Senin, 02 November 2009

Air Suspension



Air suspension, alias suspensi mobil dengan bantalan udara digunakan sebagai penopang bantingan dan pengganti fungsi per. Awalnya, sistem ini diperkenalkan oleh General Motors(Bus)sekitar tahun 1958.hingga kini penggunaanya banyak diaplikasi oleh berbagai mobil,bus dan trailer. Berkat adanya bantalan udara, tekanan angin dpt diatur seusai bobot terhadap ketinggian kendaraan.. Pokoknya termasuk komponen yg 'penurut'. Tentunya diperlukan peranti pompa udara dan tabung penyimpana, sebelim disuntikan masuk lewat katup selenoid.

ada dua macam suspensi udara itu yaitu:

AFTERMARKET

Pemasangan air suspension sebagai pengganti fungsi per daun atau per keong pada suspensi standar umumnya disediakan dalam satu perangkat komplet untuk instalasi. Seperti digunakan pada pengganti per keong yg terpisah dari shock(bukan coil over shock).

Perangkatnya, selaon Komponen utama(kompresor,tabung,selenoid dan selang),bantal pengungkit ketinggian langsung menggantikan posisi per aslinya.



Tidak seperti yang digunakan pada suspensi mobil jepang umumnya, bantalan udara tertanam dalam shock model strut. Letak bantal tidak terpisahkan dari shockbreaker,sehingga untuk aplikasinya perlu penggantian seluruh komponen shockbreaker.Hal serupa juga terjadi pada bantalan air suspensoin yang digunakan pada suspensi per daun. Umumnya. perangkat aftermarket ini diberikan paket bersama lengan ayun pengganti per daun.Agar naik turunya bantal tidak terganjal oleh topangan per.

Perbedaan versi OEM dan AFTERMARKET terlihat dari kontrol ketinggian yang dimiliki. Untuk mengatur ketinggian, perlu pengaturan secara manual alias lewat tombol satu per satu, tanpa ukuran secara otomatis .Selain itu, suara buang udara saat bantalan dikempiskan terdengar keras. Karena saluran buang tidak diredam melalui saluran kenalpot, seperti model OEM. Perawatan ekstra, ternyata banyak dibutuhkan oleh perangkat AFTERMARKET. Mulai kotoran dalam selenoid,slang dan bantalan yg kerap menggangu.



OEM(ORIGINAL EQUIPMENT OF MANUFACTURE)



Sebagai perangkat standar yg digunakan dalam suspensi mobil pabrikan. Pemakaianya diatur sesuai kondisi jalan dan kebutuhan pengemudi. Seperti yang digunakan pada Range Rover, Ketinggian mobil dapat dibuat hingga lima posisi. Dari posisi paling tinggi Extended,High,Standar,Highway dan terakhir Access.
Mengubah posisi terendah, yaitu access dapat dilakukan saat mobil berhenti. Tujuanya, untuk memudahkan penumpang untuk masuk ke dalam kabin. Setelah pintu tertutup semuanya, kendaraan yg sedang berjalan, otomatis dapat kembali pada posisi standar. Setelah mobil melaju pada kecepatan tinggi (diatas 96km/jam)sejauh 3.2 km.Ketinggian mobil otomatis dapat turun menjadi lebih rendah atau pindah pada posisi Highway. Setelah kecepatan kembali turun(dibawah 96km/jam)sejauh 800meter,ketinggian kembali pada posisi standar.
Berbeda setelah tombol High ditekan dari kendaraan berhenti. Ketinggian dapat dipertahankan setelah kecepatan masih dibawah 32km/jam. Jika lebuh, komputer pengatur suspensi akan mengembalikan ketinggian posisi suspensi ke standar. Terkecuali, saat mobil dengang ketinggian High, salah satu band terpelosok masuk ke dalam lubang. Akan terpantau oleh sensor ketinggian dari masing" rodanya,untuk minta komputer mengubah ketinggian suspensi menjadi Extended.Alias posisi paling tinggi, hmm..smart.

Merawat komponen suspensi pada Range Rover ini ternyata relatif mudah, selain pemeriksaan komponen secara rutin, saringan udara yang dihisap sebelum masuk kedalam tabung diganti sekitar satu tahun.
Selain dipakai Range Rover, air suspension juga digunakan pada mobil Toyota Harrier 3.0 dan 3.5, Lexus LS400 dan LX470. Model pengaturan berbeda dengan Range Rover, namun diatur sesuai kondisi jalan.


sumber:
Tabloid Otomotif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar