Rabu, 28 Oktober 2009

Mitos Seputar Rem

Gimana sih rem yg bagus??
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa REM itu mengubah energi kinetik kendaraan menjadi energi panas pada Rem. Semakin cepat material sistem rem menyerap panas dan sekaligus cepat membuang panas ... itulah sistem rem yang paling bagus.

Oleh karena bahan metal adalah bahan yang efisien sebagai konduktor panas ... maka brake pads jenis semi-metallic yang banyak digunakan untuk kendaraan bermotor. Jumlah kandungan metalnya inilah yang akan menentukan (secara kasar) indikator performa brake pads.

Umumnya untuk kendaraan penumpang kandungan logam dalam brake pad adalah 50% s/d 60% sisanya adalah RESIN dan bahan Selulosa.

MITOS 1:
High-Friction pads akan memperlambat rotor lebih cepat ketimbang Low-Friction Pads dan semakin tinggi Koefisien Gesek (coefficient of friction) maka semakin bagus pads.

REALITAS :
Adalah kandungan logamnya yang diperhatikan. Lower Friction Pads dengan kandungan logamnya tinggi akan cepat meyerap panas dan cepat pendinginannya pada saat rotor dan pads/kanvas bergesekan.

MITOS 2 :
Metal Pads banyak bikin goresan pada rotor ketimbang organik pads (selulosa).

REALITAS :
Prinsip secara umum, Goresan pada rotor itu disebabkan oleh (1). CALIPER yang gak berfungsi. (2). Adanya kotoran dalam campuran brake pads - atau impurities compund. (3). Rotor yang udah bengkok (gak kelihatan mata kasat) yang bergesekan dengan sisi-sisi runcing brake pads.

Kandungan logam pada metalik pads terdiri atas steel wire yang halus dan serbuk besi ... kedua jenis metal itu lebih lunak ketimbang permukaan ROTOR artinya gak ngegores rotor yang keras.

MITOS 3:
Huruf Kode Rating tertera pada sisi Pads menunjukkan KWALITAS pads.

REALITAS :
Huruf Kode Rating itu CUMAN menunjukkan Rating Koefisien Gesek (Coefficient-of-Friction). Misal kodenya EE ... itu cuman nunjukin koefisien geseknya natara 0.25 dan 0.35. Sedang kalau kodenya FF koefisien geseknya antara 0.35 dan 0.45. Angka yang pertama menunjukkan COF (Coefficient-Of-Friction) pada kondisi dingin, sedang Angka yang kedua menunjukkan COF pada suhu tinggi. Yang jelas angka2 tersebut TIDAK MENUNJUKKAN KWALITAS dan PERFORMA dari Brake Pads ... Yang tidak lain HANYA GESEKAN yang dihasilkan pada PENGUJIAN STANDAR.

MITOS 4 :
Metal Pads akan menimbulkan suara gesekan ketimbang Non-Metal Pads.

REALITAS :
Jangan buru-buru nyalahin Brake Pads. Suara Gesekan itu disebabkan oleh getaran antara Brake Pads dengan Rotor (Disk Brake). Jika getaran itu terjadi pada jangkauan frequensi yang bisa didengar telinga ... maka kedengaran suara gesekan karena perputaran sistem rem.

Getaran tersebut diatas banyak penyebabnya : (1). Caliper yang gak berfungsi. (2). Disk Brake /rotor yang bengkok. (3). Kelelahan (fatigue) pada sistem komponen rem. (4) Gak ada pelumasan permukaan metal ke metal pada komponen Caliper. (5). Pads dengan Rotor gak Bed-in betul-betul. (6). Brake Booster gak fungsi dengan baik.

sistem rem emang gampang bunyi/bising ... itulah sebabnya kebanyakan sistem rem dilengkapi dengan SHIM sebagai BRAKE SILENCER. Mesti diperhatikan Shim ini. Pengalaman dulu waktu genti brake pad ORI dengan yang Aftermarket. Yang brake pad ori ada shim-nya, sedang yang aftermarket gak ada shim-nya. Waktu ke bengkel, si mekanik gak masang lagi SHIM-nya karena bentuk Pads-nya (dianggap) gak perlu shim lagi. Setelah jalan 10km baru tuh suara bising berdecit-decit bermunculan waktu ngerem ... balik lagi ke bengkel ... bongkar dan pasang kembali SHIM-nya ....

SAGA Speed
Mega Glodok Kemayoran (MGK) Lt.6 Blok G1 No: 8-9
Telp : 021-71505211,085-882234899
__________________

Minggu, 25 Oktober 2009

Langgar Aturan SIM Denda Rp 1 Juta

DENDA dan sanksi pidana kurungan terus mengancam pengendara sepeda motor (bikers) maupun mobil. Kini, setelah UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) diteken Presiden pada 23 Juni 2009, ancaman bagi pelanggar peraturan lalu lintas kian detail. Salah satunya, sanksi bagi pelanggar ketentuan mengenai surat izin mengemudi (SIM). Tidak tanggung-tanggung, denda Rp 1 juta atau dikurung empat bulan. Simak saja di pasal 281 dalam UU 22/2009. Sanksi di atas ditimpakan kepada para pengendara yang tidak memiliki SIM.

Lalu bagaimana dengan yang lupa membawa SIM? Sanksinya lain lagi. Yuk kita tengok pasal 288 ayat (2) yang berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di Jalan yang tidak dapat menunjukkan surat izin mengemudi yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (5) huruf b dipidana dengan pidana
kurungan paling lama satu bulan dan/atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Masih terkait SIM, ancaman bagi pengendara masih ada lagi, simak saja pasal 314 bahwa selain pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindak pidana lalu lintas dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan surat izin mengemudi atau ganti kerugian yang
diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas. Nah loh!!!


Batas Usia

Artinya, jika Anda memiliki anak, keponakan, sepupu, atau teman yang belum miliki SIM karena usianya masih belia, sarankan untuk tidak mengemudi mobil atau mengendarai sepeda motor. Sarankan saja menjadi penumpang. He he he....

Maklum, UU 22 tahun 2009, menegaskan bahwa syarat mendapatkan SIM usia terendah adalah 17 tahun yakni untuk SIM A (mobil), C (motor), dan D (kendaraan khusus bagi penyandang cacat). SIM A adalah untuk mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kilogram.

Banyak kalangan menilai, pemberian SIM yang tidak ketat bisa memicu perilaku berkendara yang ugal-ugalan. Karena itu, selain persyaratan teknis dan administratif, calon penerima SIM harus lolos tes kesehatan dan lulus tes psikologis. Nah, bagaimana bentuk tes psikologis tersebut, kita tunggu saja aturan detail yang akan termuat dalam peraturan pemerintah (PP) nya yang saat ini masih digodok.

Memang Undang Undang membolehkan setiap calon penerima SIM untuk memiliki kompetensi mengemudi melalui melalui pendidikan dan pelatihan atau
belajar sendiri.

Masih nekat membiarkan anak usia di bawah 17 tahun atau mereka yang belum punya SIM untuk bersepeda motor? Kalau rela merogoh kocek Rp 1 juta atau dikurung empat bulan ya silakan saja. (edo rusyanto)
http://edoibc.blogspot.com/2009/10/langgar-aturan-sim-denda-rp-1-juta.html

Meminimalisir Emisi dengan Memeriksa Komponen Mobil

Tak dipungkiri lagi, kendaraan merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar. Kini berbagai negara giat membuat regulasi untuk menekan dampak buruk polusi udara. Sebenarnya dampak buruk emisi dapat dilakukan dengan pengecekan beberapa komponen mobil.

Dari sisi teknologi, pabrikan mobil sudah berusaha menekan efek buruk gas buang kendaraan. Sekarang dapat kita temui mobil-mobil yang dilengkapi dengan VVT-i, Catalytic Converter, atau Exhaust Gas Recirculation (EGR), bahkan sistem Electronic Fuel Injection. Semua diperuntukkan agar emisi gas buang jauh lebih ramah lingkungan.

Mengurangi emisi sebenarnya juga dapat dilakukan dengan mengatur campuran udara dan bahan bakar saat idle. Gunakan idle mixture adjusting screw pada sistem karburator atau dengan mengatur besarnya tahanan pada variable resistor untuk kendaraan sistem injeksi. Untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan catalytic tidak diperlukan penyetelan karena sudah secara otomatis diatur oleh komputer berdasarkan oksigen sensor.

Saat pengapian, dapat dilakukan dengan mengatur posisi rumah distributor (untuk kendaraan yang masih menggunakan distributor) dan untuk kendaraan yang tidak dilengkapi dengan distributor, atau kendaraan yang satu coil-satu silinder atau satu coil untuk dua busi, secara otomatis sudah diatur oleh komputer.

Selain itu celah katup yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin berlebihan atau berkurang. Akibatnya, ada sebagian bahan bakar yang terbuang ke udara luar. Untuk itu disarankan penyetelan setiap 10.000 km, atau untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan valve lifter hydraulic lakukan pemeriksaan lifter apabila timbul bunyi kasar.

Dalam memilih bahan bakar kadar oktan penting diperhatikan, gunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Pemakaian nilai oktan yang tidak sesuai akan menimbulkan knocking atau keterlambatan pembakaran yang akan mengakibatkan polusi udara.

Kondisi komponen-komponen yang aus atau kotor juga berpengaruh terhadap kandungan emisi gas buang. Komponen yang aus akan berakibat kerja komponen tersebut tidak maksimal. Contoh, busi yang aus akan menghasilkan bunga api yang kecil, sehingga bahan bakar tidak akan terbakar semua. Akibatnya sisa bahan bakar yang tidak terbakar terbuang ke udara luar dan jadilah polusi. Sedangkan komponen yang kotor akan menghambat aliran udara, aliran bensin.

Pengaruh gaya berkendara dengan emisi gas buang juga jelas. Sebab, gaya berkendara menentukan boros tidaknya konsumsi bbm. Semakin boros konsumsi bbm berarti semakin banyak polutan yang dilepas lewat knalpot kendaraan.

Sumber : http://autos.okezone.com/index.php/R.../87/104662/87/

Fuel injector kotor

Sistem pengapian kendaraan modern menggunakan injector karena menghasilkan peforma lebih baik dan emisi lebih bersih dibandingkan karburator.

Pekan lalu, PT Toyota Astra Motor menuntaskan rencana yang sudah tertunda sejak dua tahun terakhir, yaitu workshop journalist. Ini yang pertama dan mudah-mudahan bukan yang terakhir. Salah satu materi yang diberikan adalah system pasokan bahan bakar dengan injektor. Ini oleh-oleh dari acara itu dan ditambah sumber lain di sana-sini.
Sistem pengapian kendaraan modern menggunakan injector karena menghasilkan peforma lebih baik dan emisi lebih bersih dibandingkan karburator. Saat ini hampir semua model mobil menggunakan system injeksi dengan beragam istilah.

Laiknya system pengapian lain, pastilah ada kelemahannya. Selain lebih mahal dan rumit, kotoran pada bensin bisa membuat kinerjanya memburuk. Hal ini terutama pada mobil-mobil yang jarang dipakai atau jarang di geber. Gejalanya biasanya misfiring (pincang), kasar , penurunan peforma mesin, bahkan tidak bisa distater. Ini semua gara-gara kotoran menyumbat injector. Kotoran ini berasal dari komponen penyusun bahan bakar seperti timbal/sulfur.

Pada dasarnya mobil dengan sistem injeksi bahan bakar lebih mudah distater karena injector menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut halus (lubangnya seperti rambut) ke ruang bakar sehingga bahan bakar menguap seketika. Uap bahan bakar inilah yang terbakar. Jadi semakin halus pola penyemprotannya, semakin cepat menjadi uap.
Injectoryang kotor tidak bisa menghasilkan pengkabutan yang baik. Juga pola penyemprotannya tidak seragam. Bisa jadi dia menyemprotkan lebih banyak bahan bakar ke satu sisi dibandingkan sisi lainnya. Bisa pula lemah semprotannya bahkan bisa jadi tertutup sama sekali atau tidak bisa tertutup sama sekali sehingga bahan bakar terus menetes.

Inilah sebabnya mengapa ada mobil dengan injector ogah hidup atau bila campuran bahan bakarnya di tiap silinder tidak seragam – sebagian silinder mendapat pasokan kaya sementara yang lain miskin- hingga menyebabkan misfire. Pada kondisi ini oksigen di silinder tidak digunakan untuk pembakaran, sehingga terlempar ke pipa ekshaust saat langkah dorong berikutnya. Oksigen sensor yang mendeteksi jumlah oksigen yang tidak digunakan untuk pembakaran menyebabkan computer bereaksi seakan mesin beroperasi dengan campuran bensin miskin. Akibatnya computer fuel injector memerintahkan tambahan bahan bakar ke seluruh silinder. Ini menyebabkan silinder yang semula bekerja dengan pasokan normal menjadi terlalu kaya dan mesin boros bensin. Jadi problem di injector bisa merembet kemana-mana.
System pasokan bahan bakar biasanya sudah dilengkapi dengan filter yang bisa menangkap kotoran, jadi bagaimana injector bisa kotor. Filter menangkap kotoran berukurang 10 – 30 mikron. Cukup kecil memang. Pada mesin yang sering bekerja pada putaran rendah, laju bahan bakar yang lewat injector juga lemah, menyebabkan partikel-partikel yang lolos dari filter, menumpuk di katup di ujung penyemprot. Sesekali, menekan pedal akselerasi dalam-dalam bisa menggelontor tumpukan kotoran itu.

Bisa jadi injector menjadi kotor karena deposit bergetah (gummy) yang terbentuk di ujung nozzle. Ketika mesin dimatikan, bahan bakar menguap di ujung injector. Bahan bakar yang menguap itu meninggalkan gum residue dibelakangnya. Biasanya dengan menjalankan mesin bisa menghilangkan residu ini. Bisa juga dengan cairah kimia pembersih. Biasanya bensin sudah ditambahkan cleaner semacam itu.
Di pasar aftermarket banyak beredar aditif untuk membersihkan injector. Bila menambahkan terlalu banyak cleaner, justru akan merusak komponen karet pada system bahan bakar.

Sebenarnya membersihkan injector paling baik dilakukan di bengkel oleh mekanik professional. Mereka akan memasang fuel pressure gauge, mengaktifkan pomba bahan bakar dan memeriksa tiap injector. Penurunan tekanan pada masing-masing injector di ukur. Bila angkanya mendekati atau sama, artinya semuanya bagus. Bila ada perbedaan, injector perlu dibersihkan. Ini disebut injector flush.

Untuk membersihkan injector, teknisi akan melepas injector lines dari mesin dan menghubungkanya dengan tanki lain yang berisi larutan pembersih. Mesin lalu dihidupkan dan larutan pembersih ini bekerja bukan saja membersihkan injector tapi juga kerak karbon di balik intake valves yang akhirnya membuat aliran campuran udara-bensin mengalir lebih baik. Proses ini harus dikerjakan sangat hati-hati karena larutan pembersih mudah terbakar dan bekerja di tekanan tinggi.

Menurut R. Basuki, planning analist TAM, pencegahan yang paling efektif adalah dengan selalu mengisi bahan bakar sesuai dengan rekomendasi di owners manual.Dan bila mengalami indikasi injector mulai kotor, menurut Basuki,langkah pertama yang dilakukan adalah menggunakan aditif pembersihinjector yang ada di aftermarket sesuai aturan.

Rabu, 21 Oktober 2009

Prinsip kerja Karburator

Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.

Atasi AC Mati dengan Cairan Shampoo

Ini memang bukan tips tentang mengatasi kabin mobil yang panas ketika AC (air conditioned) tidak berfungsi dengan baik. Lebih penting lagi, isinya sangat berkaitan erat dengan situasi AC mati dan kenyamanan serta keamanan berkendara, terutama ketika kita tengah berkendara di saat turun hujan. Sebab, jika AC mobil mati ketika kita tengah berkendara di bawah guyuran hujan, biasanya kita akan terganggu oleh kemunculan embun di kaca-kaca. Sudah pasti, situasi ini sangat berbahaya karena pandangan kita menjadi tidak maksimal.

Di sinilah arti penting cairan shampoo. Kemunculan embun pada kaca-kaca mobil dapat kita cegah cukup dengan shampo rambut. Caranya mudah. Siapkan lap atau kain yang bersih. Kemudian tuangkan sedikit shampoo jenis apa saja ke kain atau lap tersebut, lalu olesi secara merata dan tipis saja ke kaca depan serta area-area yang kita gunakan untuk memantau kondisi jalan. Embun tak akan muncul karena cairan shampoo mengandung unsur kimia yang dapat menghalau uap air.

Jangan lupa untuk segera membersihkan kaca-kaca kembali. Jika tidak, kaca yang telah kita beri shampo ini mengundang debu untuk menempel dan menumpuk. Lama kelamaan akan membuat kaca-kaca mobil kusam, bahkan berjamur.

Sebenarnya, embun-embun yang muncul di kaca pada saat turun hujan karena terjadi perbedaan temperatur antara di dalam kabin mobil dan di luar. Karena AC mati sementara hujan tengah mengguyur, berarti temperatur di dalam kabin lebih panas ketimbang di luar. Itu sebabnya, maka muncul embun di sisi dalam kaca-kaca.

Ada juga kasus munculnya embun pada sisi luar kaca. Hal ini terjadi jika temperatur di luar justru lebih tinggi dari pada di dalam. Berbeda dengan kasus di atas, kemunculan embun-embun seperti ini justru terjadi pada saat AC berfungsi normal. Biasanya, temperatur AC terlalu rendah sehingga suhu kabin jauh lebih dingin dibandingkan temperatur di luar. Solusinya, cukup dengan menaikkan temperatur AC.

Tambah Tenaga Dengan Rp 150 Ribu

Siapa bilang menambah tenaga mesin selalu menguras kocek? Pendapat seperti itu jelas tidak tepat. Asalkan bukan mengejar penambahan tenaga yang extreme, tuning berikut ini cukup dibayar Rp 150.000 saja. Murah toh?

Klep... regulator keseimbangan pembakaran
Salah satu cara untuk menambah performa mesin pada mobil harian adalah dengan menyetel katup atau klep mobil. Penyetelan klep sendiri biasanya masuk ke area tune-up mobil dengan mengatur kerenggangan celah klep hisap dan buang yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi mesin yang paling optimal.

Pengaturan/penyetelan klep pada tiap mobil berbeda-beda, tidak ada panduan baku. Hal ini dikarenakan kondisi tiap mobil berbeda meskipun berasal dari pabrikan bahkan model yang sama. Jadi penyetelah klep bukan hanya sekedar permainan teori melainkan gabungan antara teori, pengalaman dan feeling sang mekanis.

Pada dasarnya model klep pada mesin mobil ada 3 macam, mulai dari manual (ulir), sims (koin) dan HLA (Hydraulic Lash Adjuster). Untuk tipe manual (ulir), penyetelan celah klep dapat dilakukan pada kondisi panas dan dingin, untuk model sims (koin) harus pada kondisi dingin dan untuk model HLA tidak perlu ada penyetelan klep karena sudah ada pengaturan jangka waktu. Penyetelan klep dibagi menjadi dua yaitu untuk untuk setelan klep masuk dan klep keluar. “Sebagai contoh, untuk mobil Honda Accord setelan klep masuknya berada antara 0.17mm - 0.22mm dan setelan klep keluarnya antara 0.22 - 0.27 mm” ujar Taqwa, komandan dari Garden Speed Motorsport.

Bisa untuk hemat BBM, bisa juga untuk Extra Power
Untuk penyetelan kondisi normal / standar, biasanya klep mobil akan di stel kembali ke spesifikasi standar bawaan pabrik. Sedangkan penyetelan non standard hanya dilakukan bila pemilik mobil ada permintaan khusus, misalnya mau mobil lebih bertenaga atau bisa juga lebih irit BBM.

Ketika akan menyetel klep untuk menambah besar atau kecilnya bukaan mekanis harus extra teliti. Yang perlu diingat, kalau celah klep lebih kecil otomatis bukaan klep akan lebih besar. Semakin besar bukaan klep akan membuat konsumsi bahan bakar semakin boros karena suplai bensin akan semakin banyak dan dampaknya mesin akan terasa semakin bertenaga. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil bukaan klep akan membuat konsumsi bahan bakar semakin irit karena suplai bensin semakin dibatasi dan membuat tenaga mesin agak sedikit berkurang. Tapi bagaimanapun juga, pengaruh valve timing sangat penting. Karena untuk mendapatkan hasil yang maksimum valve timing harus di set ulang. Selain itu juga besar/kecil bukaan klep mempengaruhi turbulens yang ada didalam silinder, karena akan mempengaruhi pembakaran optimum.

Set ulang secara berkala biar tenaga gak ngempos
Celah klep perlu di setel secara berkala karena setelah sekian lama mesin bekerja akan terjadi benturan antara klep dengan rocker arm, atau bibir klep dengan sitting pada silinder head dimana akan merubah ukuran dari celah klep. Penyetelan celah klep mengikuti jarak tempuh kendaraan itu sendiri. Terlalu sering setel klep tidak baik, begitu juga kalau terlalu jarang setel klep karena bisa membuat slek atau dol.

Untuk tune up di Garden Speed Motorsport, harga dipatok mulai dari 150 ribu (diluar sparepart) untuk mobil-mobil lansiran Jepang dan untuk mobil-mobil lansiran Amerika dan Eropa dipatok harga 250 ribu (diluar sparepart).

Garden Speed Motorsport
- Services & Maintenance Division
Jl. KH. Muhasyim VII, No.45A, Cilandak-Jakarta 12430
Phone : 021-7512625

- Motorsport Division
Jl.Pahlawan No.17 Rempoa, Bintaro-Jakarta 15412

Biasakan untuk Tune-Up kendaraan sesuai prosedur

Melakukan tune up agar hasilnya prima harus dilakukan secara sistematis sesuai prosedur. Prosedur tersebut biasanya terdapat dalam buku manual atau buku petunjuk service kendaraan bermotor. Seringkali terjadi sehabis mobil di tune up malah terdapat kerusakan lagi. Hal itu terjadi karena mungkin terjadi kesalahan pada saat tune up. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda perhatikan untuk menghindari kesalahan yang terjadi. :

a. Selalu gunakan suku cadang asli dan berkualitas. Kalau bisa sedapat mungkin jangan menggunakan suku cadang palsu yang berkualitas rendah karena dapat menurunkan performa mesin kendaraan bahkan dapat menimbulkan keausan pada komponen mesin yang lain.

b. Sewaktu membersihkan ruang bakar jangan menggunakan carbon cleaner (bahan pembersih deposit karbon) karena akan menempel di elektroda busi dan menyebabkan mesin tersendat-sendat.

c. Penggunaan carbon cleaner dianjurkan untuk mobil yang sering digunakan sehari-hari dalam kota namun jarang digunakan untuk jalan jauh dan kecepatan tinggi. Setelah melakukan perjalanan jauh baru gunakan carbon cleaner, buka busi dan bersihkan semua deposit yang menempel pada elektroda.

d. Saat melepas kabel busi jangan menukar rute kabel busi. Cek busi dengan Ohm-meter, ukuran yang tepat setiap 1.200 Ohm untuk 25 mm.

e. Saat memasang busi kembali tangan harus bersih dan tidak basah untuk menghindari terjadinya korsleting. Pada saat memasukkan busi, usahakan jangan sampai membentur kepala silinder karena dapat merubah celah busi. Perubahan celah busi dapat mempengaruhi performa mesin.

f. Saat memasang platina baru, jangan sampai tercemar oli yang biasanya terdapat pada rotor karena jika platina sampai terkena oli maka akan menyebabkan permukaannya terbakar prematur. Gunakan pelumas gemuk silikon khusus untuk rotor platina.

g. Pemeriksaan oli harus dilakukan secara rutin. Lakukanlah di daerah yang datar. Untuk memeriksa oli tunggu sampai mesin dingin karena jika oli mesin diperiksa pada saat mesin baru saja mati 3-4 menit yang lalu maka oli masih banyak tertinggal pada bagian mesin. Hal ini akan menyebabkan jumlah oli di karter tidak tepat.

h. Cara memeriksa oli gunakan tonggak pengukur oli. Tarik tonggak pengukur oli dan bersihkan dengan kain lalu masukkan kembali sedalam mungkin untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat. Lalu tarik tonggak pengukur oli dan amati. Oli harus berada di antara tanda F dan L. Jika oli berkurang, tambahkan oli dengan tingkat kekentalan yang sama. Banyaknya oli seharusnya ada pada tanda F.

i. Perhatikan kualitas oli. Jika oli sudah berubah warna maka perlu segera diganti. Lihatlah petunjuk pada buku manual, biasanya tertera petunjuk masa penggantian oli setiap 6 bulan sekali atau setelah mobil menempuh jarak 5.000 km.

What can you do to increase your cars Horsepower?

Some simple and some complex ways to increase your cars horsepower.

Simple Horsepower Modifications:

1. Reduce the cars weight. Do not store anything in trunk, change your steel hood to an aluminum one (if available), or better yet a carbon fiber hood. If these are not an option, you can excise some extra metal underneath the hood.Using lighter aluminum rims instead of steels one will help as well.

2. Change that exhaust system. Any leaks in the exhaust will reduce horsepower.
Removing the catalytic converter and straigh piping the exhaust will increase the horsepower of your vehicle. Replace or modify the exhaust header. If you need more horsepower above 6000 rpm, an aftermarket header can provide another 3-4 peak HP. Useless unless cat-back exhaust upgrade done first.

3. Change that stock air filter to a perfomance air filter such as K&N.
Let air come in more easily - As a piston moves down in the intake stroke, air resistance can rob power from the engine. Some newer cars are using polished intake manifolds toeliminate air resistance there. Bigger air filters and reduced intake piping can also improve air flow.

4. Reprogramming the ECU. You can also add a chip. Some people
have argued that the horsepower chip does not increase HP, but others
have said they have had remarkable results with these chips.

5. Boost your octane.

6. Change your engine timing.

7. Replace the flowmeter in the intake tract. If you will be using the motor above 6000 rpm frequently this can provide another 5 or so peak HP.

The flowmeter is very restrictive and limits HP above 6000 rpm, replacing it eliminates the bottleneck. The OEM flowmeter flows 165 CFM while a bone stock 1.6 motor at 7200 rpm flows 178 CFM, this means that the OEM unit is undersized for high rpm usage, the change probably won't be noticed below 6000 rpm.

8. Shaving the head. Compression = power. Shaving the head .010" will increase the compression ratio about a /4 point. I dyno'd this and it was good for about 4 HP and 4 ft lbs of low rpm torque. It is very noticeable across the entire rpm range. (I don't know what the shaving limit is but I have not heard of anyone going beyond .025".

FYI, the shop manual limit is .008" for 1.6 and .004" for the 1.8). As long as you have the head off you might as well R&R the valve seats too. Cost about $250 if you remove and put it back on yourself.

9. Increase the compression ratio - Higher compression ratios produce more power, up to a point. The more you compress the air/fuel mixture, however, the more likely it is to spontaneously burst into flame (prior to the spark plug igniting it). Higher octane gasolines prevent this sort of early combustion. That is why high-performance cars generally need high octane gasoline - their engines are using higher compression ratios to get more power.

10. Increase displacement - More displacement means more power because you can burn more gas during each revolution of the engine. You can increase displacement by making the cylinders bigger.

11. Change Underdrive pullies - Usually consist of crankshaft and alternator pullies. These increase horsepower by reducing accessory drag. Pullies can benefit almost any engine, large or small. Installation is a snap, but there are a few disadvantages to underdrive pullies. Because the alternator is turning slower, it won't be able to produce the current needed to keep the battery charged when running at idle. If you leave your truck on idle for extended periods of time, you may want to only install the crankshaft pulley. An underdrive pulley set can add up to 15 horsepowerto your engine and can also improve fuel economy.

Complicated (and more expensive) Horsepower Mods.

1. Change the Ingition systems- Ignition Systems are also another source of added power. A performance iginition control can increase spark output over the whole power range. A complete ignition system upgrade should include new wires, and the spark plug gap may need to be increased to take advantage of performance ignition system. Older trucks usually benefit more than newer trucks. Although some truck owners experiemce little or no difference with a new ignition system, others find mild gains in fuel economy and power.

2. Turbo And Super Charger - To get maximum horsepower out of almost any engine, a supercharger or even a turbocharger system can be bolted on for an easy 40-50% increase in power, often adding 100 or more horsepower to a V8 engine.

Supercharging is available for most V8 engines, but there is a limited availability of bolt-on systems for V6 and four-cylinder engines. If a supercharger system is not available for your engine, you can try looking for a trubocharger system. Smaller engines can benefit from a turbo system.

Both superchargers and turbochargers work on the same basic princliple. They force-feeding your engine both air and fuel. An increased density of air and fuel in the combustion chamber of your engine means more power on ignition. It is a means to increase your engine's compression ratio. The basic difference between superchrgers and turbochargers is that a supercharger is belt driven and relies on engine power to run. Turbochargers run off of exhaust pressure.
The most common type of supercharger, the Roots-type blower, compresses the air in the intake manifold.

Common examples include the B&M and Weiand supercharers. These systems work great, but the disadvantge is that the air discharge temperature is rather high, meaning that although the pressure inside the intake manifold is increased, the air is hotter and can't hold as many oxygen molecules.

The other type of superchargers are real compressors. They compress the air inside the supercharger unit. Common examples are Paxton, Vortech, and Whipple. These systems usually have lower air discharge temperatures compared to Roots-type superchargers. Superchargers are driven by a belt, which uses engine power to run, and although a supercharger may use about 10-20 percent of your engine's power to run, the good news is that the overall engine output is up to 50 percent greater. There are a few things you should know when you looking for a supercharging system. Air dischrage temperature is a measure of the air as it exits the blower. A higher tempertaure means a lower density of oxygen and fuel.

Boost is the amount of pressure created by the supercharger. Put these two together and you get the supercharger's efficiency. Don't be fooled by high boost levels, they do not necessarilly mean more power. In order to reach higher boost levels, the blower must turn at higher speed, and thus more heat is created. However, there is an answer to heat. Intercoolers can lower the intake temperature. But even intercoolers have a disadvantage: they reduces the amount of boost pressure.

Most supercharger systems produce a mild boost of 5-7 lbs, which can be handled easily by a relatively stock engine. If you have a little technical knowledge, you can perform the installation in your driveway in about a day. Before you add your supercharger, you will need to upgrade your exhaust with a minimum of a cat-back system. A set of headers and a high-flow catalytic converter are also reccomended. You should also use a low-temperature thermostat (160 degree), and an ignition system that will retard timing as the boost pressure rises. If you're not already using high octane gas, you'll need to use at least 92 octane with your new supercharger system. Additional items such as high-flow fuel pumps and computer upgrades may also
be necessary, depending upon which supercharger you use.

3. Nitrous Oxide System - Nitrous oxide works by delivering high amounts of oxygen to your engine. Nitrous oxide is stored in high pressure tank at about 900 psi. At this pressure, nitrous oxide is in a liquid form. When it is released into an intake manifold at atmospheric pressure, it changes to a gas and expands, giving off high amounts of oxygen. As you add this boost of oxygen, you also get a lower manifold temperature because of the phase change of the nitrous oxide from a liquid to a gas. But too much oxygen can become a problem. High levels of oxygen alone will cause detonation and engine damage. To keep things safe, the ratio of air/fuel must be kept in check, so additional fuel must be delivered when the nitrous system is running. To keep enough fuel running into the engine, 3/8-inch fuel lines are a minimum, and a high-output fuel pump is also necessary.

A simple nitrous system consists of a plate that is installed between the fuel injection system (throttle body or carburetor) and the intake manifold. The plate injects both the nitrous and fuel when activated. Such a systems add a tremendous amount of power, somehwere in the range of 100-200 horsepower. These systems are safe as long as they are installed properly, designed by a reputiable manufacturer, and used with intelligence. It may be illegal to use nitrous oxide on your street-driven truck, check your local laws first. More complicated systems use individual nozzles, one per intake port. These systems deliver even more power, up to 350 horsepower, but they also require a highly modified engine.

If you really want the power, advanced systems can produce 25 lbs of boost pressure or more. But these systems expensive and require a specially designed engine that can handle a high compression ratio. For a simple boost, though, a mild system with 5-7 lbs. of boost should a lot to wake up your engine. Best of all, most superchargers are legal in most states, and some systems are legal in all 50 states.

Senin, 19 Oktober 2009

Dasar Kompresi Mesin

Perbandingan kompresi adalah seberapa banyak campuran udara bahan bakar yang dihisap dikompresikan dalam silinder selama langkah kompresi. Dengan kata lain perbandingan silinder dengan piston pada posisi TMB (V2) dengan volume ruang bakar dengan piston diposisi TMA (V1). Hitunganny adalah sebagai berikut ;



V1 = Volume langkah
V2 = Volume langkah piston

Contoh :
V1 + V2 = 32 cc + 315 cc
---------- = ------------------ = 10.8
V1 V1
Jadi perbandingan kompresinya adalah = 10.8 : 1

Selanjutnya perbandingan kompresi yang lebih tinggi menghasilkan tekanan gas pembakaran yang lebih besar pula, dan menghasilkan output yang besar. Pada umumnya perbandingan kompresi ialah antara : 8:1 dan 11:1 untuk mesin bensin, dan antara 16:1 sampai 20:1 untuk mesin diesel.

Sekelumit Tentang Karburator

Karburator sangat diperlukan oleh kendaraan bermotor. Dengan karburator kendaraan dapat berjalan/ hidup. Adapun rangkaiannya adalah klep udara berguna untuk membuat gas karena dicampur dengan karburator dan memudahkan penghidupan motor pada saat motor dingin dan sulit distart.
Pengabut berguna untuk mempercepat geraknya udara yang akan masuk ke karburator sehingga udara dan bensin dapat bercampur menjadi gas. Dan masih banyak lagi fungsi dari alat-alat yang ada dalam karburator.

TEORI

Tenaga Motor Bensin
Tenaga motor bensin diperoleh dari pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder, udara dan bahan bakar dicampurkan menurut kondisi tertentu di dalam karburator, sebagai tenaga maka sebelumnya memasuki silinder atau bahan bakar dengan daya besar dan ekonomis. Keadaan campuran bensin dan udara sangat berpengaruh terhadap kemampuan motor dan pemakaian bahan bakar. Dewasa ini terdapat beberapa macam karburator yang mana dimaksudkan untuk memperoleh kesempurnaan dalam pembentukan campuran di dalam pembakaran silinder motor.

Fungsi Karburator
Fungsi karburator yaitu untuk mengatur perbandingan antara udara yang akan dicampurkan dengan bahan bakar serta mengubah campuran tersebut menjadi kabut dan menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut dengan kecepatan dan beban motor yang berubah-ubah.

Fungsi Bagian-Bagian
Pengabut berfungsi untuk mempercepat gerakan udara yang masuk karburator sehingga bensin dan udara dapat bercampur dengan baik.
Klep udara berguna untuk memudahkan dalam menghidupkan motor pada saat mesin dingin dan sulit distart.
Klep gas berguna untuk mengatur banyaknya bahan bakar gas yang masuk ke dalam silinder atau mengatur putaran motor sebagai pedal gas.
Klep choke otomatis berguna untuk mengurangi masuknya udara selama klep choke tertutup sehingga yang masuk ke dalam silinder kebanyakan hanya bahan bakar dan tidak teratur setelan gasnya dan mesi akan mati bila tidak digas.
Ruang pengapung berguna untuk penyediaan bensin dalam karburator.
Pengapung berguna untuk mengatur bahan bakar yang masuk ke dalam karburator, apabila pengapung turun maka bensin akan masuk dan begitu pula sebaliknya.
Jarum pengapung berguna untuk pintu masuknya bahan bakar ke dalam ruang pengapung.
Pemancar utama berguna untuk memancarkan bensin selama mesin atau motor hidup.
Jarum gas skep karburator berguna untuk mengatur banyak sedikitnya campuran yang masuk ke dalam dapur pacu sesuai kehendak penggunanya.

Cara Kerja Karburator
Sewaktu ruang pengapung kosong, keadaan pengapung berada di bawah, jarum pengapung pengatur aliran bensin membuka saluran, maka bensin dapat mengalir ke kamar pengapung dan memasuki sepuyer-sepuyer.
Setelah kamar pengapung penuh, pengapung berada di atas sehingga pengapung menutup jarum pengapung.
Sewaktu piston cilinder turun, maka bensin dari karburator akan masuk ke dalam dapur pacu melalui manifold. Bensin yang bercampur dengan udara tersebut telah siap dibakar karena campuran yang sudah matang.

PERBAIKAN KOMPONEN KARBURATOR


a. Gangguan Pada Karburator
i. Gangguan pada karburator mobil, sering terjadi akibat setelan gas dan angin (udara) tidak seimbang, sehingga mesin sering mati atau terjadi letusan terlalu besar pada knalpot, atau suara mesin tersendat-sendat, apabila terjadi seperti ini segeralah diperbaiki dengan cara membersihkan karburator dan menyeimbangkan antara setelan angin dan bahan bakar.

b. Cara Pemeriksaan Gangguan
i. Cara pemeriksaan gangguan yaitu dengan cara menghidupkan mesin apabila mesin tersebut mengalami gangguan seperti :

Bensin tidak mengalir
1. Bensin pada tangki habis, maka segeralah isi bensin tersebut, tapi kalau pada tangki tidak habis biasanya filter bensin kotor atau pada selang bensin tersumbat apabila mesin tersumbat biasanya rotag bensin rusak.
2. Pompa bensin tidak bekerja, letak gangguan :
a. Mimbran sobek/ rusak
b. Klep desak rusak
c. Kerusakan mekanik pompa/ aliran listrik
Bila bahan bakar dapat mengalir maka pompa dapat bekerja, maka letak gangguannya biasanya pada karburator.
1. Sepuyer-sepuyer bensin maupun udara tersumbat
2. Bensin pada ruang pengapung kotor
3. Campuran gas antara bahan bakar dengan udara tidak seimbang sehingga mesin tersendat-sendat.
4. Sepuyer-sepuyer melebihi ukuran/ perpack bocor
5. dll.

c. Cara Mengatasi
Buka karburator dan bersihkan sepuyer-sepuyer dengan bensin dan semprot dengan angin agar tidak tersumbat, sehingga bensin lancar melewati sepuyer tersebut.
bersihkan ruang pengapung tersebut dari biasanya kotoran-kotoran tersebut adalah debu dan air, agar tidak menyumbat sepuyer-sepuyer.
Baut pengatur udara distel, caranya menyetel yaitu dengan cara menghidupkan mesin dan meyetel angin sesuai kehendak kita, lalu setelah sesuai baru stelan bahan bakar diseimbangkan dengan stelan udara sehingga mesin hidup seimbang.
Apabila sepuyer-sepuyer melebihi ukuran segera ganti agar bahan bakar tidak terlalu boros karena sepuyer-sepuyer yang melebihi ukuran mempengaruhi boro/ tidaknya bensin. Perpack yang sudah rusak segera diganti agar bensin dalam karburator tidak bocor.

Gangguan lain dari Karburator
a. Terjadi banjir (kebanjiran bahan bakar pada karburator)
b. Banjir merupakan sumber kesalahannya, maka hal-hal berikut ini dilaksanakan terlebih dahulu sebelum mesin distart.
i. Keluarkan bensin dari ruang pengapung dengan cara membuka buat pada samping luar ruang pengapung agar tidak banyak bensin yang banjir.
ii. Periksa apakah tanda batas maksimal bensin pada karburaotor :
1. Normal
2. Terlalu tinggi
3. Terlalu rendah
Apabila terlau tinggi, direndahkan sampai mencapai normal begitu pula sebaliknya.’

TIP DAN TRIK KARBURATOR

Bila mobil berjalan kemudian motor menjadi mati sewaktu gas diperbesar/ diperkecil atau matinya diikuti dengan letupan-letupan pada karburator dan knalpot itu menunjukkan adanya gangguan pada karburator, maka periksalah filter bahan bakar dan stelan campuran udara dengan bahan bakar sampai seimbang.
Biasanya gangguan pada karburator sering terjadi akibat tersumbatnya sepuyer-sepuyer pada karburator dan tidak seimbangnya anfard dan bahan bakar, maka segeralah bersihkan karburator dari debu-debu dan air pada karburator.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
a. Karburator adalah pengatur bahan bakar yang akan masuk ke dalam dapur pacu, tanpa karburator mesin tidak dapat hidup. Jadi karburator harus selalu siap digunakan apabila mesin akan hidup, jangan merubah stelan angin pada karburator apabila tidak mengerti.
b. Karburator adalah percampuran bahan bakar dengan udara dengan cara menyemprotkan tapi hampir menjadi gas, tapi kelemahan karburator adalah campuran antara bahan bakar dengan udara kurang sempurna apabila dibandingkan dengan EFI.

Saran
a. Karburator harus selalu dirawat dengan baik agar cara kerjanya tidak berubah.
b. Sering-seringlah menyervice karburator agar awet dan dapat bekerja dengan baik.
c. Gunakanlah selalu suku cadang yang asli.

How To Race A Car

Some people like it fast. This article reveals the secrets to racing your car on a track.

Steps :

1. Find a race track. Racing your car on public roads is dangerous and illegal. You will also have a lot more fun on a track that is made for speed and safety. Search on the Internet (see "External Links" below) or look in a phone book.

2. Get schooled. Call the race track and ask when they will be hosting a "Driver's Education" event or when it will be open for the public. You should not race your car until participating in a Driver's Education event. If the track knows of none, search on the Internet for "motorsports clubs" in your area. If you have a car with a racing heritage like Audi, Porsche, BMW, Yugo, Daewoo etc., search for that club (i.e., Porsche Club of America). When you go to any track, if there is classroom time, avail yourself of the wisdom which will be imparted. Many racers began their careers participating in autocross events. Contact the local NASA (National Auto Sport Association) or do an online search.

3. Perform a safety check. On the day of your first race, check all of the mechanics of your car including oil (which should be topped off), tire pressure (a few PSI higher than normal-ask the instructor or another participant), tire tread, steering fluid, brake fluid and brakes. If you are not experienced in doing a safety check on your car, take it to a mechanic and tell the mechanic you plan on racing the car. When you get to the track, check the tire pressure and oil again. Look under "Things You'll Need" (below) for a list of items to bring to the track.

4. Learn the rules. Every event has different rules. One common rule is a prohibition on passing, among the most dangerous of racing moments. Find out the rules from the event organizer.

5. See the track. Feel the track. Be the track. On the track, go around twice at a normal rate of speed to get the lay of the land; if possible, get out and walk the track paying special attention to the turns. Commit the track to memory by drawing it on paper, noting turn-in and track-out points. Do a drive-through with a instructor if at all possible. Don't be scared of the track (AKA: An "O'Gorman"), but give it the proper caution and respect.

6. Track to curb. When you first go on track at speed, follow an experienced driver. Every turn is approached with a minds-eye view of entry & exit and understanding of apexes. The prime apex point is the point in the center of the turn which will produce the fastest exit speed. Depending on track conditions(debris)and traffic you may need to use an early or late apex. You want to maintain as shallow an arc from your entry (turn-in point) to the exit (track-out)point. You should always maximize the amount of road surface used.

7. Learn how to Brake. Rather than braking incrementally when going into a curve, it is best to be going as fast as you are prepared to and to then brake fast. This does not mean slamming on your brakes to the point where you could go into a spin (a common mistake) but it does mean knowing when to brake at the last possible moment. Braking can be practiced daily on interstate off-ramps, etc. Braking is usually done to impending lock-up. With ABS, you simply stand on the brakes. Braking can slow the car to the speed necessary to successfully negotiate a turn as well as settle the car at turn-in or when used in combination with steering and acceleration can cause the car to begin to rotate in order to carry more speed into a corner. A teacher familiar with the track can tell you exactly when you should start braking and turning and even where your car should be positioned going into turns.

8. Alternate of braking. Or you can start drifting if you know how to and take a steady and compressive turn and go out of it without losing much speed.

9. How to be Passed. If you are driving under "No Pass" rules, this usually means that passing is still allowed if consent is given. Ask first. If this is the case, ask for the signal to show your consent. You should not be doing a lot of passing (or any passing) as a novice but you should be getting passed often. When you see a driver approaching rapidly, the driver may well be looking for your signal. It is important to be courteous by giving this signal whenever it is safe to do so. This signal is usually an arm point out straight to the left if you wish the driver to pass to your left or, if to the right, your arm out the window and bent over the roof pointing to your right. Give the signal clearly with your arm fully extended. Immediately upon giving the signal, make sure your car behaves as if it is ready to allow passage on the side you indicated. Do not point right and then track right. Stay in your line of travel. Only give a passing signal on straightaways.

10. Learn and be mindful of the flags. While most tracks attach the same meaning to each flag, there is some local variation. Use this paragraph as a guide but be sure to check with the event organizer. The following will usually apply:
o A solid green flag means that the warm-up lap has ended and that passing may commence (when passing is allowed and then only according to rules of consent).
o A blue flag with a diagonal yellow stripe means that you need to allow the car behind you to pass. This is usually only shown when you have already failed to do the right thing without request. At the next passing zone, give the signal and hold your line.
o A stationary yellow means that there is some type of danger ahead. Slow down and use caution.
o A waving yellow means that there is a disabled car on the track. Slow down and prepare to go off your line to avoid the car.
o A flag with alternating yellow and red vertical stripes means that there is debris on the track (e.g., an oil slick). Slow down and watch for debris on the road.
o A black flag means that there is something wrong with your car. If the black flag is shown at all flag stations, it means that all cars are being called back to the pit, usually because there has been a crash or there is something else obstructing the track. Safely slow your vehicle, indicate to the flagger that you have seen the flag and pull into the pits for instruction from the trackmaster.
o A red flag means you must stop your car immediately. Brake slowly and be aware that another car may be behind you. Come to a stop, preferably off to the side. Stay still and stay in your car. There may be emergency vehicles entering the track. Wait for instruction.
o A black flag with a yellow meatball means that the run group is about to end. Proceed through the checkered flag and slow to a cool-down lap.

11. Chill out. The last run is called a "cool-down" lap because you are cooling down the brakes, which, by now, may be hot enough to melt rubber. Go slow and try not to use your brakes at all. Wave at all the corner workers. Use all of your fingers.

12. Steer correctly. When you are driving, position your hands at 3:00 and 9:00. (Ex-military: use 2100 and 0300) This will give you the best response time and best posture at high speeds.

13. Keep your windows down. Keep both front windows down. This is necessary so you can signal a pass and arguably safer in crashes where the glass breaking would otherwise cause injury. Also keep your radio off. You want to hear the noises your car is communicating to you, not your icy stunna tunes (y0).

Tips :

• Flags are a very important part of tracking your car because you cannot hear other people shouting while you are tooling around at 120 mph (190 km/h). Understand the flags as they are the sign-language of a race track.
• Bring extra oil and coolant with you. Check your oil after each run.
• Bring at least one spare. Tires can go quickly on a track.
• Watch from the stands so you can see where more experienced drivers begin their turns and start braking.
• Driver's Education events are critical and should be done prior to tracking your car. Most chapters of the Porsche Club of America allow other models of cars to participate.
• If you get into it, there are infinite modifications that can be done to make your car better and safer on the track; among the most important are better safety restraint harnesses, tires, brakes, fire extinguisher assemblies and roll bars.
• Check with the track or event organizer about anything you must bring or wear.
• Your car will not respond well to more than one drastic input at a time (throttle, brakes or steering). Your tires only have so much traction, so make sure that any strong inputs you need to do are separated. Brake or feather the throttle, turn in and accelerate. If done correctly, you will be at the outside edge of the track. Turning hard while braking or accelerating hard if done incorrectly can reduce traction, and possibly result in loss of control. Wet roads or cold tires (on your first lap) will require more caution.
• Smoking your tires before the race will warm up the tires giving you more traction.
• Spoilers will increase down force and result in more traction only in high performance cars.
• Learn how to drift. Drifting in the corners can allow you to corner at speed and keep you going.
• Remove Unnecesary Devices and objects from your car. Your not going to need the 800 Watt Amp and quad Subwoofer Box. And no your not going to need your back seats. Having Subwoofers and junk slide around your trunk changes your CG (center of gravity) and can change your cornering when you least expect it. Also, losing the weight makes you faster and you'll perform better.
Warnings
• Obviously, there is significant danger in racing a car. Driving at high rates of speed on a race track takes different skills than everyday driving on public roads. People have died and been seriously injured when racing cars and you should treat this as a serious sport with an education that must take place prior to going fast or even setting foot in the pit.
• Make sure your equipment is up to current standards. For example, helmet standards change from time to time.
• Be advised that insurance is unlikely to cover you if you crash your car while tracking it. Some drivers tow their wrecked cars out of the track and then call the insurance company. This is insurance fraud and it is easy to get caught.
• Some car warranties will be voided or altered if they find out you tracked your car. Some new cars are said to have a computer chip that can report track-like conditions. These spy chips can then report back to the service department.
Things You'll Need
• A car to race
• A "Schnell" approved helmet which meets or exceeds the standards of the event in which you will be participating.
• Numbers for your car. Go to a sign shop and get magnetic ones or use masking tape. Even if you use magnetic numbers, you may wish to tape down the leading edge of the magnet to avoid it being lifted up by wind speed.
• A valid driver's license.
• Shoes must be smooth-soled and must completely enclose the foot.
• Wear a long-sleeved cotton shirt and jeans.
• It is best, but not required, to wear a racing neck collar available at automotive sporting stores.
• Bring water and food unless you are certain it will be readily available in the pit.
• Tire pressure gauge
• Extra motor oil (synthetic is best) and engine coolant.

source : wikihow

Sekelumit Analisa Gas Buang

Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup, negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar oleh karena itu, gas buang kendaraan harus dibuat “sebersih” mungkin agar tidak mencemari udara. Pada negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5 unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2, O2 dan senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak terlalu ketat, hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2 dan O2.

Emisi Senyawa Hidrokarbon
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air(H¬2O). Walaupun rasio perbandingan antara udara dan bensin (AFR=Air-to-Fuel-Ratio) sudah tepat dan didukung oleh desain ruang bakar mesin saat ini yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap dapat “bersembunyi” dari api saat terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi.

Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC), emisi HC yang dapat ditolerir adalah 500 ppm dan untuk mobil yang dilengkapi dengan CC, emisi HC yang dapat ditolerir adalah 50 ppm.

Emisi HC ini dapat ditekan dengan cara memberikan tambahan panas dan oksigen diluar ruang bakar untuk menuntaskan proses pembakaran. Proses injeksi oksigen tepat setelah exhaust port akan dapat menekan emisi HC secara drastis. Saat ini, beberapa mesin mobil sudah dilengkapi dengan electronic air injection reaction pump yang langsung bekerja saat cold-start untuk menurunkan emisi HC sesaat sebelum CC mencapai suhu kerja ideal.

Apabila emisi HC tinggi, menunjukkan ada 3 kemungkinan penyebabnya yaitu CC yang tidak berfungsi, AFR yang tidak tepat (terlalu kaya) atau bensin tidak terbakar dengan sempurna di ruang bakar. Apabila mobil dilengkapi dengan CC, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap CC denganc ara mengukur perbedaan suhu antara inlet CC dan outletnya. Seharusnya suhu di outlet akan lebih tinggi minimal 10% daripada inletnya.

Apabila CC bekerja dengan normal tapi HC tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan gejala bahwa AFR yang tidak tepat atau terjadi misfire. AFR yang terlalu kaya akan menyebabkan emisi HC menjadi tinggi. Ini bias disebabkan antara lain kebocoran fuel pressure regulator, setelan karburator tidak tepat, filter udara yang tersumbat, sensor temperature mesin yang tidak normal dan sebagainya yang dapat membuat AFR terlalu kaya. Injector yang kotor atau fuel pressure yang terlalu rendah dapat membuat butiran bensin menjadi terlalu besar untuk terbakar dengna sempurna dan ini juga akan membuat emisi HC menjadi tinggi. Apapun alasannya, AFR yang terlalu kaya juga akan membuat emisi CO menjadi tinggi dan bahkan menyebabkan outlet dari CC mengalami overheat, tetapi CO dan HC yang tinggi juga bisa disebabkan oleh rembasnya pelumas ke ruang bakar.

Apabila hanya HC yang tinggi, maka harus ditelusuri penyebab yang membuat ECU memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin hanya sedikit sehingga AFR terlalu kurus yang menyebabkan terjadinya intermittent misfire. Pada mobil yang masih menggunakan karburator, penyebab misfire antara lain adalah kabel busi yang tidak baik, timing pengapian yang terlalu mundur, kebocoran udara disekitar intake manifold atau mechanical problem yang menyebabkan angka kompresi mesin rendah.

Untuk mobil yang dilengkapi dengan sistem EFI dan CC, gejala misfire ini harus segera diatasi karena apabila didiamkan, ECU akan terus menerus berusaha membuat AFR menjadi kaya karena membaca bahwa masih ada oksigen yang tidak terbakar ini. Akibatnya CC akan mengalami overheat.

Emisi Karbon Monoksida (CO)
Gas karbonmonoksida adalah gas yang relative tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Karbon monoksida, dapat diubah dengan mudah menjadi CO2 dengan bantuan sedikit oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 1% untuk mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi atau sekitar 2.5% untuk mesin yang masih menggunakan karburator. Dengan bantuan air injection system atau CC, maka CO dapat dibuat serendah mungkin mendekati 0%.

Apabila AFR sedikit saja lebih kaya dari angka idealnya (AFR ideal = lambda = 1.00) maka emisi CO akan naik secara drastis. Jadi tingginya angka CO menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya dan ini bisa disebabkan antara lain karena masalah di fuel injection system seperti fuel pressure yang terlalu tinggi, sensor suhu mesin yang tidak normal, air filter yang kotor, PCV system yang tidak normal, karburator yang kotor atau setelannya yang tidak tepat.

Emisi Karbon Dioksida (CO2)
Konsentrasi CO2 menunjukkan secara langsung status proses pembakaran di ruang bakar. Semakin tinggi maka semakin baik. Saat AFR berada di angka ideal, emisi CO2 berkisar antara 12% sampai 15%. Apabila AFR terlalu kurus atau terlalu kaya, maka emisi CO2 akan turun secara drastis. Apabila CO2 berada dibawah 12%, maka kita harus melihat emisi lainnya yang menunjukkan apakah AFR terlalu kaya atau terlalu kurus.

Perlu diingat bahwa sumber dari CO2 ini hanya ruang bakar dan CC. Apabila CO2 terlalu rendah tapi CO dan HC normal, menunjukkan adanya kebocoran exhaust pipe.

Oksigen

Konsentrasi dari oksigen di gas buang kendaraan berbanding terbalik dengan konsentrasi CO2. Untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna, maka kadar oksigen yang masuk ke ruang bakar harus mencukupi untuk setiap molekul hidrokarbon.

Dalam ruang bakar, campuran udara dan bensin dapat terbakar dengan sempurna apabila bentuk dari ruang bakar tersebut melengkung secara sempurna. Kondisi ini memungkinkan molekul bensin dan molekul udara dapat dengan mudah bertemu untuk bereaksi dengan sempurna pada proses pembakaran. Tapi sayangnya, ruang bakar tidak dapat sempurna melengkung dan halus sehingga memungkinkan molekul bensin seolah-olah bersembunyi dari molekul oksigen dan menyebabkan proses pembakaran tidak terjadi dengan sempurna.

Untuk mengurangi emisi HC, maka dibutuhkan sedikit tambahan udara atau oksigen untuk memastikan bahwa semua molekul bensin dapat “bertemu” dengan molekul oksigen untuk bereaksi dengan sempurna. Ini berarti AFR 14,7:1 (lambda = 1.00) sebenarnya merupakan kondisi yang sedikit kurus. Inilah yang menyebabkan oksigen dalam gas buang akan berkisar antara 0.5% sampai 1%. Pada mesin yang dilengkapi dengan CC, kondisi ini akan baik karena membantu fungsi CC untuk mengubah CO dan HC menjadi CO2.

Mesin tetap dapat bekerja dengan baik walaupun AFR terlalu kurus bahkan hingga AFR mencapai 16:1. Tapi dalam kondisi seperti ini akan timbul efek lain seperti mesin cenderung knocking, suhu mesin bertambah dan emisi senyawa NOx juga akan meningkat drastis.

Normalnya konsentrasi oksigen di gas buang adalah sekitar 1.2% atau lebih kecil bahkan mungkin 0%. Tapi kita harus berhati-hati apabila konsentrasi oksigen mencapai 0%. Ini menunjukkan bahwa semua oksigen dapat terpakai semua dalam proses pembakaran dan ini dapat berarti bahwa AFR cenderung kaya. Dalam kondisi demikian, rendahnya konsentrasi oksigen akan berbarengan dengan tingginya emisi CO. Apabila konsentrasi oksigen tinggi dapat berarti AFR terlalu kurus tapi juga dapat menunjukkan beberapa hal lain. Apabila dibarengi dengan tingginya CO dan HC, maka pada mobil yang dilengkapi dengan CC berarti CC mengalami kerusakan. Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan CC, bila oksigen terlalu tinggi dan lainnya rendah berarti ada kebocoran di exhaust sytem.

Emisi senyawa NOx

Selain keempat gas diatas, emisi NOx tidak dipentingkan dalam melakukan diagnose terhadap mesin. Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.

Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.

Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Untuk menjaga agar konsentrasi NOx tidak tinggi maka diperlukan kontrol secara tepat terhadap AFR dan suhu ruang bakar harus dijaga agar tidak terlalu tinggi baik dengan EGR maupun long valve overlap. Normalnya NOx pada saat idle tidak melebihi 100 ppm. Apabila AFR terlalu kurus, timing pengapian yang terlalu tinggi atau sebab lainnya yang menyebabkan suhu ruang bakar meningkat, akan meningkatkan konsentrasi NOx dan ini tidak akan dapat diatasi oleh CC atau sistem EGR yang canggih sekalipun.

Tumpukan kerak karbon yang berada di ruang bakar juga akan meningkatkan kompresi mesin dan dapat menyebabkan timbulnya titik panas yang dapat meningkatkan kadar NOx. Mesin yang sering detonasi juga akan menyebabkan tingginya konsentrasi NOx.


Untuk memudahkan kita menganalisa kondisi mesin, kita dapat memakai penjelasan dibawah sebagai alat bantu :

1. Emisi CO tinggi menunjukkan kondisi dimana AFR terlalu kaya (lambda < 1.00). Secara umum CO menunjukkan angka efisiensi dari pembakaran di ruang bakar. Tingginya emisi CO disebabkan karena kurangnya oksigen untuk menghasilkan pembakaran yang tuntas dan sempurna. Hal-hal yang menyebabkan AFR terlalu kaya antara lain :

 Idle speed terlalu rendah.
 Setelan pelampung karburator yang tidak tepat menyebabkan bensin terlalu banyak.
 Air filter yang kotor.
 Pelumas mesin yang terlalu kotor atau terkontaminasi berat.
 Charcoal Canister yang jenuh.
 PCV valve yang tidak bekerja.
 Kinerja fuel delivery system yang tidak normal.
 Air intake temperature sensor yang tidak normal.
 Coolant temperature sensor yang tidak normal.
 Catalytic Converter yang tidak bekerja.

2. Normal CO. Apabila AFR berada dekat atau tepat pada titik ideal (AFR 14,7 atau lambda = 1.00) maka emisi CO tidak akan lebih dari 1% pada mesin dengan sistem injeksi atau 2.5% pada mesin dengan karburator.
3. CO terlalu rendah. Sebenarnya tidak ada batasan dimana CO dikatakan terlalu rendah. Konsentrasi CO terkadang masih terlihat “normal” walaupun mesin sudah bekerja dengan campuran yang amat kurus.
4. Emisi HC tinggi. Umumnya kondisi ini menunjukkan adanya kelebihan bensin yang tidak terbakar yang disebabkan karena kegagalan sistem pengapian atau pembakaran yang tidak sempurna. Konsentrasi HC diukur dalam satuan ppm (part per million). Penyebab umumnya adalah sistem pengapian yang tidak mumpuni, kebocoran di intake manifold, dan masalah di AFR. Penyebab lainnya adalah :

 Pembakaran yang tidak sempurna karena busi yang sudah rusak.
 Timing pengapian yang terlalu mundur.
 Kabel busi yang rusak.
 Kompresi mesin yang rendah.
 Kebocoran pada intake.
 Kesalahan pembacaan data oleh ECU sehingga menyebabkan AFR terlalu kaya.

5. Kosentrasi Oksigen. Menunjukkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar berbanding dengan jumlah bensin. Angka ideal untuk oksigen pada emisi gas buang adalah berkisar antara 1% hingga 2%.
6. Konsentrasi oksigen tinggi. Ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus. Kondisi yang menyebabkan antara lain :

 AFR yang tidak tepat.
 Kebocoran pada saluran intake
 Kegagalan pada sistem pengapian yang menyebabkan misfire

7. Konsentrasi oksigen rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya.
8. Konsentrasi CO2 tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR berada dekat atau tepat pada kondisi ideal.
9. Konsentrasi CO2 rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus atau terlalu kaya dan kebocoran pada exhaust system.
10. Konsentrasi senyawa NOx. Senyawa NOx termasuk nitrit oksida (NO) atau nitrat oksida (NO2) akan terbentuk bila suhu ruang bakar mencapai lebih dari 2500 derajat Farenheit (1350 oC). Senyawa ini juga dapat terbentuk apabila mesin mendapat beban berat.

11. Konsentrasi NOx tinggi. Kondisi ini menunjukkan :

 EGR Valve tidak bekerja.
 AFR terlalu kurus.
 Spark Advancer yang tidak bekerja.
 Thermostatic Air Heater yang macet.
 Kerusakan pada cold air duct.
 Tingginya deposit kerak di ruang bakar.
 Catalytic Converter yang tidak normal.

12. Konsentrasi NOx rendah. Sebenarnya tidak ada batasan yang menyatakan emisi senyawa NOx terlalu rendah. Umumnya NOx adalah 0 ppm saat mesin idle.



Berikutnya adalah tabel untuk membantu kita membaca kemungkinan yang terjadi pada mesin berdasarkan kombinasi emisi gas buang yang ada :

CO CO2 HC O2 Penyebab
H L H H AFR terlalu kaya dan pengapian mengalami misfire
H L H L AFR terlalu kaya dan kerusakan pada thermostat atau coolant sensor
L L L H Kebocoran pada exhaust system
L H L H Kegagalan pada injector
H L M H AFR terlalu kaya
H H H H Kegagalan pada injector, kombinasi antara AFR terlalu kaya dan kebocoran pada saluran intake
L L H H Kegagalan pada sistem pengapian, AFR terlalu kurus, kebocoran udara pada saluran antara airflow sensor dan throttle body.
L H L L Kondisi yang tepat


ANALISA DATA EMISI LENGKAP
No Kasus Parameter Emisi Idle rpm 1.000- 1500 rpm 2.500-3000 rpm Catatan untuk setiap parameter emisi Penyebab Gangguan Keterangan
1. CO > > > Tinggi pada semua rpm campuran kaya/gemuk
tutup karburator longgar
filter udara kotor
choke tertutup
karburator rusak
stelan pelampung ketinggian • asap hitam knalpot
• konsumsi bahan bakar tinggi
• karburator banjir
HC = = = Rata-rata normal
CO2 < < < Selalu rendah
O2 = = = Selalu normal
2. CO > > = Tinggi pada rpm rendah • campuran kaya/gemuk
• Penyetelan karburator salah
• idle jet bermasalah • asap hitam
• konsumsi tinggi
• rpm idle kasar
HC > = = Tinggi pada rpm idle
CO2 < = = Rendah pada rpm idle
O2 = = = Selalu minimum
3. CO < = = Tinggi pada rpm idlle • campuran kaya/gemuk
• penyetelan IMAS salah
• idle jet kendor • konsumsi tinggi
• rpm idle tdk teratur
HC = = = Rata-rata normal
CO2 < = = Rendah pada rpm idle
O2 = = = Selalu minimum
4. CO < = = Rendah pada rpm idle • campuran miskin
• penyetelan karburator salah
• pasokan udara berlebih • rpm idle tidak teratur
• rpm akselerasi tidak teratur
• suara ledakan di knalpot
HC > = = Tinggi pada rpm idle
CO2 < = = Rendah pada rpm idle
O2 > = = Tinggi pada rpm tinggi
5. CO = = = Rata-rata normal • pengapian terganggu
• kontak point tidak baik
• kabel busi rusak
• busi salah/rusak
• kapasitor rusak
• kabel busi tebalik
• tutup distributor retak
• timing terlalu advance • konsumsi tinggi
• rpm idle tidak teratur
• tenaga kurang
HC > > > Selalu tinggi
CO2 < < < Rendah pada rpm idle
O2 > > > Selalu tinggi
6 CO = = = Rata-rata normal • kompresi rendah
• seat valve rusak
• ring piston rusak
• silinder rusak
• intake manifold bocor • kompresi rendah
HC > > = Tinggi pada rpm idle
CO2 < < = Rendah pada rpm idle
O2 > > = Tinggi pada rpm tinggi
7 CO = = = Rata-rata normal • pengapian terganggu
• timing terlalu maju
• pengapian terganggu pada rpm tinggi
• coil rusak
• gap busi terlalu kecil • konsumsi tinggi
• tenaga kurang
HC = = > Tinggi pada rpm tinggi
CO2 = = < Rendah pada rpm tinggi
O2 = = = Rata-rata normal
8 CO > > < Tinggi pada rpm rendah • campuran kaya/gemuk
• nozle karburator aus • konsumsi tinggi
• tenaga kurang
HC > = = Tinggi pada rpm idle
CO2 < < < Selalu rendah
O2 = = > Tinggi pada rpm tinggi


Tengkiu Om Saftari...!

Masa Depan Kita dan Bumi

Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan hidup. Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai sebab. Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.

Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.

Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:

1. Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan tidak terkendali.

2. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang selamanya. Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah.

3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.

4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan. Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan. Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh manusia di bumi secara signifikan.

5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi. Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit tenaga listrik.

6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan. Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian juga menurun. Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara. Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.

7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.

8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.

9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya. Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.

10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi. Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri dan berkembang.

11.Hampir separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.

12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia. Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.

13. Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya penyerapan kembali CO2.

14. Wabah penyakit terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.

15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan. Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.

16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.

17. Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.

18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi. Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.

19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.

20. Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara yang negatif. Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.

Sebuah pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?

Sekelumit tentang Nilai Oktan

Karburator = 0.115 x MON
Injeksi = 0.18 x MON
Moto GP = 0.146 x MON

Semakin hologen pencampuran bahan bakar & udara semakin mengurangi detonasi

RON = (research oktan number) menyatakan detonasi pada kecepatan rendah hingga menengah
MON = (Motor oktan number) menunjukan ketahanan bahan bakar terhadap detonasi pada putaran tinggi.
PON= (Pump Oktan Nmber) nilai rata-rata dari PON & MON.

Avgas

Avgas hijau setia 1 galon / 3.8 liter mengandung 4.5 gram timbal sedangkan
Avgas biru mengandung 2 s/d 2.7 gram timbal.

Berat jenis avgas biru 0.71 kg/liter
Berat jenis avgas hijau 0.69 kg/liter

Avgas hijau memiliki RON 105-110 dan MON 100-102.


Methanol

Memiliki AFR (air fuel ratio) alias perbandingan udara methanol 4.5:1 Bensin 12.9:1 maka sepuyer yang digunakan untuk bahan bakar methanol lebih besar (untuk power maksimum) 12.9:4.5=2.867 jadi kalor yang dihasilkan methanol 9.800x2.867=28096.6 BTU/16 alias 47.8% lebih panas dari bensin. Yan Cuma 19009.8 BTU.


Toluene C7H8

Bahan bakar hidro karbon murni racikan insinyur F1 di era ‘80an 84% toluene 10% bahan bakar oktan 0% RON 101.8

Dalam bukunya A Graham bell toluene memiliki RON 120-124 & MON 110-112 PON 115-118

Toluene memiliki partikel lebih padat dari bensin oleh sebab itu sulit di kabutkan. Yaitu 0.87gr/ml sdangkan bensin 0.72-0.74gr/ml.

dianjurkan untuk campuran adalah bensin adalah 10% s/d 30% toluene

premiun oktan 88



OKTAN Boster

berikut ini komparasi oktan boster dengan timing powernya (lihat artikel Octane Booster)

STP 27.5r 15.8º
Wynn 35 16.3º
Bardhal 27.5 20.1º the best choise
Preston 60 17º
Penzoil 35 16.9º
Pertamax plus 15.1º

Sabtu, 17 Oktober 2009

Test beberapa Octane Booster



Metode Tes :
Indikator yang dipakai adalah waktu pengapian dan gejala ngelitik

Media Tes :
Mobil bermesin Mitsubishi 4G63 (Eterna Gti) rasio kompresi 9,8 : 1

Hasil tes :

1. STP Kemasan tertulis 354 ml untuk 60 Liter
- Setelah diukur 354 ml, begitu mesin dijalankan pengapian naik 0,7 derajat
(dibanding pakai pertamax plus menjadi 15,8 derajat sebelum TMA)

2. Wynn's kemasan tertulis 350 ml untuk 60 liter bensin
- setelah diukur 370 ml, begitu mesin dijalankan pengapian naik 1,2 derajat
(dibanding pertamax plus menjadi 16,3 derajat sebelum TMA)

3. Bardhal kemasan tertulis 250 ml untuk 60 liter bensin
- setelah diukur 270 ml, begitu mesin dijalankan pengapian naik 3,2 derajat
Dibanding pertamax plus, meski tenaga tidak naik, digeser 5 derajat (20,1
Derajat sebelum TMA) pun tetap tidak knocking.

4. Prestone pada kemasan tertulis 473 ml untuk 60 liter
- setelah diukur ada 480 ml. Waktu pengapian berhasil digeser menjadi 1,9 derajat
diatas pertamax plus (17 derajat sebelum TMA)


5. Penzoil kemasan tertulis 354 ml untuk 60 liter
- setelah diukur 360 ml, kenaikan waktu pengapian dari pertamax plus mencapai
1,8 derajat (menjadi 16,9 derajat sebelum TMA)

Tahap I/Fase Intake : Power&Clean dengan formula pembersihnya akan membersihkan nozzle2 injector dan klep2 intake sehingga diperoleh semburan/atomisasi bahan bakar yang halus dan efisien.

Tahap II/ Fase Kompresi : Power&Clean bekerja pada saat bahan bakar dimampatkan dengan oktan yang sudah di UP GRADE akan dapat mencapai tingkat kompresi yang dituntut mesin sehingga mesin tidak ngelitik.

Tahap III/ Fase Ekspansi : Power&Clean akan memberikan Heating Value/Nilai Kalor yang lebih tinggi sehingga mempengaruhi karakter Burning
Speednya, sehingga dengan Intensitas energi ledakan dan kecepatan gelombang panasnya akan ditransfer ke energi gerak yang lebih besar. Sehingga di peroleh tarikan yang ringan, tenaga lebih besar dan effisiensi/irit BBM.

Tahap IV/Fase Exhaust : Power&Clean mendukung terjadinya pembakaran sempurna sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik. Kadar HC
dan CO-nya juga lebih rendah.

Tergantung Jenis Octane booster yang digunakan..pada umumnya ada tiga jenis octane booster berdasarkan bahan aktif yang digunakan :

Aromatik (alkohol dan ether)
MMT (Manganese)
TEL (Timbal)


1. Octane booster dengan bahan aktif Aromatik atau kelas alkohol dan ether :biasanya digunakan alkohol dan metanol sebagai bahan aktif karena sifatnya yang memang memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada bahan bakar pada umumnya. Hanya saja alkohol memiliki sifat kedekatan stuktur dengan air..sehingga jika dalam tangki kita terdapat sisa air maka octane booster jenis ini akan mengumpul didasar tangki dan menyatu dengan air...tidak akan tercampur sempurna dengan bahan bakar.
Ethers : ether seperti MTBE, TAME, dan ETBE paling sering digunakan sebagai octane booster.,,ehter memiliki karakteristik lebih baik dibandingkan alkohol karena tidak merekat pada air.

2. MMT : Methyl Cyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl
Sangat efektif dalam mengangkat angka oktan, dengan hanya sedikit mmt dapat menaikan hingga 1 angka oktan. Namun sudah banyak complain mengenai kerusakan pada sensor oxygen, catalytic converter, busi dan bahkan memperburuk emisi gas buang.

3. Tetraethyl Lead atau TEL isinya adalah logam timah
Sangat efektif dalam mengangkan angka oktan. Sering digunakan pada bahan bakarkompetisi dan pesawat terbang. Sangat beracun dalam kondisi murninya. Di beberapa negara sudah menjadi barang "haram" bagi pemerintah tapi " harum" bagi pembalap jalanan. Sudah pasti dapat merusak sensor oxygen dan Catalityc converter dengan cara menutup permukaan kerja kedua alat tersebut.

Mesin dengan kompresi tinggi menggunakan premium ? kalau spesifikasi mobilnya menyatakan boleh ya silahkan berarti memang sudah dilakukan research dengan menggunakan laboratorium bahwa premium juga sudah cukup digunakan pada mesin tersebut. Mungkin sudah dilengkapi dengan sensor anti knocking.........

Tapi kalau kata salesnya boleh ternyata di buku manual gak boleh ya berarti gak bisa...nanti malah terjadi knocking bahkan atau pre-ignition yang tentu saja berbahaya bagi crank saft dan piston. dan parts engine lainya.

Otomotif edisi 07:XV 20 Juni 2005

Exhaust System's maintenance

Perawatan rutin, termasuk ganti oli dan filter tidak menjamin peforma top mobil terjaga bila mengabaikan sistem exhaust. Buruknya Sistem exhaust akan membebani kerja mesin dan mempengaruhi peforma, khususnya pada mobil diatas tiga tahun. Jadi ini bukan cuma soal kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, tapi juga soal peforma dan usia pakai mobil anda.

Memberi perhatian lebih pada sistem exhaust bukan saja menjaga mobil tetap beroperasi optimal tapi juga menghemat uang. Dan lolos kir mobil pribadi –kalau jadi dilaksanakan. Dibawah ini disajikan jenis-jenis komponen yang umum ditemui pada sistem exhaust dan apa yang akan terjadi bila dimakan usia.

PCV (Positive Crankcase Ventilation) Valve mengalirkan gas-gas berlebih yang terbentuk pada crankcase dan mengarahkannya kembali ke intake manifold dan memastikan gas itu hanya mengalir ke kearah itu. Gas-gas yang terkumpul di crankcase biasanya mengandung uap bensin yang belum terbakar. Dengan demikian peran PVC sangat vital untuk membersihkan emisi. PVC valve punya pegas yang akan kehilangan daya lenturnya seiring waktu. Komponen ini relatif murah dan mudah menggantinya.

Catalytic Converter adalah komponen paling mahal dan –mungkin- paling dikenal dalam sistem exhaust. Fungsi utamanya adalah membakar unsur-unsur hidrokarbon (unsur utama pembentuk bensin) yang belum terbakar. Catalytic converter disusun oleh komponen-komponen kimiawi yang terkuras seiring waktu. Komponen kimiawi itu dilepas untuk bereaksi dengan hidrokarbon yang menghasilkan gas-gas ramah lingkungan. Jadi catalytic converter punya umur, yang bila tiba waktunya harus diganti. Indikasinya, bila tercium bau bensin dari ujung knalpot meskipun mesin bergerak halus dan efisien. Karena harganya mahal, maka beri perhatian lebih pada problem-problem kecil yang bisa mengurangi usia pakai catalytic converter.

Oxygen Sensor bisa jadi komponen paling penting dan sistem emisi mobil modern. Sensor ini mendeteksi kandungan oksigen pada gas buang. Bila kandungan oksigen tinggi, mengindikasikan banyak bensin belum terbakar. Sensor ini punya rentang pakai sekitar lima tahun dan harus diganti. Penggunaan sensor oksigen yang tidak normal, dapat menyebabkan komputer mesin menjalankan program pencampuran udara/bensin yang abnormal. Bila dibiarkan berlarut-larut, justru memperpendek umur catalytic converter.

Air pump, ditemukan pada beberapa model. Alat ini dipasang di dekat exhaust manifold, atau dekat catalytic converter. Fungsinya menambahkan oksigen yang membantu terjadinya pembakaran gas-gas yang belum terbakar di exhaust, sekaligus membantu operasional catalytic converter.

EGR (Exhaust Gas Recirculation ) valve memungkinkan sejumlah gas exhaust untuk kembali dimasukkan ke ruang bakar, agar suhu pembakaran tidak terlalu tinggi guna mencegah terbentuknya nitro oksida (NO2) berlebih.
Exhaust seal pantang bocor. Kalau terjadi, tekanan balik pada sistem exhaust akan drop dan menggangu kerja catalytic converter. Indikasi bocor, suara mesin sedikit beda atau pada kondisi idle terasa kasar. Untuk memastikan diperlukan pemeriksaan mekanis khusus.

Vacuum hoses pada dasarnya berfungsi menjaga intake manifold tetap vakum agar kondisi pembakaran tetap maksimal. Selang-selang itu akan jadi getas dan retak seiring berjalannya waktu. Periksa dan ganti sebelum kehilangan kelenturannya.
Fuel injector terus dikembangkan. Dalam kacamata sistem emisi, fuel injector menyemprotkan bahan bakar dan mengukurnya secara seksama guna menghasilkan pembakaran efisien dan bersih. Kalau nozzle injector sedikit buntu, dan tidak menyemburkan bensin dengan pola yang tepat, sistem emisi akan terpengaruh, meskipun peforma mobil tampaknya normal-normal saja.

Muffler ternyata punya peran penting dalam sistem emisi. Walaupun fungsi utamanya meredam suara, muffler juga menghasilkan tekanan balik yang membantu mesin bekerja lebih efisien. Juga menjaga catalytic converter beroperasi pada suhu optimum.

Pengujian emisi tidak lain mengukur konsentrasi sejumlah gas berbahaya (seperti karbon dioksida, carbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida dan lainya) berdasarkan analisa apa yang keluar dari ujung knalpot. Hasilnya di cocokkan dengan angka-angka polutan yang dianggap normal untuk tipe mobil tertentu. Dari situ ditentukan lulus atau tidak.
Komponen-komponen itu bekerja sebagai satu kesatuan sistem dan mengabaikan satu komponen yang dianggap tidak penting bisa mengurangi umur catalytic converter yang mahal itu dan memperpendek usia mesin.

Sekelumit Tentang Skir Klep (Cara tradisional/modern)

DALAM dunia otomotif, penyebab kerusakan pada klep atau katup yang paling umum dijumpai adalah korosi pada dudukan klep (valve seat). Selain itu, bagian klep yang bersinggungan dengan dudukannya. Ini hanya bisa diatasi dengan cara menggerinda klep serta dudukannya atau awam menyebutnya dengan istilah skir klep.

Ada dua cara skir klep, yakni cara tradisional dan modern. Cara yang paling lumrah dijumpai dan paling sederhana adalah menggerinda klep dan dudukannya dengan menggunakan sepotong slang plastik dan batang pemutar atau biasa disebut cara tradisional. Adapun caranya sbb:

1. Sediakan bubuk gerinda kasar (coarse), bubuk gerinda halus (find grind), slang plastik 25 cm (untuk memutar klep) yang besarnya disesuaikan dengan diameter batang klep, alat pembuka pegas klep (tracker), dan bensin seperlunya.

2. Buka kepala silinder dari dudukannya, letakan di tempat yang longgar agar tidak mengganggu pekerjaan skir klep.

3. Buka satu per satu klep dengan tracker, lalu cabut klep dari dudukannya, olesi pinggir permukaan klep dengan bubuk gerinda kasar. Kemudian masukan kembali klep, sambung ujung batang klep dengan slang, lalu putar slang berulang-ulang sampai permukaan klep dan lubang klep halus.

4. Cabut lagi klep, olesi permukaan klep dengan bubuk gerinda halus, lalu putar slang berulang-ulang sampai rata. Setelah itu, bersihkan sisa-sisa kotoran dengan bensin. Untuk menguji pengerjaan skir, tutupkan klep dengan rapat ke bibir lubang klep. Tuangkan bensin secukupnya. Bila bensin tak berkurang, berarti posisi klep dan lubang klep sudah rata.

5. Pekerjaan selanjutnya mengecek kekuatan per klep. Dengan menggunakan alat tester khusus Anda dapat mengetahui kekuatan tekan per klep. Jika tekanannya kurang dari yang diharuskan atau selisihnya mencapai 10% lebih lemah dari tekanan semula, per harus diganti. Jika tidak, Anda akan menghadapi risiko fungsi klep tidak sempurna pada putaran mesin tinggi.

6. Setelah semua pekerjaan usai, jangan lupa mengganti karet perapat oli (oil seal) klep. Setiap dilakukan skir klep, oil seal pasti rusak dan pasang kembali semua komponen seperti semula.

Zaman dulu, sebelum era tahun 70-an, cara batang putar ini memang dianggap top. Selanjutnya, cara itu masih sekali-kali dipakai untuk menghilangkan deposit kerak karbon di kepala silinder. Namun sekarang, skir kepala silinder dengan cara tradisional ini sudah dianggap kuno dan hasilnya amat tidak memuaskan.

Cara modern

Cara kedua skir klep memakai batu gerinda khusus, yang biasa disebut cara modern. Untuk keperluan ini dibutuhkan 3 buah batu gerinda. Batu gerinda pertama untuk membentuk sudut 45 derajat. Permukaan yang digeseknya akan merapat dengan bagian payung dari klep.

Batu gerinda kedua untuk membentuk sudut 60 derajat. Posisinya akan terbentuk di atas sudut 45 derajat, sedangkan batu ketiga membentuk sudut kemiringan 30 derajat, berada di bawah kemiringan 45 derajat, paling dekat dengan ruang bakar.

Tak ada ukuran yang pasti untuk lebar dudukan klep, tapi idealnya, untuk dudukan klep, tak boleh lebih dari 1,587 mm. Sementara untuk dudukan klep buang, tak lebih dari 1,981 mm. Dalam pengerjaannya dengan menggunakan batu gerinda, digunakan sebuah batang yang diselipkan ke dalam bos klep.

Tugas utama batang ini menutup putaran batu gerinda agar posisinya tepat simetris di tengah. Batang ini juga bertugas sebagai poros batu gerinda. Untuk memutar batu gerinda, digunakan motor listrik mirip bor. Perlu hati-hati, sebab pemutar listrik lumayan berat. Bobotnya ini dapat mengakibatkan pengerjaan menjadi sangat buruk.

Setelah melakukan gerinda 45 derajat, selanjutnya pemeriksaan. Untuk memeriksa, digunakan klepnya sendiri. Sebelumnya, di permukaan pinggir klep bersudut 45 derajat, ditempelkan selotip khusus. Selotip ini untuk mendeteksi ketinggian titik kontak antara dudukan klep dan klep. Klep berselotip ini diselipkan ke dalam bos klep hingga kepala klep menyentuh dudukan klep.

Lantas putar klep dua-tiga kali. Jika posisi selotip bergeser ke atas, berarti permukaan kontak antara klep dan dudukannya terlalu tinggi. Gunakan batu gerinda 30 derajat untuk menyekir dudukan klep merendahkan posisi kontaknya. Sebaliknya, jika posisi terlalu rendah, gunakan gerinda 60 derajat untuk meninggalkan posisi kontaknya.

Namun, jika permukaan kontaknya terlalu besar, gunakan gerinda 30 derajat dan 60 derajat sekaligus untuk menyempitkan kontaknya. Sementara kalau permukaan kontaknya terlalu sempit, gunakan lagi gerinda 45 derajat untuk melebarkannya.

Pendapat lain dari para mekanik, sebaiknya kemiringan dudukan klep jangan 45 derajat. Mereka memilih sudut 44 derajat. Alasannya, ketika mesin sudah aktif (hidup), sudut 44 derajat ini akan segera menyesuaikan diri menjadi 45 derajat dan klep bisa menutup sempurna.

Menaikkan Kompresi Mesin

Kompresi Mesin Ditingkatkan, Ada Syaratnya..
Bagi para pengendara kendaraan bermotor, meningkatkan kompresi (tekanan) atau Engine Compression Ratio pada ruang bakar mesin merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan performa kendaraan tanpa harus menambahkan parts racing dan mengutak-atik jeroan mesin secara ekstrim. Karena pada prinsipnya, tekanan yang lebih besar dapat menghasilkan ledakan tenaga yang juga lebih kuat. Makanya mobil dengan kompresi mesin yang tinggi, relatif mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Cara Meningkatkan Kompresi
Untuk meningkatkan kompresi pada ruang bakar mesin, secara umum ada dua cara modifikasi yang bisa dilakukan. Cara yang pertama adalah bermain di bagian silinder head, biasanya yang paling mudah dan cepat adalah dengan mengganti paking head yang lebih tipis atau yang sedikit lebih ekstrim adalah dengan memotong atau sering juga dibilang memapas bagian bawah silinder head.

Hasil dari pemapasan bagian bawah kepala silinder adalah volume kubah ruang bakar menjadi mengecil dan membuat tekanan menjadi meningkat. Cara ini paling banyak digemari, karena pengerjaannya yang relatif lebih mudah serta biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu mahal.

Cara kedua adalah dengan mengganti piston dan memakai yang memang sudah memiliki desain untuk membuat perbandingan kompresi mesin yang lebih besar, seperti piston yang bagian atasnya punya kubah yang tinggi atau biasa disebut Piston Dome. Tapi biasanya cara kedua ini jarang dijadikan pilihan karena jauh lebih mahal dan lebih sukar pengaplikasiannya, karena sifatnya sangat kompleks.


Piston Dome

Syarat Yang Harus Diperhatikan
Meningkatkan atau meningggikan angka perbandingan kompresi pada mesin memang ampuh buat menambah tenaga mobil, tapi ada beberapa hal atau syarat yang harus diperhatikan, seperti :
1.Dalam melakukan peningkatan kompresi adalah jangan sampai piston beradu dengan klep. Untuk itu ada perhitungan rasio kompresinya, karena rasio kompresi mempunyai titik optimalnya. Salah perhitungan dalam meninggikan kompresi mesin malah dapat membuat tenaga mesin menurun dan mesin bisa rusak akibat piston beradu dengan klep.
2.Kompresi mesin yang tinggi sangat membutuhkan bahan bakar yang beroktan tinggi. Dan biasanya, untuk kendaraan dengan rasio kompresi diatas 9 :1 sudah tidak bisa lagi memakai bahan bakar beroktan rendah seperti bensin premium karena jika tetap menggunakannya akan menimbulkan gejala knocking atau ngelitik yang dapat merusak mesin.
3.Jika rasio kompresi dinaikkan otomatis suhu pada mesin juga akan lebih cepat meningkat dengan drastis / lebih panas. Untuk itu radiator harus dijaga agar tetap bisa mendinginkan mesin mobil dengan baik, karena kalau tidak mesin bisa menjadi over heat dan ujung-ujungnya mesin bisa rontok. Pemilihan oli yang baik dan tepat juga akan membantu proses pendinginan komponen didalam mesin lebih baik.



Sumber :
Garden Speed
- Services & Maintenance Division
Jl. KH. Muhasyim VII, No.45A, Cilandak-Jakarta 12430
Phone : 021-7512625
- Motorsport Division
Jl.Pahlawan No.17 Rempoa, Bintaro-Jakarta 15412