat dilakukan mandiri. Namun untuk lebih maksimal, setelah mencurigai terjadinya kerusakan dua komponen ini, pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada montir yang khusus menjual jasa perbaikan kipas dan ekstra fan. Jasa tersebut biasanya ditawarkan berbarengan oleh penjaja servis dinamo dan radiator. Jangan mudah-mudah memutuskan untuk mengganti kedua komponen tersebut. Karena, kipas mesin maupun ekstra fan merupakan komponen yang relatif mudah untuk diperbaiki, bahkan diperbarui dan biasanya hanya memerlukan penggantian carbon brush (arang) pada motor extra fan dan jika dinamo extra fan juga sudah menimbulkan suara yg terlalu berisik, sekalian ganti bearing dinamonya. Seringkali extra fan tidak berputar hanya dikarenakan socket extra fan mengalami gangguan (terbakar karena panas/hubungan singkat) sehingga yg diperlukan hanyalah penggantian socketnya saja.

Curigai kerusakan thermostat
Seusai memeriksa kerja ketiga komponen tersebut, bila mesin tetap panas, sementara pengapian dan kerja mekanik mesin berjalan normal, kecurigaan boleh diarahkan pada kerusakan thermostat. Thermostat merupakan komponen dalam mesin yang berfungsi menstabilkan arus air yang berputar. Pada suhu tertentu (panas), komponen ini akan membuka saluran hingga sirkulasi air dalam mesin mengalir ke radiator untuk didinginkan oleh kipas, ekstra fan dan hembusan air dari arah depan.

Lalu, setelah didapat suhu maksimal untuk pembakaran, maka katup thermostat akan kembali menutup, hingga sirkulasi air hanya terjadi di dalam mesin. Demikian seterusnya, terjadi pembukatutupan katup thermostat sepanjang mesin berputar. Bila komponen ini rusak, maka akan terganggu pula sistem sirkulasi air yang menyebabkan suhu mesin meningkat. Komponen itu tak bisa diperbaiki. Maka bila dijumpai kerusakan thermostat maka penggantian dengan produk baru merupakan satu-satunya jalan keluar.

Curigai kerusakan pompa air (water pump)
Komponen yang satu ini sesuai namanya, berfungsi untuk memompakan air dalam mesin sehingga sirkulasi berlangsung terus menerus. Kerusakan water pump, biasanya diakibatkan karena kebocoran. Bila ini terjadi maka penggantian komponen wajib dilakukan, karena kebocoran water pump nyaris tak akan hilang bila dilakukan upaya perbaikan.

Kalaupun dipaksakan, kebocoran akan terus berulang. Namun, kalaupun kecurigaan terpaksa ditujukan pada kinerja pompa air, kerusakannya selain kebocoran terpantau dari tak berputarnya air pada raditor. Putaran air maskimal dalam radiator dapat dilihat dengan membuka penutup radiator saat mesin berputar. Amati gerakan air dari lubang radiator. Jangan sekali-kali membuka tutup radiator saat mesin berhenti namum mesin masih dalam keadaan suhu tinggi.

Kerusakan swicth suhu dan meter penara

Kalau seluruh kemungkinan tersebut selesai Anda periksa dan mungkin memperbaiki atau menggantinya, tetapi mesin tetap panas, cobalah periksa fungsi swicth dan meter pengukur suhu pada speedometer. Karena umumnya panas mesin merupakan kondisi yang komplek, maka hal sepele ini sering terabaikan, betapapun oleh montir ahli. Komponen swicth suhu tertanam pada blok mesin. Fungsinya melaporkan suhu di rangkaian mesin kepada meter penara yang terletak pada speedometer.

Pemeriksaan fungsi kedua komponen itu memang seharusnya dilakukan montir. Sebab diperlukan sejumlah peralatan yang tak umum dimiliki pengguna mobil. Bila semua prosedur tersebut telah dilalui, dan lagi-lagi temperatur mesin masih berlebihan, maka saran untuk membongkar mesin seperti yang akan dinyatakan para montir, rasanya harus diikuti. Bila ini terjadi yakinkan akan mengembalikan kerja mesin secara optimal.
( bid )

Sistem Sirkulasi AC Mobil

Kenali perangkat sirkulasi AC dan kerusakan apa saja yang bisa terjadi pada perangkat ini

Bila AC mobil Anda kerjanya sudah melemah alias tidak lagi menghembuskan hawa dingin dengan maksimal, belum tentu penyebabnya dari freon yang harus diisi kembali. Kerusakan pada salah satu perangkat sirkulasi AC dapat menyebabkan AC tak dingin lagi dan freon cepat habis. Untuk itu kenalilah beberapa perangkat sirkulasi AC dan kerusakan apa saja yang bisa terjadi pada perangkat ini yang mempengaruhi kerja AC mobil Anda :

a) Evaporator

• Fungsi : mengubah cairan freon menjadi gas dingin. Di perangkat inilah proses pendinginan cairan freon terjadi.

• Kerusakan : terjadi kebocoran akibat kotoran yang menumpuk sehingga menyebabkan korosi / keropos.

b) Termostat

• Fungsi : untuk menyalurkan daya listrik ke kompresor secara otomatis. Sensor pada thermostat akan mendeteksi suhu di evaporator sesuai setelan. Apabila thermostat dalam keadaan rusak maka evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak berfungsi.

• Kerusakan : ditandai dengan keluarnya asap dari kisi AC serta adanya tetesan air seperti embun yang menetes dari evaporator.

c) Dryer

• Fungsi : tempat menyimpan freon sementara setelah dicairkan oleh kondensor untuk kemudian disuplai ke evaporator. Fungsi lainnya adalah sebagai penyaring kotoran dalam system sirkulasi AC.

• Kerusakan : tersumbatnya dryer oleh timbunan kotoran yang terbawa oleh kondensor. Bila dryer rusak maka suku AC menjadi tidak stabil dan berubah-ubah.

d) Katup Ekspansi

• Fungsi : menyemprot cairan Freon dari dyer ke evaporator dengan temperatur dan tekanan yang rendah.

• Kerusakan : katup ekspansi bisa rusak jika dryer juga rusak karena membawa kotoran ikut masuk sehingga kerusakan bisa merembet ke evaporator yang ikut terkena kotoran.

e) Kondensor

• Fungsi : Mengubah Freon menjadi cairan yang bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.

• Kerusakan : Bisa terjadi kebocoran, kotoran debu dan lumpur juga bisa merusak komponen ini.

f) Kompresor

• Fungsi : Menekan cairan Freon ke kondensor.

• Kerusakan : Kebocoran sil, melemahnya kopling magnet, berkurangnya oli kompresor. Jika terjadi kerusakan biasanya disertai dengan tanda-tanda munculnya suara berisik saat AC dalam kondisi on.


Sumber : www.oto.co.id

Sistem Pendingin Mesin

Salah satu faktor yang mendukung panjangnya umur pakai dari mesin adalah terjaga baiknya kondisi Cooling System atau sistem pendingin mesin. Terutama untuk mesin diesel yang bekerja pada rasio kompresi yang sangat tinggi sehingga panas mesin merupakan hal yang krusial dalam kestabilan operasinya.
Salah satu faktor yang mendukung panjangnya umur pakai dari mesin adalah terjaga baiknya kondisi Cooling System atau sistem pendingin mesin. Terutama untuk mesin diesel yang bekerja pada rasio kompresi yang sangat tinggi sehingga panas mesin merupakan hal yang krusial dalam kestabilan operasinya. Seperti yang kita tahu, mesin diesel pada aplikasi otomotif memakai air sebagai medium pendingin, dimana air ditampung di dalam radiator dan dibantu oleh water pump atau pompa air sebagai perangkat pembantu sirkulasinya.

Secara garis besar komponen sistem pendingin yang utama antara lain adalah:

* Radiator sebagai penampung air sebagai medium pendingin dan perangkat pelepas panas medium pendingin.
* Waterpump atau pompa air sebagai perangkat distribusi sirkulasi medium pendingin
* Cooling fan
* Thermostat sebagai pengatur sirkulasi medium pendingin.
* Selang air sebagai pengalir sirkulasi air diluar water jacket.
* Water jacket atau alur air di dalam blok mesin sebagai jalur sirkulasi medium pendingin dalam tugasnya menjaga temperatur kerja mesin.
* Fan Shrout

Masing masing komponen sistem tersebut memiliki ketergantungan dan menjadi satu kesatuan yang utuh agar temperatur kerja mesin dapat terjaga.

Sistem sirkulasi sistem pendingin mesin dengan medium air adalah sebagai berikut. Ketika mesin baru akan dihidupkan (biasanya di pagi hari), suhu air pada radiator berkisar pada suhu ruang yaitu sekitar 23 deg.C. Ketika mesin dinyalakan, air yang berada di dalam blok mesin bersirkulasi dengan bantuan waterpump melewati selang by-pass tanpa melewati radiator. Mengapa tidak melewati radiator? Itu dikarenakan lubang air menuju radiator masih ditutup oleh termostat, sementara itu lubang by-pass yang letaknya berseberangan dengan lubang menuju radiator terbuka memungkinkan waterpump mengalirkan air yang keluar dari blok mesin untuk kembali masuk ke dalam blok mesin untuk mendinginkan silinder, oil cooler dan cylinder head. Mengapa dibuat demikian? Fase ini disebut sebagai fase pemanasan dimana air yang bersirkulasi di dalam blok mesin sengaja tidak di dinginkan agar suhu kerja mesin, berkisar di 85-90 deg.C cepat tercapai.

Ketika mesin mencapai suhu kerja, temperatur air pada sistem sirkulasi fase pendinginan pun naik hingga 85-90 deg.C. Ketika air dengan temperatur tersebut sampai ke rumah thermostat, thermostat yang oleh pabrikan di-set untuk membuka pada suhu antara 85-90 deg.C membuka, sehingga memungkinkan air dari blok mesin masuk ke radiator. Dengan membukanya thermostat, ujung dari thermostat tersebut menutup lubang by-pass yang berseberangan dengan jalur keluar air. Dengan tertutupnya lubang by-pass tersebut juga memungkinkan waterpump untuk memompa air dari dalam radiator untuk menjaga temperatur kerja dari mesin tersebut. Air yang keluar dari blok mesin masuk ke radiator untuk didinginkan dengan bantuan tiupan angin dari fan, baik mekanik maupun elektrik. Fase ini disebut fase pendinginan. Disaat mesin berkerja pada putaran rendah, suhu kerja mesin turun dari 85 deg.C, maka otomatis si thermostat kembali menutup untuk menjaga temperatur air tidak berkurang dari suhu kerja mesin, dan akan membuka kembali ketika suhu tersebut tercapai kembali. Kedua fase ini berpindah secara bergantian bergantung dari temperatur mesin itu sendiri.

Ada kesalahpahaman yang terjadi pada pengguna kendaraan yaitu melepas thermostat karena dianggap benda tersebut mengakibatkan temperatur mesin naik dari yang semestinya. Hal ini perlu dicermati karena seperti komponen mesin yang lain, thermostat pun memiliki umur pakai. Indikasi dari thermostat sudah tidak dapat bekerja secara maksimal adalah temperatur mesin naik lebih tinggi dari suhu normalnya bila dilihat dari indikator temperatur di dalam kendaraan. Mencopot thermostat bukan sebuah tindakan yang bijaksana karena dengan mengilangkan thermostat sebagai pengatur sirkulasi air di sistem pendinginan terebut, sirkulasi air akan berjalan tidak sempurna. Tanpa thermostat, fase pemanasan dan fase pendinginan tidak terjadi, dikarenakan pada temperatur mesin masih dingin, air sudah masuk ke radiator, padahal temperatur air belum perlu untuk didinginkan. Tanpa thermostat, lubang by-pass pun tidak tertutup sehingga waterpump akan memompa air dari lubang by-pass tersebut. Hal ini mengakibatkan debit air yang didesain untuk berjalan di keseluruhan waterjacket tidak tercapai. Suplai air menuju ke tempat terjauh dari waterpump terganggu karena adanya pencabangan, jalur pertama yaitu jalur bypass langsung ke kembali ke waterpump sementara jalur kedua ke waterjacket. Dengan berkurangnya debit air tersebut, pendinginan untuk silinder nomor 3 dan nomor 4 menjadi berkurang, mengakibatkan suhu pada kedua silinder ini naik dari suhu kerja optimalnya. Terlebih lagi, temperatur air yang dideteksi oleh sender/sensor temperatur air adalah air yang baru saja didinginkan oleh radiator yang secara tidak sengaja terhisap oleh waterpump karena terbukanya lubang by-pass sehingga pada panel indikator temperatur menunjukkan suhu mesin dingin sementara pada silinder 3 dan 4 tidak mendapatkan pendinginan yang cukup. Pada kondisi ekstrem, kurangnya pendinginan akan memicu pemuaian piston sehingga besar kemungkinan piston tersebut macet karena pemuaian tersebut.

Permasalahan pada cooling system dapat dicermati dengan melihat apakah fungsi masing masing komponen bekerja dengan baik. Untuk mengecek apakah thermostat masih berfungsi dengan baik dapat dengan cara melepas perangkat tersebut kemudian merebusnya di dalam panci berisi air. Ketika air mendidih, thermostat tersebut harus sudah membuka, apabila tidak artinya sudah tidak dapat dipakai lagi. Untuk waterpump, apabila terlihat ada tetesan air dari lubang dibawah as pulley, itu merupakan tanda awal bahwa waterpump tersebut mengalami kerusakan. Waterpump yang rusak tidak dapat diperbaiki, harus diganti dengan yang baru. Apabila kondisi thermostat dan waterpump dalam keadaan baik namun temperatur masih diatas normal, besar kemungkinan radiator sudah tidak berfungsi dengan baik. Untuk perbaikannya bisa dilakukan dengan bantuan tukang radiator. Kondisi clamp dari selang selang pun harus dicermati, karena apabila kerapatan clamp sudah tidak pada kondisi normal, air panas dapat keluar dari sela sela selang karetnya, lama kelamaan air akan habis sehingga mengakibatkan mesin mengalami overheating.

Sebagai tambahan dari sistem pendinginan di atas, untuk mengoptimalkan kerja cooling fan atau kipas pendingin udara dalam menjaga kestabilan suhu air di radiator, penggunaan fan shrout atau rumah kipas mutlak harus ada. Absennya fan shrout membuat hembusan udara dari fan tidak terfokus pada radiator, apalagi bila kendaraan melaju pada kecepatan tinggi. Hembusan udara dari arah bawah kendaraan dapat memecah konsentrasi udara pendingin yang ditiup oleh fan ke radiator


Trims to Mas Taufik