Sistem pengapian kendaraan modern menggunakan injector karena menghasilkan peforma lebih baik dan emisi lebih bersih dibandingkan karburator.
Pekan lalu, PT Toyota Astra Motor menuntaskan rencana yang sudah tertunda sejak dua tahun terakhir, yaitu workshop journalist. Ini yang pertama dan mudah-mudahan bukan yang terakhir. Salah satu materi yang diberikan adalah system pasokan bahan bakar dengan injektor. Ini oleh-oleh dari acara itu dan ditambah sumber lain di sana-sini.
Sistem pengapian kendaraan modern menggunakan injector karena menghasilkan peforma lebih baik dan emisi lebih bersih dibandingkan karburator. Saat ini hampir semua model mobil menggunakan system injeksi dengan beragam istilah.
Laiknya system pengapian lain, pastilah ada kelemahannya. Selain lebih mahal dan rumit, kotoran pada bensin bisa membuat kinerjanya memburuk. Hal ini terutama pada mobil-mobil yang jarang dipakai atau jarang di geber. Gejalanya biasanya misfiring (pincang), kasar , penurunan peforma mesin, bahkan tidak bisa distater. Ini semua gara-gara kotoran menyumbat injector. Kotoran ini berasal dari komponen penyusun bahan bakar seperti timbal/sulfur.
Pada dasarnya mobil dengan sistem injeksi bahan bakar lebih mudah distater karena injector menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut halus (lubangnya seperti rambut) ke ruang bakar sehingga bahan bakar menguap seketika. Uap bahan bakar inilah yang terbakar. Jadi semakin halus pola penyemprotannya, semakin cepat menjadi uap.
Injectoryang kotor tidak bisa menghasilkan pengkabutan yang baik. Juga pola penyemprotannya tidak seragam. Bisa jadi dia menyemprotkan lebih banyak bahan bakar ke satu sisi dibandingkan sisi lainnya. Bisa pula lemah semprotannya bahkan bisa jadi tertutup sama sekali atau tidak bisa tertutup sama sekali sehingga bahan bakar terus menetes.
Inilah sebabnya mengapa ada mobil dengan injector ogah hidup atau bila campuran bahan bakarnya di tiap silinder tidak seragam – sebagian silinder mendapat pasokan kaya sementara yang lain miskin- hingga menyebabkan misfire. Pada kondisi ini oksigen di silinder tidak digunakan untuk pembakaran, sehingga terlempar ke pipa ekshaust saat langkah dorong berikutnya. Oksigen sensor yang mendeteksi jumlah oksigen yang tidak digunakan untuk pembakaran menyebabkan computer bereaksi seakan mesin beroperasi dengan campuran bensin miskin. Akibatnya computer fuel injector memerintahkan tambahan bahan bakar ke seluruh silinder. Ini menyebabkan silinder yang semula bekerja dengan pasokan normal menjadi terlalu kaya dan mesin boros bensin. Jadi problem di injector bisa merembet kemana-mana.
System pasokan bahan bakar biasanya sudah dilengkapi dengan filter yang bisa menangkap kotoran, jadi bagaimana injector bisa kotor. Filter menangkap kotoran berukurang 10 – 30 mikron. Cukup kecil memang. Pada mesin yang sering bekerja pada putaran rendah, laju bahan bakar yang lewat injector juga lemah, menyebabkan partikel-partikel yang lolos dari filter, menumpuk di katup di ujung penyemprot. Sesekali, menekan pedal akselerasi dalam-dalam bisa menggelontor tumpukan kotoran itu.
Bisa jadi injector menjadi kotor karena deposit bergetah (gummy) yang terbentuk di ujung nozzle. Ketika mesin dimatikan, bahan bakar menguap di ujung injector. Bahan bakar yang menguap itu meninggalkan gum residue dibelakangnya. Biasanya dengan menjalankan mesin bisa menghilangkan residu ini. Bisa juga dengan cairah kimia pembersih. Biasanya bensin sudah ditambahkan cleaner semacam itu.
Di pasar aftermarket banyak beredar aditif untuk membersihkan injector. Bila menambahkan terlalu banyak cleaner, justru akan merusak komponen karet pada system bahan bakar.
Sebenarnya membersihkan injector paling baik dilakukan di bengkel oleh mekanik professional. Mereka akan memasang fuel pressure gauge, mengaktifkan pomba bahan bakar dan memeriksa tiap injector. Penurunan tekanan pada masing-masing injector di ukur. Bila angkanya mendekati atau sama, artinya semuanya bagus. Bila ada perbedaan, injector perlu dibersihkan. Ini disebut injector flush.
Untuk membersihkan injector, teknisi akan melepas injector lines dari mesin dan menghubungkanya dengan tanki lain yang berisi larutan pembersih. Mesin lalu dihidupkan dan larutan pembersih ini bekerja bukan saja membersihkan injector tapi juga kerak karbon di balik intake valves yang akhirnya membuat aliran campuran udara-bensin mengalir lebih baik. Proses ini harus dikerjakan sangat hati-hati karena larutan pembersih mudah terbakar dan bekerja di tekanan tinggi.
Menurut R. Basuki, planning analist TAM, pencegahan yang paling efektif adalah dengan selalu mengisi bahan bakar sesuai dengan rekomendasi di owners manual.Dan bila mengalami indikasi injector mulai kotor, menurut Basuki,langkah pertama yang dilakukan adalah menggunakan aditif pembersihinjector yang ada di aftermarket sesuai aturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar